Selasa, 23 Februari 2016

BERDOALAH AGAR BISA BERSYUKUR KEPADA ALLAH



BERDOA AGAR BISA BERSYUKUR KEPADA ALLAH TA’ALA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh tidak ada pemberi nikmat  kecuali  Allah Ta’ala saja. Allah berfirman : “Wamaa bikum min ni’matin fa minallahi” Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah. (Q.S an Nahl 53) 

Nikmat nikmat itu tidak terhitung jenis dan jumlahnya sehingga tidak ada manusia yang  mampu menghitungnya. Allah berfirman  : “Wain ta’uddu ni’matallahi laa tuhsuuhaa, innal insaana lazhaluumun kaffar” Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya, sungguh manusia itu sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).   Q.S Ibrahim 34.

Oleh karena itu seorang hamba wajiblah bersyukur atas semua nikmat itu. Jika tidak mau bersyukur maka Allah Ta’ala memberikan ancaman yang sangat keras dan bagi yang bersyukur pastilah Allah akan menambah nikmat itu. Allah berfirman : “Waidz ta-adzana rabbukum la-in syakartum la-aziidannakum wala-in kafartum inna ‘adzaabii la syadiid”. Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti adzab-Ku sangat berat. (Q.S Ibrahim 7)

Bahkan Allah ridha akan dianugerahkan kepada orang orang yang mau bersyukur. Allah berfirman : “Wain tasykuruu yardhahu lakum”. Dan jika kamu bersyukur Dia (Allah) meridhai kesyukuranmu (Q.S az Zumar 7).
Rasulullah bersabda : “Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (H.R at Tirmidzi).
Namun demikian,  ternyata sedikit sekali dari hamba hamba-Nya yang bersyukur. Hal ini sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam banyak ayat al Qur-an. Diantaranya adalah :

Pertama : Allah berfirman : “Wa laqad makkannaa kum fil ardhi wa ja’alnaa lakum fiihaa ma’aabits. Qaliilan maa tasykuruun”. Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan disana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikir sekali kamu bersyukur.  (Q.S al A’raf 10). 

Kedua : Allah berfirman : “Innallaha ladzuu fadhlin ‘alan naasi wa lakin aktsaran naasi laa yasykuruun”. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia tetapi kebanyakan mereka tidak bersyukur.(Q.S al Baqarah 243).

Ketiga : “Wa huwal ladzii ansya-alakumus sam’a wal abshaara wal af-idatun, qaliilan maa tasykuruuun”. Dan Diala yang telah menciptakan bagimu pendengaran,penglihatan dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur.   (Q.S al Mu’minun 78). 

Memang memuji Allah Ta’ala pada saat mendapat nikmat tentulah mudah tetapi memuji Allah pada saat mendapat ujian atau cobaan akan terasa berat kecuali bagi orang orang yang senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya.

Rasulullah mengajarkan kita agar senantiasa memuji Allah dalam berbagai keadaan. ‘Aisyah berkata : “Anna rasulullahi salallahu ‘alaihi wasallam idza ra-a maa yuhibbu qaala alhamdulillahil ladzii bini’matihi tatimmush shalihaatu, wa idza ra-a maa yakrahu, qaala : alhamdulillahiala kulli haalin”.
Sesunguhnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat yang disukai, maka beliau mengucapkan : “Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya maka sempurnalah berbagai kebaikan”. Dan apabila melihat sesuatu yang tidak disukai maka beliau mengucapkan : “Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan” (Lihat al Jaami’ ash Shaghiir) 

Diantara cara yang bisa dilakukan agar bisa senantiasa memuji Allah Ta’ala adalah dengan  banyak melakukan amal shalih.

Imam asy Syaukani dalam Fathul Qadir berkata : Yang beramal untuk taat pada-Ku, itulah yang dikatakan bersyukur pada-Ku, dan itu jumlahnya sedikit.
Syaikh Abu Bakr Al Jazairi berkata : Wajib bagi kita untuk mensyukuri nikmat. Bentuk syukur yang paling utama adalah melaksanakan dan memperbanyak shalat.

Juga penting dan  sangatlah dianjurkan agar kita tetap  berdoa dan memohon  diberi kekuatan untuk selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala. Diantara doa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya  adalah : 

Pertama :“Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakal latii an’amta alaiya wa ‘alaa walidaiya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilnii bi rahmatika fii ‘ibaadikasha shaalihiin”. Ya Rabb-ku anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan amal shalih yang engkau ridhai. Dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba hamba-Mu yang shalih. (Q.S an Naml 19).  
  
Kedua : “Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakal latii an’amta alaiya wa ‘alaa walidaiya wa an a’mala shaalihan tardhaahu, wa-ashlih lii fii dzurriyati, inni tubtu ilaika wa innii minal muslimiin”.  Ya Rabb-ku anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan amal shalih yang engkau ridhai. Dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang muslim.  (Q.S al Ahqaaf 15). 

Ketiga : Rasulullah bersabda : Wahai Muadz setiap kali engkau selesai shalat jangan lupa membaca : Allahumma a’inniala  dzikrika  wa syukrika wa husniibadatika” Ya Allah aku mohon pertolongan agar aku selalu ingat kepada Engkau, agar aku selalu bersyukur kepada Engkau dan agar aku beribadah kepada Engkau dengan baik. (H.R Imam Ahmad dan Abu Dawud).

Doa ini diajarkan Rasulullah kepada Muadz tapi tentu dimaksudkan oleh beliau untuk diketahui dan diamalkan oleh seluruh pengikut beliau sampai hari kiamat termasuk kita yang hidup saat ini.

Keempat : Az Zamakhsyari menyebutkan  dalam kitab tafsirnya tentang Umar bin Khaththab yang mendengar doa seseorang.  Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar seseorang memanjatkan doa : Ya Allah jadikanlah aku bagian dari orang-orang yang sedikit. Umar terheran dan berkata, “Doa apa ini ?” Orang tersebut menjawab : Aku pernah mendengar firman Allah (yang artinya): Sedikit di antara hamba-Ku yang mau bersyukur. Aku pun berdoa pada Allah agar aku termasuk yang sedikit.” Umar pun berkata : Ternyata setiap orang lebih tahu dari Umar.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam (584)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar