Selasa, 07 Agustus 2018

MENASEHATI ANAK YANG TAK PERHATIAN KEPADA ORANG TUA



MENASEHATI  ANAK YANG TIDAK PERHATIAN
KEPADA ORANG TUA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Setelah orang tua mulai berumur lanjut mereka ternyata butuh perhatian dan penjagaan lebih dari anak anaknya. Namun demikian ternyata agak sering kita mendengar bahkan melihat ada   anak yang tidak  perhatian kepada orang tuanya. 

Keadaan ini bisa terjadi karena banyak sebab, diantaranya : (1) Anak terlalu sibuk dengan urusannya masing masing. Apalagi urusan dunia yang memang kelihatan tak habis habisnya. (2) Ada anak yang memang tak punya minat untuk memperhatikan orang tuanya. (3) Bisa jadi karena orang tua dahulu juga tak memberi perhatian yang cukup kepada ibu bapaknya.  
 
Ketahuilah bahwa sangat  baik  orang tua menasehati anak yang kurang perhatian ini. Berilah dia nasehat dengan  mengharap pertolongan dan ridha Allah. Sampaikan nasehat dengan lemah lembut. Nasehat yang lemah lembut, penuh kasih sayang  sangat potensial dan  menyentuh hati seorang anak. Diantaranya :

Pertama : Selalu menasehati agar anak tetap bertakwa kepada Allah. Menjaga ketaatan dan menjauhi berbagai maksiat. Nasehatkan agar dia tetap menjaga ibadah dan ketaatan terutama  jangan melalaikan shalat apalagi meninggalkannya. Jika shalatnya baik maka ini akan mendorongnya berlaku baik dalam banyak hal, terutama kepada kedua orang tuanya.

Kedua : Selain itu, bentuk nasehat yang bermanfaat adalah  mengatakan kepadanya dengan lemah lembut : Wahai anakku. Mungkin karena kesibukanmu atau tersebab hal yang lainnya, kamu nampaknya kurang perhatian  kepada ibu dan bapak yang sudah lanjut usia ini. 

Ketahuilah bahwa kurangnya perhatian seorang anak kepada orang tua adalah sesuatu perbuatan yang tidak terpuji.  Sungguhpun demikian, ibu dan bapak telah memaafkan dan terus memaafkan semua  kesalahanmu tanpa kecuali sampai kapanpun. Bahkan ibu dan bapak tetap mendoakan agar Allah senantiasa mencurahkan segala kebaikan bagimu. Adalah kebahagiaan bagi ibu dan bapak jika kamu hidup dengan selamat di dunia dan selamat sampai ke negeri akhirat.

Satu hal yang sangat penting untuk ibu dan bapak  sampaikan kepadamu yaitu : Janganlah kamu lupa bahwa sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan dan mewajibkan setiap anak untuk berbuat baik dengan cara yang paling baik kepada orang tuanya. 
 
Perhatikanlah perintah Allah dalam firmanNya : 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۖ

Dan kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada ke dua orang tuanya (Q.S al Ankabuut 8).

Sungguh ayat ini adalah merupakan perintah paling tegas dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada setiap anak untuk melakukan dan memberikan yang terbaik bagi ibu bapaknya.

Anakku, sungguh ayat ini telah mendatangkan kekhawatiran bagi ibu dan bapak tentang dirimu. Memang ibu dan bapak telah memaafkan segala kesalahanmu dan kekuranganmu. Akan tetapi ibu dan bapak sangat khawatir jika Allah Yang Mahakuasa akan marah dan murka kepadamu karena tidak melaksanakan perintah-Nya yaitu untuk berbuat kebaikan yang paling baik bagi orang tuamu.

Nah, setelah diberi nasehat dengan lemah lembut,  berikutnya adalah  mendoakan kebaikan bagi anak. Betapapun keburukan yang ada pada diri anak. Jangan sekali kali mendoakan yang tidak baik bagi mereka karena doa orang tua kepada anak anaknya adalah doa yang mudah terkabul

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدَيْنِ عَلىَ وَلَدِهِمَا

Ada tiga jenis doa yang mustajab (terkabul), tidak diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian dan doa kejelekan kedua orang tua kepada anaknya.” (H.R Imam Bukhari,  al Adabul Mufrad, dihasankan  oleh Syaikh al Albani).
 
Selanjutnya satu hal yang sangat dianjurkan bagi orang tua dalam hal ini yaitu haruslah bersikap sabar menghadapi kenyataan.  Anak anak yang tidak memberi perhatian merupakan salah satu ujian bagi kedua orang tua. Sungguh semua manusia akan diuji. Allah Ta’ala berfirman : 

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi ?. (Q.S al Ankabut 2).

Ketahuilah sikap yang terpuji dalam menghadapi ujian atau cobaan adalah bersabar. Sungguh amatlah tinggi kedudukan orang yang bersabar karena dia dijanjikan Allah Ta’ala untuk   mendapat pahala yang tidak terbatas.  Sulaiman bin Qashim mengatakan : Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali kesabaran yang ganjarannya seperti air yang terus mengalir. Kemudian beliau membacakan firman Allah Ta’ala :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَاب

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah  yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas. (Q.S az  Zumar 10).

Semoga Allah memberi kita keturunan yang menyenangkan hati dan menyejukkan mata. Mari berdoa :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Ya Rabb Kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.352)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar