Kamis, 21 April 2016

ALI BIN ABI THALIB MENJELASKAN CIRI ORANG BERTAKWA



ALI BIN ABI THALIB MENJELASKAN CIRI ORANG BERTAKWA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Secara bahasa, takwa bermakna : (1) Menjaga diri atau berhati-hati. (2) Membuat perisai antara diri kita dengan yang kita takuti, karena ada kekhawatiran dan ketakutan  terhadap sesuatu, agar  terhindar dari yang ditakuti itu.

Makna secara istilah, takwa yaitu hendaklah Allah ditaati tidak dimaksiati, diingat tidak dilupakan dan disyukuri tidak diingkari. (Ibnu Mas’ud)

Abu Hurairah ditanya oleh seseorang tentang takwa. Dijawab: apakah engkau pernah melewati jalan yang penuh onak dan duri. Orang itu menjawab: ya pernah. Lalu apa yang engkau lakukan?. Dia menjawab: Jika aku melihat duri aku menghindar, melewati atau aku berhati-hati darinya. Abu Hurairah mengatakan: Itulah makna takwa (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam).

Inti takwa adalah seorang meletakkan pelindung antara dirinya dengan sesuatu yang ia takutkan dan khawatirkan. Jadi takwa seorang hamba kepada Rabbnya adalah ia meletakkan pelindung antara dirinya dengan apa yang ia takutkan dari Rabbnya berupa kemarahan dan hukumannya. Sebuah pelindung yang melindungi dirinya dari itu semua. Pelindung itu adalah mengerjakan ketaatan dan menjauhi larangan (Imam Ibnu Rajab al Hambali).

Imam Ibnul Qayyim berkata: Hakikat takwa ialah melakukan ketaatan kepada Allah dilandasi keimanan dan mengharapkan pahalanya karena ada perintah dan larangan, sehingga seseorang melakukan perintah dengan mengimani Dzat yang Memerintah dan Membenarkan janjinya. Dan ia meninggalkan apa yang Allah larang baginya dengan mengimani Dzat yang melarangnya dan takut terhadap ancamannya.

Ali bin  Abi Thalib memberikan penjelasan ciri-ciri orang yang bertakwa : Beliau berkata : Takwa adalah (1) Takut kepada Allah (2) Beramal sesuai dengan wahyu (al-Qur’an dan  as Sunnah),  (3) Qana’ah dengan yang sedikit dan (4) Selalu mempersiapkan diri menghadapi hari pembalasan.

(1)  Takut kepada Allah. Takut kepada Allah berbeda dengan ketakutan kita kepada makhluk. Jika  takut kepada makhluk  maka biasanya manusia  akan menjauhinya. Namun, jika kita takut kepada Allah maka kita harus mendekati-Nya dengan senantiasa meningkatkan kualitas ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.  

(2) Beramal sesuai dengan wahyu yaitu sesuai perintah Allah dan Rasul-Nya. Ini merupakan salah satu tanda orang bertakwa yang akan mendapatkan keselamatan di dunia dan di akhirat. 

(3) Qana’ah dengan yang sedikit. Apa itu qana’ah. Qana’ah bermakna : Merasa cukup dengan apa yang Allah berikan meskipun sedikit. Ridha dan syukur dengan rizki dan keadaan yang telah ditetapkan Allah. Sikap qana'ah sungguh merupakan salah satu tanda bersyukurnya seorang hamba. Rasulullah bersabda : Wakun qani’an takun asykarannas” Dan jadilah engkau orang yang qanaah maka engkau akan menjadi orang yang bersyukur. (H.R Ibnu Majah). 

(4) Selalu bersiap-siap menghadapi kematian. Sungguh Rasulullah memuji orang yang selalu mengingat mati itu sebagai orang mukmin yang cerdas. Dari Ibnu Umar, diriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam ditanya : Siapakah dari orang orang mukmin yang cerdas ? Rasulullah bersabda : “Yang paling banyak mengingat mati dan paling tekun membuat persiapan untuknya, mereka itulah orang yang cerdas” (H.R Ibnu Majah dan al Hakim, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberi hidayah untuk menjadi orang orang yang bertakwa.  “Allahumma inni as’alukal huda, wattuqa wal’afaf wal ghina”. Ya Allah sesungguhnya aku memohon engkau agar diberi petunjuk, ketakwaan, kesucian diri dan kecukupan (H.R Imam Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam.  (644)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar