Kamis, 03 September 2015

WAKTU WAKTU UTAMA UNTUK BERDOA



WAKTU WAKTU UTAMA UNTUK BERDOA

Oleh : Azwir B. Chaniago

 Ketahuilah bahwa  manusia itu fakir. Tidak memiliki apa apa. Semua adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah berfirman : “Lillahi maa fis samaawaati wa maa fil ardhi”. Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Q.S al Baqarah 284). 

Dengan kasih sayangnya, Allah telah memberikan banyak nikmat kepada manusia sehingga mereka bisa hidup layak di dunia ini. Sementara itu manusia memiliki banyak keinginan dan harapan baik untuk mendapat tambahan nikmat ataupun keinginan untuk terhindar dari kesulitan dan marabahaya. Dan terutama sekali manusia sangat menginginkan  hidupnya bisa selamat di dunia dan selamat pula di akhirat.

Untuk memenuhi keinginan dan harapan manusia, maka Allah menyuruh meminta tambahan karunia kepada-Nya yaitu dengan cara berdoa. Allah berfirman : “Wa qaala rabbukum, ud’uunii astajib lakum”  Dan Rabb-mu berfirman : Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku perkenankan bagimu. (Q.S al Mu’min 60). 

Pada ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa Dia dekat dan juga menjanjikan akan mengabulkan doa doa hamba hamba-Nya. Allah berfirman : “Wa idza sa-alaka ‘ibaadii ‘annii fa innii qariib, ujiibu da’watad daa’i idza da’aan, fal yastajiibuulii wal yu’minuu bii la’allakum yarsyuduun”. Dan apabila hamba hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah) Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.  (Q.S al Baqarah 196).

Hamba hamba Allah tentulah setiap saat berdoa kepada-Nya. Sementara itu Allah melalui  Rasul-Nya menjelaskan pula kepada kita waktu atau saat saat doa akan dijabah dengan mudah atau tidak akan ditolak. Itulah yang disebut sebagai waktu waktu utama untuk berdoa. 

Berdoa pada waktu waktu yang utama adalah tentu lebih baik karena Rasulullah telah memberikan tuntunan demikian, tapi pada waktu yang lain bahkan setiap saat seorang hamba haruslah senantiasa berdoa.  Ketahuilah saudaraku bahwa doa itu adalah ibadah. Rasulullah bersabda : “Ad du’aa huwal ‘ibadah” Do’a adalah ibadah.(H.R at Tirmidzi). Setiap ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan ittiba’, yaitu mencontoh dan mengikuti Rasulullah tentulah akan mendatangkan kebaikan atau pahala bagi yang mengamalkannya
 
Sangatlah banyak waktu atau kesempatan yang disebut sebagai waktu utama untuk berdoa, diantaranya adalah :

Pertama :  Pada saat diantara adzan dan iqamah.
Setiap hamba yang memiliki waktu antara adzan dan iqamah sangatlah dianjurkan untuk berdoa. Mungkin ada diantara saudara saudara kita yang pada waktu luang antara adzan dan iqamah menggunakannya untuk berbicara antara yang satu dengn yang lainnya. Ini tentu sangat dilarang meskipun tidak dihukumi haram. Ada pula yang pada waktu tersebut berdzikir atau membaca al Qur-an ini tentu baik tapi paling utama pada saat itu adalah berdoa karena Rasulullah yang mengjarkan demikian dalam sabda beliau : “Ad du’aa laa yuraddu bainal adzaani wal iqaamah”  Doa diantara adzan dan iqamah tidak akan tertolak. (H.R at Tirmidzi, ia berkata hadits ini : Hasan shahih) 

Kedua : Pada saat sujud dalam shalat.
Selanjut Rasulullah memberikan tuntunan pula kepada kita untuk memperbanyak doa pada saat sujud.

Rasulullah bersabda : Aqrabu maa yakuunul ‘abdu min rabbihi wa huwa sajidun. Fa aktsirud du‘aa-a” Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah doa ketika itu. (H.R Imam Muslim).
Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk tidak tergesa gesa bangkit dari sujud dalam shalat. Gunakan waktu untuk berdoa karena saat itu Allah paling dekat sehingga doa akan lebih mudah diijabah.

Ketiga  : Pada saat sebelum salam ketika shalat wajib.
Ini adalah termasuk dalam waktu doa didengar dan diijabah. Rasulullah pernah ditanya kapankan doa seseorang itu didengar (diijabah) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka beliau bersabda : “Jaufal lailil akhiri wa duburash shalawaatil maktuubaati”. Pada akhir malam dan di akhir shalat wajib. (H.R at Tirmidzi).

Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa yang dimaksud akhir shalat wajib adalah sebelum salam. Dan tidak terdapat riwayat bahwa Nabi dan para sahabat merutinkan berdoa meminta sesuatu setelah salam pada shalat wajib (Lihat Zadul Ma’ad).

Keempat : Pada saat sahur atau sepertiga malam terakhir.
Diantaranya juga yang termasuk dalam waktu utama berdoa adalah pada waktu sahur atau sepertiga malam terakhir. Waktu tersebut adalah saat turunnya Allah Ta’ala ke langit dunia dan akan mengabulkan doa hamba-Nya. Ini dijelaskan Rasulullah dalam sabda beliau : “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir, setiap malam. Kemudian Dia berfirman : Orang yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan. Orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Aku beri. Orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Aku ampuni” (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).   

Kelima : Pada saat berbuka puasa.
Diantara keberkahan dan keutamaan yang didapat orang berpuasa adalah, doanya dikabulkan. Ini bermakna umum untuk setiap puasa yang dilakukan baik puasa sunat apalagi puasa wajib. Rasulullah bersabda : “Ada tiga doa yang tidak tertolak : (1) Doanya orang berpuasa ketika berbuka. (2) Doanya pemimpin yang adil (3) Doanya orang yang terzhalimi.” (H.R at Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban). 

Keenam : Pada saat hari Jumat.
Rasulullah menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda :  “Fiihi saa’atun laa yuwafiquhaa ‘abdun muslimun wa huwa qaa-imun yushalli yasaluha  ta’ala syai-an illa ‘athaahu iyyahu“ Didalamnya terdapat waktu, jika seorang muslim berdoa ketika tersebut, meminta sesuatu melainkan niscaya Allah akan memberikan permintaannya.  Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya untuk menunjukkan bahwa waktu tersebut sangat sedikit. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Imam Ibnul Qayyim,  setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu (yang sedikit itu) maka beliau mengatakan : Diantara sekian banyak pendapat ada dua pendapat yang paling kuat sebagaimana ditunjukkan oleh banyak hadits shahih. (1) Saat duduknya Khatib sampai selesai shalat Jumat. (2) Sesudah waktu shalat Ashar sampai magrib, dan inilah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi (Zaadul Ma’ad).

Imam Ahmad menjelaskan : Kebanyakan hadits yang menjelaskan waktu tersebut adalah menyebutkan ba’da Ashar. 

Ketujuh : Pada saat hari Arafah.
Tanggal 9 Dzulhijjah disebut sebagai hari Arafah yaitu ketika para jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Pada hari itu sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa baik bagi jamaah haji yang sedang berada di Arafah maupun seluruh kaum muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. 

Sungguh Rasulullah telah bersabda : “Khairun du’aa-i du’aa-u yaumi ‘arafah”.  Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah. (H.R at Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).. 

Kedelapan : Pada saat perang berlangsung.
Diantara keutamaan orang orang  yang berjihad untuk perang di jalan Allah adalah pada saat perang berkecamuk maka  doa doa mereka di-ijabah oleh Allah Ta’ala.
Rasulullah bersabda : “Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau kecil kemungkinan tertolaknya, yaitu ketika adzan berkumandang dan pada saat perang berkecamuk, kedua kubu saling menyerang” (H.R Abu Dawud)

Kesembilan : Pada saat malam Lailatul Qadr.
Sungguh malam lailatul qadar adalah malam yang utama bahkan lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk banyak banyak beribadah pada saat itu dan termasuk banyak berdoa. Diriwayatkan dari Aisyah, Aku bertanya kepada Rasulullah : Wahai Rasulullah, menurut engkau, apa yang sebaiknya aku ucapkanjika aku menemukan malam  lailatul qadar ?. Beliau bersabda : Berdoalah, “Allahumma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa fa’fuannii”. Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku. (Hadits Hasan Shahih, diriwayatkan oleh at Tirmidzi, Ibnu Majah).      
          
Itulah sebagian diantara waktu waktu yang afdhal  untuk berdoa. Berusahalah untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah pada waktu waktu yang utama itu. Semoga Allah Ta’ala selalu meng-ijabah doa doa kita.

Wallahu A’lam.  (388) 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar