Selasa, 21 Agustus 2018

KEBAIKAN YANG BANYAK BAGI PEMBACA AL QUR AN


BANYAK KEBAIKAN BAGI PEMBACA AL QUR AN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh al Qur an adalah petunjuk bagi manusia sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya : 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ

Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan penjelasan petunjuk tersebut dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Q.S al Baqarah 185.

Bahkan dalam surat al Baqarah ayat 2 disebutkan secara khusus bahwa petunjuk bagi orang yang bertakqwa. Allah berfirman :

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Kitab (al Qur an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Q.S al Baqarah 2).

Sebagai petunjuk,  maka orang orang beriman WAJIB membaca, mempelajari dan tentu juga WAJIB UNTUK MENGAMALKANNYA. Termasuk juga mengajarkannya. Sungguh Rasulullah menyebutkan bahwa yang mempelajari dan mengajarkan al Qur an adalah orang terbaik sebagaimana sabda beliau : 

Ketahuilah bahwa tak terbilang banyaknya kebaikan yang akan didapat oleh orang orang beriman yang melazimkan bagi dirinya untuk selalu membaca al Qur an. Diantaranya adalah :

Pertama : Allah menyempurnakan pahala dan karunia baginya.

Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ

Sesungguhnya orang orang yang selalu membaca Kitab Allah (al Qur an dan melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rizki yang Kami anugerahkan kepadanya, dengan diam diam dan terang terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi. Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (Q.S Faathir 29-30)

Kedua : Seumpama buah utrujah yang lezat rasanya dan sedap aromanya.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam memberikan kabar gembira bagi orang yang selalu  membaca al Qur an seumpama buah utrujah yang lezat dan sedap aromanya, yaitu sebagaimana sabda beliau :

مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ

Perumpamaan seorang mukmin yang membaca al Qur an seperti buah utrujah yang memiliki wangi yang sedap dan rasa yang manis. Sedangkan perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca al Qur an ibarat buah tamar (kurma) yang tidak memiliki bau namun rasanya manis. Adapun perumpamaan seorang munafiq yang membaca al Qur an ibarat buah raihanah yang memiliki wangi yang sedap tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan seorang munafiq yang tidak membaca al Qur an ibarat buah handzhalah yang tidak memiliki bau dan rasanya pahit.  (H.R Imam Muslim)

Ketiga : Bacaannya mendatangkan syafa’at.

Bacaan al Qur an seorang hamba akan memberikan syafaat kepadanya sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam  :

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ، فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ.

Bacalah al-Qur’an karena ia akan memberikan syafaat kepada para sahabatnya. (H.R Imam Muslim).

Keempat : Pahala dari setiap huruf

Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

 Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf. (H.R Imam at Tirmidzi).

Perhatikanlah, berapa banyak huruf yang ada dalam setiap ayat, setiap surat dan setiap juz dari al Qur an. Diantara surat yang pendek dalam al Qur an adalah surat al Kautsar yang terdiri dari 42 huruf. Untuk membacanya membutuhkan waktu hanya kira kira 13 detik dan mendatangkan 420 pahala. Kemudiaan surat al Ikhlas. Surat ini terdiri dari 47 huruf dan untuk membacanya butuh waktu kira kira 15 detik. Ini akan mendatangkan 470 pahala bagi yang membacanya.

Lalu bagaimana dengan surat surat  lain yang lebih panjang. Pastilah akan mendatangkan kebaikan yang lebih banyak lagi bagi pembacanya.

Bahkan yang masih terbata bata membaca al Qur an akan bersama dengan malaikat yang mulia dan memperoleh dua pahala. Rasulullah bersabda :

الْمَاهِرُ بِالْقُرآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهُ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ

Orang yang membaca al Qur an dengan mahir, akan bersama Malaikat yang mulia lagi taat dan yang membaca al Qur an dengan terbata bata dan merasa berat, maka ia mendapat dua pahala (H.R Imam Bukhari no. 4937 dan Imam Muslim no. 244).

Kelima : Ditinggikan derajatnya

Pada suatu kali Khalifah Umar bertemu dengan Nafi’ al Harits Gubernur Makkah di daerah Usfan. Lalu Khalifah bertanya : Ya Nafi’ siapa yang telah engkau tunjuk sebagai penggantimu sementara engkau bersafar. Lalu dijawab : Aku telah mengangkat Ibnu Abza sebagai pengganti sementara. Khalifah bertanya : Siapa Ibnu Abza. Dijawab : Dia adalah bekas budak kami yang telah dimerdekakan. Bekas budak kata Umar. Nafi’ menjawab : Ya, tapi dia sangat memahami al Qur an.

Lalu Khalifah berkata : Sungguh benar sabda Rasulullah : 

إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (al Qur an) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini. (H.R Imam Muslim no. 817, dari Umar  Khaththab).

Itulah diantara kebaikan dan keutamaan yang akan diperoleh pembaca al Qur an. Oleh karena itu seorang hamba tentulah bersemangat untuk mempelajari al Qur an, membacanya, menghafal, mentadaburi dan mengamalkannya serta mengajarkan  sesuai kemampuannya.

Insya Allah bermanfaat bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.366).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar