Senin, 15 Februari 2016

AMALAN SUNNAH MENUTUP KEKURANGAN AMALAN WAJIB



AMALAN SUNNAH  MENUTUP KEKURANGAN AMALAN WAJIB

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ibadah atau amalan yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita ada yang wajib dan ada pula yang sunnah atau tidak wajib. Contohnya adalah perintah shalat, ada shalat wajib dan ada pula shalat yang tidak wajib. Ada puasa wajib  ada pula puasa sunnah. Zakat adalah wajib tapi bersedekah  adalah tidak wajib. Ibadah haji wajib bagi yang mampu sekali selama umurnya tapi ada ibadah haji yang kedua dan seterusnya yang tidak wajib. Lalu ada    ibadah umrah yang juga tidak wajib.

Sungguh ibadah amalan sunnah memiliki hikmah yang sangat besar, diantaranya adalah : 

Pertama : Tanda kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya. Kita diperintahkan melakukan yang wajib tapi diberi pula kesempatan untuk mendapatkan tambahan pahala melalui amalan amalan sunnah sehingga kita bisa mendapat kedudukan yang semakin tinggi disisi Allah.

Kedua : Sangatlah besar kemungkinan amalan wajib yang kita lakukan banyak kekurangannya. Lalu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk menutup kekurangan itu dengan amalan yang tidak wajib atau amalan amalan sunnah. 

Rasulullah bersabda :“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti adalah shalat. Allah ‘azza wa jalla berkata kepada malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu, “Lihatlah pada shalat hamba-Ku. Apakah shalatnya sempurna ataukah tidak ?

 Jika shalatnya sempurna, maka akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun jika dalam shalatnya ada sedikit kekurangan, maka Allah berfirman: Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah. Jika hamba-Ku memiliki amalan sunnah, Allah berfirman: sempurnakanlah kekurangan yang  ada pada amalan wajib dengan amalan sunnahnya.” Kemudian amalan lainnya akan diperlakukan seperti ini.”(H.R Imam Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).

Perlu kiranya untuk diingat bahwa meskipun amalan sunnah bisa menutup kekurangan dalam amalan wajib maka seorang hamba haruslah tetap berusaha melakukan amal amalan wajib dengan sungguh sungguh dan sebaik mungkin yaitu ikhlas karena Allah dan menurut contoh yang diajarkan Rasulullah. 

Dengan demikian nilai ibadahnya akan semakin baik. Ketahuilah bahwa tidaklah patut seorang hamba melakukan amalan wajib sekenanya saja karena mengharapkan amalan sunnah akan menutup kekurangan amalan wajibnya. 

Selain itu, ternyata   amalan amalan sunnah yaitu amalan amalan yang tidak diwajibkan adalah juga sebagai salah satu jalan  pendekatan diri kepada Allah Ta’ala dan   mendatangkan kecintaan-Nya.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda : “Allah Ta’ala berfirman: Barangsiapa memerangi wali (kekasih)-Ku, maka Aku akan memeranginya. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Kucintai. Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.

Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang ia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang ia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika ia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika ia memohon perlindungan, pasti Aku melindunginya.” (H.R Imam Bukhari)

Oleh karena itu seorang hamba akan senantiasa  melakukan amalan amalan sunnah sebagai tambahan amalan amalan yang diwajibkan baginya. Dengan demikian dia akan memperoleh  manfaat dan kebaikan yang banyak. 

Insya Allah bermanfaat buat kita semua. Wallahu A’lam (573)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar