Sabtu, 20 Februari 2016

KEWAJIBAN MENCINTAI RASULULLAH



KEWAJIBAN MENCINTAI RASULULLAH 
 
Oleh : Azwir B. Chaniago

Setiap  muslim  wajib mencintai Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam. Ini adalah konsekwensi dari dua kalimat syahadat yang telah kita ikrarkan. Ketahuilah kecintaan kita kepada Rasulullah adalah bagian yang  berkaitan dengan iman.

Rasulullah bersabda : “La yu’minu ahadukum hatta akuuna ahabba ilaihi min waalidihi, waladihi wannasi ajma’in. Tidaklah dianggap beriman salah seorang dari kalian sampai diriku lebih dia cintai dari pada anaknya, orang tuanya dan seluruh manusia. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Bahkan cinta kepada beliau haruslah melebihi cinta kita  kepada diri kita sendiri ataupun cinta kita kepada  manusia umumnya.

Seorang sahabat yaitu Abdullah bin Hisyam berkata : Kami mengiringi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, dan beliau menggandeng tangan Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu.
Kemudian Umar berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : Wahai Rasulullah, sungguh engkau sangat aku cintai melebihi apa pun selain diriku.
Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: “Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, hingga aku sangat engkau cintai melebihi dirimu. Lalu Umar berkata kepada beliau: ‘Sungguh sekaranglah saatnya, demi Allah, engkau sangat aku cintai melebihi diriku. Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sekarang (engkau benar), wahai Umar”. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Berdasarkan hadits di atas, maka mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah wajib dan harus didahulukan daripada kecintaan kepada segala sesuatu selain kecintaan kepada Allah, sebab mencintai Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah mengikuti sekaligus keharusan dalam mencintai Allah. Mencintai Rasulullah adalah cinta karena Allah.

Dari Anas, Rasulullah bersabda :“Tidaklah (sempurna) iman salah seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada orangtuanya, anaknya dan segenap umat manusia.” (H.R Imam  Bukhari  dan Imam Muslim)

Dari Anas, Rasulullah bersabda :“Tidaklah (sempurna) iman seorang hamba sehingga aku lebih dicintainya daripada keluarganya, hartanya dan segenap umat manusia”  (H.R Imam Muslim dan  an Nasa’i).

Oleh karena itu wajiblah kita mencintai beliau melebihi cinta kita kepada semua makhluk termasuk diri kita sendiri. Kenapa, karena tidak ada manusia yang paling tinggi jasanya kepada kaum muslimin khususnya, selain Rasulullah Salallahu alaihi Wasalam.

Beliau telah mengajarkan Iman dan Islam kepada kita semua. Melalui beliaulah ajaran tentang Iman dan Islam yang mulia ini sampai kepada kita dengan lengkap dan  sempurna untuk menyelamatkan hidup kita di dunia dan di akhirat. Beliau telah mengajarkan kepada kita semua hal tanpa kecuali, yaitu pelajaran yang  mendekatkan kita kepada surga dan menjauhkan dari neraka.

Beliau bersabda : “Ma baqiya syai-un yuqarribu minal jannati wa yubaiyidu minan naar, illa waqad buiyina lakum.” Tidak ada yang mendekatkan kalian ke surga dan menjauhkan dari neraka kecuali telah aku ajarkan kepada kalian. (H.R Imam ath Thabrani).

Sangatlah banyak cara yang diajarkan Allah dan RasuNya bagaimana  kita mencintai Rasulullah antara lain sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Abdulwahab at Tamimi, yaitu : (1) Tha’atuhu fima ‘amar-Mentaati apa yang diperintahkan beliau. (2) Wa tashdiqu fima akhbar-Membenarkan berita yang dibawa beliau. (3) Wajtinaabu maa anhu naha wa zajar-Menjauhi segala apa yang dilarang beliau. (4) Wa an laa yu’badalahu illa bimaa syara’a-Beribadah dengan cara yang diajarkan beliau. (Kitab Ushul Tsalatsah).

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam (579)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar