Minggu, 12 Agustus 2018

DAPAT AMPUNAN ALLAH JIKA MEMAAFKAN MANUSIA


DAPAT AMPUNAN ALLAH JIKA MEMAAFKAN MANUSIA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Jika kita bertanya kepada orang orang beriman : Apakah antum punya dosa ?. Tak akan ada yang (berani)  menjawab : Saya tidak punya dosa, meskipun dia orang berilmu, ahli ibadah, hafal al Qur an dan hafal ribuan hadits, infak dan sedekahnya menggunung, dan lainnya. 

Kenapa ?, karena mereka tahu bahwa mereka manusia biasa, tak mungkin bebas dari dosa bahkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengingatkan kita semua dalam sabda beliau : 

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Semua anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.  (HR Ibnu Maajah no 4241, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani) 

Lalu apa yang harus dilakukan dengan dosa dosa itu ?. Orang orang beriman pastilah dengan sungguh sungguh berusaha mencari jalan  untuk bisa menghilangkan dosa dosa itu selagi berada di dunia. Diantaranya adalah : (1) Memohon ampun dan bertaubat. (2) Banyak beribadah seperti shalat, puasa, sedekah dan yang lainnya. (3) Mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik. 

Ketahuilah bahwa ternyata ada satu perbuatan  mulia yang bisa mendatangkan ampunan Allah terhadap dosa dosa kita yaitu MEMAAFKAN KESALAHAN MANUSIA. Ini sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Dan hendaklah MEREKA MEMAAFKAN dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu ?. Dan Allah Maha Pengampun Maha Penyayang. (Q.S an Nuur 22).

Memang kita mengetahui ada sebagian manusia yang merasa berat atau tidak suka memaafkan kesalahan orang lain meskipun kesalahan itu kecil apalagi dianggap besar. Bahkan kalau mampu mereka membalas dengan balasan yang lebih berat, baru merasa puas. Ini tentu tidaklah terpuji.

Orang orang yang tidak suka memaafkan ini perlu mengetahui beberapa hal, diantaranya :

Pertama : Seberapa banyakkah kesalahan manusia kepadanya sehingga tak mau memaafkan. Bukankah dia TIDAK TERUS MENERUS mendapat perlakuan buruk dari orang lain. Kalaupun ada yang berbuat buruk kepada kita hanya sedikit jumlahnya.

Kedua : Bukankah sebagian kita TERUS MENERUS dan banyak berbuat  dosa kepada Allah Ta’ala sedangkan Allah  terus mengampuni dosa kita sebanyak apapun.  Dalam satu hadits qudsi dijelaskan bahwa Allah Ta’ala berfirman :

يا عبادي! إنَّكم تُخطئون بالليل والنهار، وأنا أغفرُ الذنوبَ جميعاً، فاستغفروني أغفرْ لكم

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian berdosa malam dan siang, dan Aku Maha Mengampuni dosa, maka mintalah ampunan kepadaKu niscaya Aku akan mengampuni kalian. (H.R Imam Muslim).

Ketiga : Ingatlah bahwa sebagai manusia biasa kita sendiri banyak berbuat salah kepada orang lain dan kita sangat menginginkan agar kesalahan kita dimaafkan. Kalau kesalahan kita tak dimaafkan orang lain bisa jadi kita menjadi orang yang bangkrut di akhirat akibat adanya transfer dosa dan pahala antara manusia.

Keempat : Sungguh Allah Ta'ala menyuruh kita untuk menjadi pemaaf sebagaimana firman-Nya :

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta jangan pedulikan orang orang yang bodoh. (Q.S al A’raf 199).

Syaikh as Sa’di berkata : Ayat ini mengumpulkan kebaikan akhlak kepada manusia dan apa yang harus dilakukan dalam bergaul dengan mereka. Perkara yang selayaknya dijadikan pedoman dalam bergaul dengan manusia (diantaranya) adalah MEMBERI MAAF yakni perangai yang disukai oleh diri mereka. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Bahkan suka memaafkan adalah salah satu tanda orang bertakwa, yaitu sebagaimana firman Allah :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang yang menahan amarahnya dan MEMAAFKAN (KESALAHAN) ORANG LAIN. Dan Allah mencintai orang orang yang berbuat kebaikan. (Q.S Ali Imran 134).
Oleh karena itu seorang hamba hendaklah berusaha menjadi pemaaf meskipun berat dalam melakukannya. Ingatlah kebaikan kebaikan yang akan didapat oleh orang orang yang suka memaafkan, diantaranya adalah   MENDAPAT AMPUNAN ALLAH TA’ALA.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.358)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar