Selasa, 23 Februari 2016

PERINTAH BERSHALAWAT DAN KEUTAMAANNYA



PERINTAH BERSHALAWAT DAN KEUTAMAANNYA 

Oleh : Azwir B. Chaniago

Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, seorang muslim senantiasa bershalawat kepada Nabi-nya pada banyak kesempatan. Sungguh shalawat kepada Rasulullah adalah juga  merupakan ibadah mulia karena bershalawat itu disyariatkan.

Allah Ta’ala memerintahkan orang orang yang beriman untuk bershalawat kepada Nabi. Bahkan Allah dan para malaikat-Nya juga bershalawat kepada Rasulullah. Allah berfirman : “Innallah wal malaaikatahuu yushalluuna ‘alannabiyi. Ya aiyuhalladzina aamanuu shallu ‘alaihi wa sallimuu  tasliimaa”  Sesungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya. (Q.S al Ahzaab 56).

Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam Kitab Tafsirnya tentang maksud ayat ini adalah bahwa : Allah Ta’ala memberitahu para hamba-Nya akan kedudukan Rasulullah di sisinya dan dihadapan para malaikat. Dimana Allah memuji beliau dihadapan malaikat. Begitu pula para malaikat bershalawat kepada beliau. Lalu Allah Ta’ala memerintahkan kepada para penghuni bumi untuk bershalawat dan mengucapkan salam kepada beliau agar berpadu pujian penghuni langit dan para penghuni bumi semuanya untuk beliau”.

Syaikh as Sa’di berkata : Ayat ini mengandung pemberitahuan akan kesempurnaan Rasulullah dan ketinggian derajatnya serta kemuliaan kedudukannya di sisi Allah dan di sisi makhluk-Nya dan juga ketinggian kemasyhurannya. Allah dan malaikat malaikatnya bershalawat untuk Nabi, maksudnya adalah Allah memujinya dihadapan para malaikat-Nya dan malaikat muqarrabun (dekat dengan Allah) yang paling tinggi kedudukannya karena kecintaan Allah Ta’ala kepada Rasulullah dan para malaikat yang muqarrabun pun memuji dan mendoakannya.

“Wahai orang orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. Yaitu : (1) Dengan meneladani Allah dan para malaikat-Nya dan sebagai balasan baginya atas sebagian haknya pada diri kalian. (2) Sebagai pelengkap iman kalian untuk menghormati, mencintai  dan memuliakannya. (3) Dan untuk menambah amal kebajikan kalian serta penghapus bagi dosa dosa kalian. (Tafsir TaisirKarimir Rahman). 

Sungguh bershalawat akan   mendatangkan banyak manfaat. Sangatlah merugi seorang hamba yang melalaikan amalan ini dalam hidupnya. Bershalawat adalah juga merupakan salah satu tanda bahwa seorang hamba mencintai Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Diantara manfaat bershalawat adalah :

Pertama : Shalawat mendatangkan pahala berlipat ganda.
 Salah satu keutamaan yang akan diperoleh seorang hamba yang banyak bershalawat kepada Rasulullah adalah memperoleh pahala yang berlipat ganda beserta rahmat-Nya.
Rasulullah bersabda : “Shalluu ‘alaiya, fa innahu man shalla ‘alaiya shalaatan, shalallahu ‘alaihi bihaa ‘asyran”. Bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. (H.R Imam Muslim).

Syaikh  Mubarakfury berkata : Bahwa maksud dari shalawat Allah untuk para hamba-Nya bahwa Allah Ta’ala akan merahmatinya dan melipatgandakan pahala. 

Kedua : Shalawat menghapus banyak dosa dan meninggikan derajat
Dalam sebuah hadits dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda : “Man shalla ‘alaiya shalaatan waahidatan, shalallahu ‘alaihi ‘ashra shalawaatin, wa huththat ‘anhu ‘asyru khathi-aatin, wa rufi’at lahu ‘asyru darajaatin”. Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, akan dihapuskan sepuluh dosanya dan akan diangkat derajatnya sepuluh tingkatan. (H.R an Nasa’i).  

Jadi saudaraku, dengan amalan yang (kelihatan) ringan seorang hamba bisa mengurangi beban dosanya bahkan meninggikan derajatnya di surga kelak.  
    
Ketiga : Shalawat salah satu sebab diijabahnya doa.
Rasulullah pernah mendengar seorang laki laki berdoa dalam shalatnya, namun tidak mengagungkan Allah dan tidak bershalawat kepada Nabi. Rasulullah bersabda : “Orang ini terburu buru”. 

Kemudian Rasulullah memanggilnya dan bersabda :  “Idza shalla ahadukum falyabda’ bitahmiidi rabbihi’azza wajalla, watstsanaa-i ‘alaihi, tsummal yushalli ‘alan nabiyi shalallahu ‘alaihi wasallama, tsummal yad’u ba’du bimaa syaa-a.” Jika salah seorang dari kalian berdoa, hendaklah ia memulainya dengan mengucapkan hamdalah serta puja dan puji kepada Allah, lalu bershalawat kepada Nabi, barulah setelah itu ia berdoa meminta apa yang ia inginkan  (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan an Nasa’i, dari Fudhalah bin ‘Ubaid).

Seorang hamba janganlah menghalangi terkabul doanya dengan tidak membaca shalawat sebelum berdoa. Rasulullah bersabda : “Kullu du’aa-in mahjuubun hatta yushalli ‘alan nabiyi shalallahu ‘alaihi wasallam.” Semua doa terhalang hingga diucapkan shalawat kepada Nabi Salallahu ‘alaihi wasallam. (H.R ad Dailami, ath Thabrani dan al Baihaqi)    
 
Diriwayatkan oleh Imam at Tirmidzi bahwa Umar bin Khaththab berkata : Sesungguhnya doa itu akan tertahan di antara langit dan bumi. Tidak diangkat hingga engkau bershalawat kepada Nabimu.

Imam al Munawi, dalam Faidhul Qadir berkata : “Jadi setiap doa yang dipanjatkan seorang hamba tidak akan diangkat ke hadapan Allah Tabaraka wa Ta’ala sampai disertai dengan shalawat. Sebab shalawat merupakan pengantar terkabulnya suatu doa.

Keempat : Shalawat salah satu sebab diperolehnya syafaat Rasulullah.
Pada hari Kiamat kelak Rasulullah akan mememberikan syafaat atau petolongan kepada setiap muslim yang banyak bershalawat kepadanya ketika di dunia. 

Dari Abdullah bin Amr bahwa dia mendengar Nabi bersabda : “Jika kalian mendengar muadzin maka tirukanlah ucapannya, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu mintakanlah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuah tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan  melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barangsiapa memohonkan untukku wasilah maka ia akan mendapat syafaat” (H.R Imam Muslim). 

Kelima : Shalawat mendekatkan  seorang hamba dengan Nabi-nya di hari Kiamat.
Ini adalah salah satu berita gembira dan keutamaan yang sangat penting dan  akan didapat oleh seorang hamba yang banyak bershalawat kepada Nabi yaitu memperoleh tempat yang  dekat dengan Rasulullah. Kita mengetahui bahwa Rasulullah akan mendapat yang paling tinggi di akhirat kelak. Oleh karena itu orang orang yang dekat dengan Rasulullah tentulah insya Allah akan berada ditempat yang tinggi pula di khirat. 

Rasulullah  shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : “Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku” (H.R at-Tirmidzi,  dihasankan oleh Syaikh al-Albani).

Demikianlah diantara keutamaan bershalawat kepada Rasulullah. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (582)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar