Selasa, 05 April 2016

MEMBUKA PINTU RIZKI DENGAN ISTIGHFAR



MEMBUKA PINTU RIZKI DENGAN ISTIGHFAR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sebagian manusia beranggapan bahwa beristighfar adalah bertujuan untuk memohon ampun atas kesalahan dan dosa yang telah diperbuat di masa lalu.  Sungguh anggapan ini tidaklah salah karena memang manusia banyak berbuat dosa dan kesalahan dan untuk menghapuskan dosa adalah dengan banyak beristighfar atau memohon ampun kepada Allah Ta’ala. 

Rasulullah bersabda : “Kullubni aadam  khaththa’un, wa khairul khaththainat tauwabun” Semua Bani Adam banyak berbuat salah dan sebaik baik orang yang berbuat salah adalah yang bertaubat. (H.R at Tirmidzi). 

Bahkan  dalam sebuah hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim disebutkan bahwa manusia berbuat dosa siang dan malam artinya terus atau sering berbuat dosa. Allah berfirman : “Ya ‘ibaadi, innakum tukhti-una bil laili wan nahar” Wa ana aghfiru dzunuba jamii’a. Fastaghfiruni, aghfirlakum”. Wahai hamba hambaku, sesungguhnya kalian berbuat dosa (kesalahan) siang dan malam. Dan Aku Maha Pengampun, semua dosa. Minta ampunlah kepada-Ku, Aku akan ampuni kalian.  
  
Jadi memohon ampun dan bertaubat adalah untuk menghapus dosa dan akan mengantarkan seorang hamba kepada keberuntungan di dunia dan di akhirat. Allah berfirman : “Wa tuubuu ilallahi jamiian aiyuhal mu’minuuna, la’allakum tuflihuun”. Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang orang yang beriman, agar kamu beruntung.  (Q.S an Nuur 31). 

Ketahuilah bahwa seseorang yang tidak tidak mau bertaubat dicap sebagai orang yang zhalim Allah berfirman : Waman lamyatub, faulaaika humuzh zhaalimuum”. Barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang orang yang zhalim  (Q.S al Hujurat 11). Na’udzubillah.

Tapi ketahuilah saudaraku  bahwa   beristighfar bukan saja untuk memohon agar dosa dosa kita diampuni, tetapi  dengan istighfar sangatlah banyak nilai tambah dan kebaikan  yang akan diperoleh seorang hamba untuk  kehidupan dunia dan akhiratnya bahkan diantara keutamaan beristighfar adalah untuk membuka pintu pintu rizki dan mendatangkan kebaikan yang banyak.

Imam al Qurtubi dalam kitab tafsirnya menyebutkan dari Ibnu Subaih bahwa :

Pertama : Ada seorang yang mengadukan musim paceklik kepada Imam Hasan al Bashri, maka Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah. 

Kedua : Ada pula yang mengadukan keadaannya yang miskin dan minta di doakan agar diberi harta. Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah. 

Ketiga : Ada pula yang minta  didoakan agar dia memperoleh anak karena sudah lama menikah belum memperoleh anak. Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah. 

Keempat :  Ada pula yang mengadu bahwa kebunnya kekeringan karena hujan sudah lama tidak turun. Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah. 

Melihat hal itu Rabi’ bin Subaih bertanya : Wahai Imam Hasan al Bashri, tadi orang orang datang kepada engkau untuk mengadukan berbagai permasalahan dan kebutuhannya yang berbeda beda. Tapi engkau menyuruh semuanya untuk memohon ampun kepada Allah. Mengapa begitu ?

Imam Hasan al Bashri menjawab : Sungguh aku tidak menjawab dari diriku tapi Allah yang telah menyebutkan dalam firmanNya agar semuanya senantiasa beristighfar. Lalu Imam Hasan al Bashri membacakan surat Nuh ayat 10 dan 12 : “Maka aku katakan (kepada mereka)  : Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat dan memperbanyak harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)  untukmu sungai sungai.” 

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam  telah memberikan contoh kepada umatnya dalam meminta ampunan (istighfar) dan bertaubat kepada Allah Ta’ala. Beliau beristighfar dan bertaubat lebih dari 70 kali bahkan sampai 100 kali dalam setiap hari, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini.

Dari Abu Hurairah ia berkata, saya mendengar Rasulullah Salallahu ‘alahi Wasallam  bersabda : “Demi Allah, sesungguhnya aku benar-benar memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya setiap hari lebih dari tujuh puluh kali”. (H.R Imam Bukhari).

Dalam riwayat yang lain yaitu dari al-Aghar bin Yasar al-Muzani, dia  berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Wahai manusia bertaubatlah kamu kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat dalam sehari seratus kali. (H.R Imam Muslim)

Oleh karena itu maka seorang hamba sangatlah di anjurkan untuk beristighfar, memohon ampun kepada Allah Ta’ala di setiap saat. Sungguh sangatlah merugi jika kita melalaikan istighfar yang akan mendatangkan banyak kebaikan bahkan akan membuka pintu rizki.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (625)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar