Minggu, 06 September 2015

RASULULLAH PEMBAWA KABAR GEMBIRA DAN PERINGATAN



RASULULLAH PEMBAWA KABAR GEMBIRA DAN PERINGATAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah untuk suatu yang sangat agung yaitu sebagai al basyiir, pemberi kabar gembira yang diantaranya adalah mengajak kepada kebaikan dan juga sebagai an nadziir, pemberi peringatan diantaranya adalah melarang manusia berbuat keburukan.

Allah berfirman : “Yaa aiyuhan nabiyu inna arsalnaaka syaahidan wa mubasysyiran wa nadziiraa. Wa da’iyan ilallahi bi idznihii wa siraajan muniiraa” Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Dan untuk menjadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi. (Q.S al Ahzab 45-46).

Syaikh as Sa’di berkata : Hal hal yang disifatkan Allah kepada Rasulullah ini adalah yang menjadi tujuan dan kerasulannya. Inti dan prinsip prinsipnya yang menjadi ke khususan beliau,  yaitu ada lima perkara :

Pertama : Keberadaan beliau sebagai syaahidan, untuk menjadi saksi. Maksudnya saksi atas umatnya tentang amal yang mereka kerjakan berupa kebaikan dan keburukan, sebagaimana firman Allah : “Litakuunuu syuhadaa-a ‘alan naasi wa yakuunuunar rasuulu ‘alaikum syahiidaa” Agar engkau menjadi saksi atas manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas engkau. (Q.S al Baqarah 143).

Dan firmanNya : “Fa kaifa idzaa ji’naa min kulli ummatin bi syahidin wa ji’naa bika ‘alaa haa-ulaa-i syahiidaa”. Maka bagaimanakah (halnya orang orang kafir nanti) apabila Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap tiap umat dan Kami mendatangkan engkau (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu) Q.S an Nisa’ 41.

Jadi Rasulullah itu adalah saksi yang adil dan diterima (kesaksiannya).

Kedua dan ketiga : Kedudukan beliau sebagai “pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan”. Hal ini mengharuskan adanya penjelasan tentang orang yang diberi kabar gembira dan yang diberi peringatan. (Juga) materi yang dijadikan berita gembira dan diperingatkan, serta amal amal yang membawa kepada hal tersebut. 

Orang yang diberi berita gembira itu adalah orang orang mukmin yang bertakwa yaitu mereka yang menggabungkan antara iman dan amal shalih serta meninggalkan maksiat. Mereka mendapatkan berita gembira didalam kehidupan dunia ini berupa pahala duniawi dan religi yang ditimbulkan oleh iman dan takwa. Sedangkan di akhirat nanti berupa kenikmatan abadi.

Yang diberi peringatan adalah orang orang yang berdosa lagi zhalim. Mereka adalah para pelaku kezhaliman dan kebodohan. Mereka mendapatkan peringatan di dunia berupa saksi sanksi duniawi dan religi yang diakibatkan oleh kebodohan dan kezhaliman (yang mereka lakukan). Di akhirat nanti mereka mendapatkan siksa yang sangat berat dan adzab yang amat panjang.

Keempat : “Untuk menjadi penyeru kepada Allah, maksudnya dia (Rasul)  diutus Allah untuk mengajak manusia kepada Rabb mereka dan mendorong mereka kepada kemurahan-Nya, memerintah mereka beribadah hanya kepada-Nya, yang karenanyalah mereka diciptakan.  

Dan hal ini mengharuskan sikap istiqamah yaitu konsisten dan berkomitmen kepada syariat yang dia serukan itu yaitu memperkenalkan Rabb mereka kepada mereka melalui sifat sifat-Nya yang suci dan menyucikannya dari segala hal yang tidak layak bagi keagungan-Nya.


Serta juga menjelaskan berbagai bentuk ubudiya dan berdakwah kepada Allah dengan cara yang paling mudah yang bisa mengantarkan kepada-Nya. Juga memberikan yang hak kepada setiap orang yang berhak menerimanya. Ikhlas dalam berdakwah kepada Allah. Bukan kepada dirinya serta bukan untuk mengagungkan dirinya. 

Kelima : Keberadaan beliau “untuk menjadi cahaya yang menerangi” Hal ini menuntut bahwa manusia tengah berada dalam kegelapan yang  besar. Tidak ada cahaya yang dapat dijadikan sebagai petunjuk dan penerang dalam kegelapan kegelapannya. Tidak juga ada ilmu yang dijadikan sebagai penunjuk jalan pada semua arah hingga Allah mendatangkan Nabi yang mulia ini. Lalu Allah menerangi kegelapan  kegelapan itu dengan (Nabi) nya. Mengajarkan ilmu melaluinya dari berbagai kebodohan. Dan dengannya pula Dia memberikan petunjuk kepada orang orang yang sesat menuju jalan yang lurus. (Tafsir Karimir Rahman, dengan diringkas). 

Insya Allah bermanfaat. Wallahu A’lam.  (392)      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar