Sabtu, 15 September 2018

JANGAN KAGUM DENGAN AMALAN YANG TELAH LALU


JANGAN KAGUM DENGAN AMALAN YANG TELAH LALU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Kewajiban seorang beriman adalah melakukan amal shalih atau beribadah kepada Allah Ta’ala dengan dilandasi iman. Ibadah yang ikhlas karena Allah dan ittiba’ yaitu sebagaimana yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah. 
  
Namun demikian seroang beriman janganlah  merasa kagum ataupun bangga dengan  amalannya   pada waktu yang lalu ataupun amalnya saat ini. Kita perlu khawatir apakah kita bisa istiqamah dalam beribadah untuk waktu waktu mendatang sampai ajal menjemput. Ketahuilah ibadah kita pada saat mendekati  akhir hayat adalah  penentunya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

« لاَ عَلَيْكُمْ أَنْ لاَ تُعْجَبُوا بِأَحَدٍ حَتَّى تَنْظُرُوا بِمَ يُخْتَمُ لَهُ فَإِنَّ الْعَامِلَ يَعْمَلُ زَمَاناً مِنْ عُمْرِهِ أَوْ بُرْهَةً مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ صَالِحٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلاً سَيِّئاً وَإِنَّ الْعَبْدَ لِيَعْمَلُ الْبُرْهَةَ مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ سَيِّئٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ النَّارَ ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلاً صَالِحاً وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْراً اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ مَوْتِهِ ». قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ قَالَ « يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ »

Janganlah kalian terkagum dengan amalan seseorang sampai kalian melihat AMALAN AKHIR HAYATNYA. Karena mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan amalan yang shalih, yang seandainya ia mati, maka ia akan masuk surga. Akan tetapi, ia berubah dan mengamalkan perbuatan buruk. 

Mungkin saja seseorang beramal pada suatu waktu dengan suatu amalan buruk, yang seandainya ia mati, maka akan masuk neraka. Akan tetapi, ia berubah dan beramal dengan amalan shalih. Oleh karenanya, apabila Allah menginginkan satu kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan menunjukinya sebelum ia meninggal. 
Para sahabat bertanya : Apa maksud menunjuki sebelum meninggal ?. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :  Yaitu memberikan ia taufik untuk beramal shalih dan mati dalam keadaan seperti itu. (H.R Imam Ahmad)


Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam juga mengingatkan dalam sabda beliau :

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ

Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya. (H.R Imam Bukhari)

Oleh karena itu sangatlah penting bagi seorang hamba untuk  MENJAGA AMAL IBADAHNYA SETIAP SAAT APALAGI KETIKA UMUR SUDAH LANJUT agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat.
 
Sungguh Allah Ta’ala telah memerintahkan agar kita beramal terus menerus sebagaimana firman-Nya :

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).

Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu a'lam. (1.384)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar