Selasa, 29 September 2015

JANGAN MENGUMBAR AIB SAUDARAMU



JANGAN MENGUMBAR AIB SAUDARAMU

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh orang beriman itu adalah bersaudara yaitu sebagaimana yang Allah jelaskan dalam firman-Nya : “Innamal mu’minuuna ikhwatun, fa ashlihuu baina akhawaikum, wattaqullaha la’allakum turhamuun” Sesungguhnya orang orang mukmin itu bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat. (Q.S al Hujurat 10).

Oleh karena itu maka seorang mukmin haruslah menjaga kehormatan saudaranya yaitu antara lain dengan tidak mengumbar aib  saudaranya. Tidak boleh menceritakan aib saudaranya kepada orang lain.  Aib itu bisa berupa cacat dirinya, auratnya, kesalahan dan kekeliruan serta berbagai kekurangannya.

Allah berfirman : “Wahai orang orang yang beriman !. Jauhilah banyak prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain. …(Q.S al Hujuraat 12).

Rasulullah bersabda : “Man satara akhaahul muslima fid dun-ya satarahullahu yaumal qiyaamah. ” Barang siapa menutup aib saudaranya di dunia, niscaya Allah akan menutup aibnya pada hari Kiamat. (H.R Imam Ahmad, lihat Shahihul Jami’)

Maka berbahagialah orang orang yang mampu menahan diri untuk tidak membicarakan aib saudaranya karena Allah akan menutup aibnya di akhirat kelak. 
Rasulullah bersabda : “Man radda ‘an ‘irdhi akhiihi radhdhaallahu ‘an wajhihin naara yaumal qiyaamah”. Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya sesama muslim maka Allah akan membelanya dari neraka kelak dihari kiamat. (H.R at Tirmidzi dan Imam Ahmad). 
  
Bahkan Rasulullah mengingatkan agar tidak saling  menzhalimi  sesama muslim yaitu sebagaimana sabda beliau : “Janganlah kalian saling dengki, saling menghasut, saling marah dan saling membelakangi. Tapi jadilah hamba hamba Allah yang bersaudara. Orang muslim itu adalah saudara muslim (yang lain) tidak menzhaliminya, tidak mengacuhkannya dan tidak mendustakannya. (Muttafaq ‘alaih)

Di zaman sekarang memang ada  manusia yang terkadang lupa kepada Rabbnya dan lupa kepada dirinya tapi tidak pernah lupa dengan aib atau kekurangan orang lain. Pada hal sungguh setiap diri memiliki kekurangan, kekeliruan, kealpaan dan kelalaian yang banyak. Dan juga  tidaklah kita ridha kalau aib kita dibicarakan atau dibuka sehingga diketahui orang banyak. 

Imam Ibnul Qayyim (wafat 751 H) mengingatkan bahwa  : Barang siapa mengenal (keadaan) dirinya maka dia akan sibuk memperbaiki dirinya dari pada mencari aib orang lain. Barang siapa yang mengenal Rabbnya maka dia akan sibuk dengan-Nya dari pada mengikuti hawa nafsunya.

Manusia yang paling rugi adalah orang yang jauh dari Allah tersebab sibuk dengan dirinya. Namun yang lebih merugi lagi adalah orang yang jauh dari (mengurusi) dirinya sendiri tersebab sibuk mengurusi aib orang lain. 

Mudah mudahan bermanfaat. Wallahu A’lam. (412)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar