Sabtu, 11 Agustus 2018

ADA CARA AGAR BISA BERSYUKUR


ADA CARA AGAR BISA BERSYUKUR KEPADA ALLAH

Oleh : Azwir B. Chaniago

Apa makna syukur ? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bersyukur artinya berterima kasih. Sedangkan istilah syukur dalam syariat, adalah sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnul Qayyim : Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya :

(1) Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat.

(2)  Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. 

(3) Melalui anggota badan, yaitu berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah. (Madarijus Salikin)

Sungguh Allah Ta’ala telah memberi nikmat yang banyak kepada manusia. Dan Allah memerintahkan manusia untuk bersyukur kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :

فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu. DAN SYUKURILAH NIKMAT ALLAH, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (Q.S an Nahl 114) 

Bahkan Allah Ta’ala mengancam orang orang yang tak bersyukur dengan adzab 
sebagaimana firman-Nya : 
  
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah) ketika Rabb-mumemaklumkan; sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti adzab-Ku sangat pedih. (Q.S Ibrahim 7).

Ketahuilah bahwa syukur seseorang akan kembali kepadanya, yaitu sebagaimana firman Allah Ta’ala :

وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي غَنِيٌّ كَرِيمٌ

Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebakan) dirinya sendiri dan barangsiapa ingkar maka sesungguhnya Rabb-ku Mahakaya, Mahamulia. (Q.S an Naml 40)

Sungguh, Allah Ta’ala telah menjelaskan bahwa ternyata sedikit sekali manusia yang mau bersyukur. Allah berfirman : 

(1) Dalam surat Yunus ayat 60 :

إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَشْكُرُونَ

Sesungguhnya Allah benar benar mempunyai karunia (yang dilimpahkan) kepada manusia, tetapi kebanyakan mereka TIDAK BERSYUKUR. 

(2) Dalam surat   al Mu’minun 78 :

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ

Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, tetapi SEDIKIT SEKALI KAMU BERSYUKUR.

Oleh karena itu ada baiknya  kita bahas beberapa cara yang sangat dianjurkan dan bisa dilakukan agar kita senantiasa menjadi orang yang bersyukur, diantaranya : 

Pertama : Pandai berterima kasih kepada manusia.

Salah cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan berterima kasih kepada manusia yang menjadi perantara sampainya nikmat Allah kepada kita. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

لا يشكر الله من لا يشكر الناس

Orang yang tidak berterima kasih kepada manusia, berarti ia tidak bersyukur kepada Allah(H.R at Tirmidzi, ia berkata: Hadits ini hasan shahih).

Beliau juga bersabda :

مَنْ صَنَعَ إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ، فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا مَا تُكَافِئُونَهُ فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَرَوْا أَنَّكُمْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ

Barangsiapa yang telah berbuat suatu kebaikan padamu, maka balaslah dengan yang serupa. Jika engkau tidak bisa membalasnya dengan yang serupa maka doakanlah ia hingga engkau mengira doamu tersebut bisa sudah membalas dengan serupa atas kebaikan dia (H.R Abu Daud no. 1672, dishahihkan al Albani).

Jadi, berterima kasih kepada manusia adalah akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

مَن صُنِعَ إليهِ معروفٌ فقالَ لفاعلِهِ : جزاكَ اللَّهُ خيرًا فقد أبلغَ في الثَّناءِ

Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan, ‘Jazaakallahu khair’ (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya dalam menyatakan rasa syukurnya. (H.R atTirmidzi no.2167, ia berkata hadits ini hasan jayyid gharib, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Kedua : Merenungkan nikmat nikmat Allah

Dalam al Qur’an sangat sering  Allah menggugah hati manusia bahwa banyak sekali nikmat yang Dia limpahkan kepada manusia sejak hadir di dunia ini, agar manusia sadar dan bersyukur kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman :

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.S an Nahl 78).

Nah, ketika seorang hamba merenungi nikmat nikmat Allah yang telah diperolehnya maka akan mendorongnya untuk selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala sebagai pemberi nikmat.

Ketiga : Memelihara sikap qana’ah

Senantiasa qana’ah yaitu merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita membuat kita selalu bersyukur kepada Allah. Sebaliknya, orang yang senantiasa merasa tidak puas, merasa kekurangan, ia merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan kepadanya sedikitpun. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :

كن وَرِعًا تكن أعبدَ الناسِ ، و كن قنِعًا تكن أشْكَرَ الناسِ

Jadilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur(H.R Ibnu Majah no. 3417, dishahihkan oleh Syaikh al Albani). 

Keempat : Melaksanakan sujud syukur

Salah satu cara untuk bisa  bersyukur ketika mendapat kenikmatan yang  besar adalah dengan melakukan sujud syukur.

عن أبي بكرة نفيع بن الحارث رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا جاءه أمر بشر به خر ساجدا؛ شاكرا لله

Dari Abu Bakrah Nafi’ Ibnu Harits Radhiallahu’anhu ia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika menjumpai sesuatu yang menggemberikan beliau bersimpuh untuk sujud. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah. (H.R Abu Daud no.2776, dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Ketahuilah bahwa dahulu Nabi bersujud ketika Ali bin Abi Thalib menulis risalah kepada beliau perihal keislaman suku Hamdan. Abu Bakar ash Siddiq melakukan sujud syukur tatkala  berita terbunuhnya si nabi palsu Musailamah al Kadzdzab  sampai kepadanya.

Kelima : Berdoa agar dijadikan hamba yang bersyukur.

Diantara cara untuk bisa bersyukur adalah dengan banyak berdoa memohon dijadikan hamba yang bersyukur. Diantara doa yang  sangat dianjurkan adalah :

Pertama : Disebutkan dalam surat an Naml 19
  
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ

Ya Rabb-ku, anugerahkanlah kepadaku ilham untuk terus mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebaikan yang Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba hamba-Mu yang shalih.
 
Kedua : Disebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud. 
 
Inilah doa yang diajarkan Rasulullah kepada Muadz bin Jabbal :

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Ya Allah aku mohon pertolongan agar aku selalu ingat kepada Engkau, agar aku selalu bersyukur kepada Engkau dan agar aku beribadah kepada Engkau dengan baik. (H.R Imam Ahmad dan Abu Dawud).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.357)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar