Kamis, 09 Agustus 2018

MERAIH KEUTAMAAN SHALAT ISYRAQ


MERAIH KEUTAMAAN SHALAT ISYRAQ

Oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang shalih umumnya tidak mengabaikan ibadah ibadah sunnah setelah shalat shubuh. Termasuk shalat isyraq. Shalat isyraq memiliki keutamaan yang besar yaitu mendapat pahala senilai pahala  haji dan umrah. 

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ صَلَّى الغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

Barangsiapa yang shalat subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir memuji Allah hingga terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, maka dia mendapatkan pahala haji dan umrah. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menegaskan: Sempurna..sempurna..sempurna. (H.R at Tirmidzi 586  al-Bazzar 9314,  dihasankan oleh Syaikh al Albani).

Syaikh al Allamah Muhammad bin Muhammad al Mukhtar as Syinqity hafidzahullah, Mufti Madinah al Munawwarah dan pengajar tetap di Masjid Nabawi as Syarif memberikan penjelasan hadis ini : Bahwa keutamaan amalan ini hanya dapat diraih jika terpenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

Pertama : Shalat subuh secara berjamaah. Sehingga tidak tercakup di dalamnya orang yang shalat sendirian. Dzahir kalimat jamaah di hadis ini, mencakup jamaah di masjid, jamaah di perjalanan, atau di rumah bagi yang tidak wajib jamaah di masjid karena udzur.

Kedua : Duduk berdzikir. Jika duduk tertidur, atau mengantuk maka tidak mendapatkan fadhilah ini. Termasuk berdzikir adalah membaca al Qur’an, beristighfar, membaca buku-buku agama, memebrikan nasehat, diskusi masalah agama, atau amar ma’ruf nahi mungkar. 

Ketiga : Duduk di tempat shalatnya sampai terbit matahari. Tidak boleh pindah dari tempat shalatnya. Sehingga, jika dia pindah untuk mengambil mushaf Al-Qur’an atau untuk kepentingan lainnya maka tidak mendapatkan keutamaan ini. Karena keutamaan (untuk amalan ini) sangat besar, pahala haji dan umrah sempurna..sempurna. sedangkan maksud (duduk di tempat shalatnya di sini) adalah dalam rangka ar Ribath (menjaga ikatan satu amal dengan amal yang lain), dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kemudian duduk di tempat shalatnya.”‎ ‎ 

Kalimat ini menunjukkan bahwa dia tidak boleh meninggalkan tempat shalatnya. Dan sekali lagi, untuk mendapatkan fadhilah yang besar ini, orang harus memberikan banyak perhatian dan usaha yang keras, sehingga seorang hamba harus memaksakan dirinya untuk sebisa mungkin menyesuaikan amal ini sebagaimana teks hadis. 

Keempat : Shalat dua rakaat. Shalat ini dikenal dengan shalat isyraq. SHALAT  INI DILAKUKAN SETELAH TERBITNYA MATAHARI SETINGGI TOMBAK (Zaadul Mustaqni’, Syaikh as-Syinqithi).

Sebenarnya shalat sunnah isyraq ini agak sulit dilakukan oleh sebagian orang karena bekerja dan harus berangkat pagi pagi sekali. Ketahuilah bahwa orang bijak berkata : JIKA TAK DAPAT SEMUA JANGANLAH TINGGALKAN SEMUA.

Oleh karena itu bagi seseorang yang tidak bisa sering mengamalkannya karena ada penghambat, berangkat  bekerja dan yang lainnya, maka sangat dianjurkan untuk dilakukan pada hari hari libur. Barangkali bisa dilakukan 5-6 kali sebulan.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.354)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar