Selasa, 29 September 2015

PERINTAH IBADAH SESUAI KEMAMPUAN



PERINTAH IBADAH SESUAI KEMAMPUAN

Oleh : Azwir B. Chaniago

Ada sebagian manusia yang beranggapan bahwa agama Islam ini sulit dan berat dalam pelaksanaan ibadahnya. Ketahuilah bahwa tidak ada yang merasa berat dalam pelaksanaan ibadah kecuali (1) Tidak ikhlas dalam beribadah (2) Tidak memiliki ilmu yang memadai dalam beribadah.

Jika ibadah dilakukan dengan ikhlas dan dilakukan sesuai petunjuknya yang shahih maka tidaklah ditemukan sesuatu yang sulit dan berat dalam menjalankan syariat ataupun ibadah dalam agama Islam yang mulia ini. 

Diantara bukti kemudahan  syari’at Islam khususnya dalam ibadah adalah bahwa Islam   hanya menyuruh umatnya melakukan perintah sesuai kemampuan. Allah berfirman : “Fattaqullaha mastatha’tum” Maka bertakwalah kepada Allah menurut kesanggupanmu (Q.S at Taghabun 16).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah memerintahkan para hambaNya agar bertakwa kepadaNya yaitu dengan menunaikan perintah sesuai kemampuan dan menjauhi larangannya. Ayat ini menunjukkan bahwa kewajiban yang tidak mampu dilakukan seorang hamba menjadi gugur. Jika seorang hamba mampu menunaikan sebagian kewajiban dan tidak mampu menunaikan kewajiban lainnya, maka ia cukup menunaikan kewajiban yang mampu dia lakukan. (Tafsir Karimur Rahman). 

Rasulullah bersabda : “Maa nahaitukum anhu fajtanibuhu. Wamaa amartukum bihi faktu minhu matatha’tum.” Apa yang aku larang kalian atasnya maka jauhilah. Dan apa yang aku perintahkan kalian maka lakukanlah semampu kalian (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Setelah diberikan perintah untuk melaksanakan ibadah sesuai kemampuan, Allah Ta’ala juga memberikan banyak rukhsah sebagai keringanan bagi umatnya.  
Sungguh Allah Ta’ala sebagai Khaliq, Maha Mengetahui tentang kelemahan hambaNya. Maka dalam syari’at Islam Allah memberikan rukhshah atau keringanan yang banyak. 

Allah berfirman : “Yuriidullahu ‘aiyukhaffifa ankum, wa khuliqal insaanu dha’iifaa” Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia diciptakan (bersifat) lemah. (Q.S an Nisaa’ 28).

Maksud ayat ini adalah dengan mudahnya perkara yang Allah perintahkan kalian kepadanya dan perkara perkara yang kalian dilarang darinya, semua itu karena rakhmat Allah yang sempurna kebaikanNya. Yang menyeluruh dari ilmu dan hikmahNya akan kelemahan manusia dari berbagai segi. Lemah fisik, lemah dalam kehendak, lemah dalam tekad, lemah dalam iman dan lemah dalam kesabaran. Lalu untuk menyesuaikan hal itu Allah meringankan apa yang mereka lemah padanya dan apa yang tidak bisa dilakukan oleh keimanan, kesabaran dan kekuatan mereka (Syaikh as Sa’di Tafsir Karimur Rahman). 

Oleh karena itu wajiblah kita bersyukur kepada Allah Ta’ala yang telah memberi petunjuk kepada kita untuk memegang Islam ini sebagai agama yang mudah. Dan kita diperintahkan melakukan ibadah  hanya sebatas kemampuan bahkan  diberikan pula rukhshah yang banyak. Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin.

Wallahu A’lam (411)

1 komentar:

  1. Alhamdulillah Yaa Rabbi, mohon diterima 'amalan kami yg sedikit. Aamiin YRA..🤲🙏✔️💫

    BalasHapus