Senin, 04 April 2016

PUJIAN DAN KEMULIAAN DENGAN IBADAH DI MALAM HARI



PUJIAN DAN KEMULIAAN DENGAN IBADAH DI MALAM HARI

Oleh : Azwir B. Chaniago

Seseorang yang memiliki iman yang kokoh,   tidaklah berkeinginan untuk memburu pujian dan kemuliaan dari manusia karena hakikatnya akan mendatangkan kerugian.  Pujian kemuliaan dari  manusia  hanya bersifat sangat sementara bahkan  fatamorgana.  Sungguh orang orang yang beriman sangatlah menginginkan pujian dan kemuliaan dari sisi Allah Ta’ala saja.

Ketahuilah diantara cara yang paling utama untuk mendapat pujian dan kemuliaan dari Allah Ta’ala adalah dengan melazimkan beribadah di malam hari. Ibadah di malam hari yang paling utama tentulah shalat lail atau shalat tahajud tetapi bukanlah menafikan ibadah yang lainnya. 

Dalam al Qur an Allah Ta’ala telah memuji orang orang yang beribadah di malam hari, yaitu sebagaimana firman-Nya : “Tatajaafaa junuubuhum ‘anil madhaaji’i yad’uuna rabbahum khaufan wa thama’aa. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, mereka  berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan penuh harap. (Q.S as Sajdah 16). 

Syaikh as Sa’di berkata : (Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya), maksudnya, punggung mereka jauh dan tidak betah dari tempat tidurnya yang empuk. Mereka beralih kepada sesuatu yang lebih lezat darinya dan lebih mereka cintai yaitu shalat dikeheningan malam dan bermunajat kepada Allah Ta’ala. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Rasulullah bersabda : “Ataanii jibriilu faqaala : Ya Muhammad, isy maa syi’ta fainnaka mayyitun, wa ahbib maa syi’ta fainnaka mufariquhu, wa’mal maa syi’ta fainnaka majziyun bihi, wa’lam anna syafaral mu’minin qiyaamuhu billaili wa ‘izzahustighnaa uuhu ‘aninnasi”. Jibril mendatangiku, lalu berkata : Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu karena kamu akan mati, cintailah apa saja sekendakmu karena kamu akan berpisah dengannya, dan beramallah sekehendakmu karena kamu akan diberi balasan, dan ketahuilah bahwa kemuliaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya dan tidak merasa butuh terhadap manusia (H.R Imam al Hakim dan Imam al Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa  beribadah di malam hari  adalah kebiasaan orang orang shalih dari dahulu hingga sekarang. Mereka dengan sungguh sungguh dan istiqamah melaksanakannya karena ingin mendapat kemuliaan dan keutamaannya yang banyak. Rasulullah bersabda : … Wa afdhalush shalaati ba’dal faridhati shalaatul laili” … Dan seutama utama shalat setelah shalat fardhu adalah shalat malam. (H.R Imam Muslim).

Imam Hasan al Bashri berkata : Saya tidak pernah melihat ibadah yang lebih utama selain shalat di tengah malam. Ketika ditanya : Mengapa orang orang yang mengerjakan shalat tahajud tampak lebih mulia ?. Hasan al Bashri menjawab : Karena mereka menyendiri dengan Allah sehingga mereka (lebih utama dalam) mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala.  

Jadi, beribadah dimalam hari adalah suatu kehormatan dan kemuliaan bagi orang orang yang beriman. Tapi ketahuilah bahwa kemuliaan itu berbeda beda tingkatannya diantara seseorang dengan yang lainnya. Oleh karena itu sangatlah baik jika kita melakukan muhasabah atau introspeksi terhadap diri masing masing. Saat ini kita berada di tingkat yang mana. (1) Jika merasa berada di tingkat yang baik maka bersyukurlah kepada Allah Ta’ala. (2) Jika merasa berada ditingkat yang sedang sedang saja maka berdoalah, mintalah petunjuk kepada Allah Ta’ala. (3) Jika merasa berada di tingkat yang rendah maka segeralah memohon ampun kepada Allah Ta’ala. 

Kita bermohon kiranya Allah Ta’ala memberikan kekuatan kepada kita semua untuk banyak melakukan ibadah terutama di malam hari.
Wallahu A’lam. (624)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar