Selasa, 25 September 2018

TAK BOLEH TASYABBUH KEPADA ORANG KAFIR


TAK BOLEH TASYABBUH KEPADA ORANG KAFIR

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan LARANGAN TASYABBUH KEPADA ORANG KAFIR. Dari Ibnu Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka. (H.R Imam Ahmad dan Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا

Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami. (H.R at Tirmidzi dhasankan oleh Syaikh al Albani).

Apa itu tasyabbuh ?. Secara bahasa tasyabuh atau tasyabbuh berasal dari kata musyabahah yang artinya MENYAMAI, MENIRU DAN IKUT IKUTAN. (Dr. Nasir Ibnu Abdul Karim). Dr. Khalid as Sabti mengatakan : Tasyabbuh adalah meniru orang yang engkau jauhi dalam hal yang menjadi kekhususannya secara mutlak dan dalam perkara yang bukan kekhususannya jika niat sengaja ingin mengikutinya.

Secara istilah tasyabbuh adalah menyerupai orang kafir dengan sesuatu yang menjadi kekhususan mereka baik dalam masalah akidah, ibadah atau adat kebiasaan. Bila sebagian umat Islam ada yang menyerupai musuhnya dalam berpakaian dan selainnya maka hal itu pertanda lemahnya akhlak dan komitmen mereka terhadap agamanya sendiri. (Syaikh Mansur Hasan Salman, al Qaul Mubin).

Syaikh Sulaiman al Ruhaili berkata : Patokan tasyabbuh kepada orang kafir adalah melakukan perbuatan yang tidak dilakukan kecuali (oleh) orang kafir bukan karena kebutuhan manusia. 

Begitu beratnya ancaman tasyabbuh maka   orang orang beriman hendaklah berhati hati dalam perkara ini. Orang orang beriman haruslah menyadari bahwa inti pokok dari kepatuhan kita dalam beragama adalah MENERIMA APA YANG DATANG DARI ALLAH DAN RASUL-NYA TANPA ADA RASA BERAT SEDIKITPUN. 

Perhatikanlah firman Allah berikut ini :

Pertama : Surat an Nisa’ 65.

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Maka demi Rabb-mu mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.  

Kedua : Surat al Hasyr 7.

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah sangat keras hukuman-Nya.

Ketahuilah bahwa mengikuti jalan orang kafir adalah kesesatan yang berujung kepada kesengsaraan. Kesengsaraan di dunia dan di akhirat kelak. 

Allah Ta’ala berfirman : 

وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

Dan barangsiapa yang menentang Rasul (Muhammad) setelah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang beriman, Kami biarkan dia dalam kesesatan yang telah dilakukannya itu. Dan Kami masukkan dia ke dalam neraka Jahannam dan itu seburuk buruk tempat kembali.  (Q.S an Nisa’ 115).

Oleh karena itu seorang hamba haruslah senantiasa menjaga dirinya agar tidak jatuh kepada tasyabbuh yaitu meniru niru dan menyerupai orang orang kafir. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.395).     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar