Kamis, 30 Agustus 2018

ORANG BERIMAN SALING BERPESAN UNTUK BERSABAR DAN BERKASIH SAYANG


ORANG BERIMAN SALING BERPESAN UNTUK BERSABAR
DAN BERKASIH SAYANG

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan dengan sangat terang bahwa orang beriman ini adalah bersaudara sebagaimana firman-Nya :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara. (Q.S al Hujuraat 10). 

Ketahuilah bahwa persaudaraan yang dimaksud adalah   dengan ikatan iman.  Inilah tali persaudaraan yang amat kuat. Tidak dihambat oleh batas negara, suku, bahasa dan yang lainnya,  tetapi diikat oleh tali iman dan akidah yang sama. 

Rasulullah memberi perumpamaan orang orang beriman itu bagaikan bangunan yang saling menguatkan. Beliau bersabda : 

الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain. (H.R Imam Muslim)

Sebagai saudara maka diantara orang beriman yang satu dengan  yang lainnya haruslah saling tolong menolong dan saling mengingatkan kepada kebaikan sehingga bangunan persaudaraan mereka menjadi semakin kuat dan kokoh. 

Diantara kebaikan yang harus dilakukan harus dilakukan orang orang beriman adalah SALING BERPESAN UNTUK BERSABAR DAN BERKASIH SAYANG. Allah berfirman : 

ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ

Kemudian dia termasuk orang orang yang beriman, dan saling berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (Q.S al Balad 17).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : 

(1) “Dan saling berpesan dengan kesabaran” yaitu untuk taat kepada Allah Ta’ala dan menjauhi kemaksiatan serta bersabar atas ketentuan ketentuan-Nya yang tidak berkenan, dengan saling mendorong satu sama lain untuk tunduk pada ketentuan ketentuan Allah Ta’ala serta menunaikannya dengan sempurna, lapang dada serta ketenangan jiwa.

(2) “Dan saling berpesan untuk berkasih sayang”. Yakni terhadap manusia dengan membantu mereka yang memerlukan uluran tangan, mengajari mereka yang tidak tahu, menunaikan apa saja yang mereka perlukn dari segala sisinya, serta membantu mereka untuk kepentingan kepentingan dunia dan akhirat. Dan juga mencintai untuk mereka seperti halnya untuk diri sendiri serta membenci atas mereka seperti halnya untuk diri sendiri. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Tentang ayat ini pula, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : (Orang beriman), mereka menetapi kesabaran dan saling menasehati untuk bersabar dalam tiga jenis kesabaran, yaitu :

(1) Sabar untuk tetap mentaati perintah Allah.
(2) Sabar untuk tidak mendurhakai Allah.
(3) Sabar dalam menerima berbagai ketentuan Allah yang tidak menyenangkannya.

Ketiga jenis sabar ini telah terkumpul pada diri utusan Allah Ta’ala, semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan kepada mereka dan para pengikutnya. (Tafsir Juz ‘Amma)

Itulah diantara kewajiban seorang beriman kepada yang lainnya yaitu untuk mewujudkan atau sebagai bukti adanya persaudaraan yang kuat dan kokoh diantara orang orang beriman.

Ketahuilah bahwa Rasulullah telah mengingatkan dengan memberi perumpamaan bahwa  orang mukmin itu sebagaimana layaknya satu tubuh. Beliau bersabda :

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ، إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seumpama tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam. H.R Imam Muslim).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.375)
    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar