Selasa, 01 September 2015

ZIARAH KUBUR ADA MANFAATNYA



ZIARAH KUBUR ADA MANFAATNYA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Muqaddimah.
Pada awal awal masa Islam, yaitu saat iman para sahabat baru mulai tumbuh,   Rasulullah pernah melarang para sahabat untuk melakukan ziarah kubur.  Namun ketika iman mereka telah mapan dan kuat, para sahabat sudah memahami tentang keutamaan menjaga tauhid dan menjauhi kesyirikan maka Rasulullah mengizinkan untuk melakukan ziarah kubur.

Rasulullah bersabda : “Tahaitukum ‘an ziyaaratil qubuuri fa zuruuhaa fa inna fii ziyaaratihaa tadzkirah”. Aku pernah melarang kalian dari ziarah kubur, maka sekarang ziarahlah, karena dalam ziarah kubur ada nasehat. (H.R Abu Dawud).
Ini adalah dalil yang menyebutkan bahwa ziarah kubur itu disyariatkan dan hukumnya tidaklah wajib. Namun demikian perlu dicatat bahwa ziarah kubur haruslah  sesuai dengan cara cara yang diajarkan Rasulullah dan dilakukan oleh para sahabat. 

Manfaat ziarah kubur.
Rasulullah mengajarkan beberapa doa bagi umatnya yang melakukan ziarah kubur diantaranya : “Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiina, wa innaa in syaa-Allahu lalaahiquuna ansya-alullaha lanaa wa lakum al’aafiyah”. Mudahan mudahan keselamatan atas penduduk negeri ini dari kalangan orang orang yang beriman dan orang orang Islam dan sesungguhnya kami akan menyusul. Mudah mudahan Allah memberikan keselamatan untuk kami dan untuk kalian. (H.R Imam Muslim)

Dalam hadits ini tergambar tujuan dan manfaat yang didapatkan jika melakukan ziarah kubur, diantaranya :

Pertama : Mengambil pelajaran untuk mengingat kematian.
 Sungguh, ada pelajaran yang sangat bermanfaat dari apa yang disaksikan saat ziarah kubur. Kita menyaksikan bahwa saudara saudara kita yang dahulu hidup di dunia dengan berbagai keadaan, ada yang kaya ada yang miskin. Ada yang berpangkat ada yang  tidak. Ada yang sudah tua bahkan ada yang masih muda.  Mungkin juga ada diantaranya beberapa hari yang lalu masih bisa tertawa ataupun bercanda. Semuanya saat ini telah ditempatkan didalam tanah karena mereka  telah sampai ajal yang ditetapkan baginya.

Dalam hadits dimaksud disebutkan pula bahwa sesungguhnya kami akan menyusul. Inilah pelajaran dan kesadaran yang sangat penting bagi yang saat ini masih hidup. Memang demikianlah adanya perjalanan hidup ini.  Dalam waktu yang tidak lama, kita pasti akan menyusul saudara saudara kita yang telah lebih dahulu menjadi penghuni kubur.

Pelajaran dan kesadaran tentang mengingat kematian haruslah memberikan manfaat bagi kita untuk tidak menyia nyiakan sisa hidup yang tinggal sedikit ini. 

Sungguh Rasulullah memuji orang yang selalu mengingat mati itu sebagai orang mukmin yang cerdas. Dari Ibnu Umar, diriwayatkan bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam ditanya : Siapakah dari orang orang mukmin yang cerdas ? Rasulullah bersabda : “Yang paling banyak mengingat mati dan paling tekun membuat persiapan untuknya, mereka itulah orang yang cerdas” (H.R Ibnu Majah dan al Hakim, dihasankan oleh Syaikh al Albani).   

Ad Daqqaq berkata : Barangsiapa yang memperbanyak mengingat kematian maka akan dikaruniai tiga kebaikan : (1) Dia akan  bersegera untuk bertaubat. (2) Hatinya akan dipenuhi oleh sikap menerima. (3) Dia akan rajin dan semangat dalam beribadah.

Kedua : Mendoakan keselamatan untuk diri sendiri dan penghuni kubur.
Hadits ini dibuka dengan doa untuk penghuni kubur yaitu : “Mudah mudah keselamatan atas penduduk negeri ini (penghuni kubur) dan kemudian ditutup dengan doa : Mudah mudahan Allah memberikan keselamatan untuk kami dan untuk kalian”.

Islam agama yang sempurna ini mengajarkan umatnya untuk mendoakan dirinya dan juga mendoakan saudaranya sesama muslim baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Tapi wajib untuk diketahui bahwa untuk sesama kita yang masih hidup kita sangat dianjurkan untuk saling mendoakan.  Dan juga untuk yang telah meninggal maka sangatlah dianjurkan untuk mendoakan mereka. Tapi untuk saudara kita yang telah meninggal maka kita yang masih hidup sangat dianjurkan untuk mendoakannya sedangkan mereka tidak bisa lagi mendoakan kita. Oleh karena itu sangatlah dilarang meminta doa kepada yang sudah meninggal dunia bahkan bisa jatuh kepada kesyirikan.

Ziarah kubur tidak memiliki waktu khusus.
Ada yang bertanya apakah ada hari atau moment tertentu yang dianjurkan untuk berziarah kubur. Bahkan ada sebagian manusia menganggap hari tertentu atau moment tertentu adalah sangat baik untuk melakukan ziarah kubur.

Ketahuilah saudaraku bahwa  tidak ada dalil yang menunjukkan keutamaan hari hari tertentu atau moment tertentu untuk berziarah kubur karena hadits yang menjelaskan tentang ziarah kubur adalah bersifat umum. Rasulullah tidak pernah menetapkan kapan harus berziarah kubur. Para sahabat, para ulama salaf dan orang shalih yang mumpuni ilmunya,  tidak ada yang melazimkan diri mereka untuk ziarah kubur pada hari hari tertentu atau moment moment khusus. 

Kalau Rasulullah tidak mengajarkannya lalu ajaran siapa yang kita ikuti. Bukankah Rasulullah uswah hasanah kita dan beliau adalah manusia yang paling tahu tentang agama ini dan wajib kita ikuti dan teladani. 

Wallahu A’lam.  (386).





          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar