Rabu, 21 Juli 2021

TAHAN DIRI UNTUK TIDAK BERBICARA KECUALI YANG BAIK

 

TAHAN DIRI UNTUK TIDAK BERBICARA KECUALI YANG BAIK

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh Rasulullah Salallahu alaihi Wasallam telah mengingatkan kita untuk tidak  sembarangan berbicara. Beliau bersabda :

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ،

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Syaikh Utsaimin berkata : (1) Perkataan yang baik, inilah yang diperintahkan. (2) Perkataan yang buruk, inilah yang diharamkan. Apakah buruk isinya ataupun buruk akibatnya. (3) Perkataan yang sia sia yaitu tidak mengandung kebaikan dan tidak pula mengandung keburukan. Seseorang tidak diharamkan mengucapkannya tetapi yang lebih utama baginya adalah diam.

Kemudian Syaikh membawakan satu hadits tentang pertanyaan Muadz bin Jabbal : Wahai Rasulullah apakah kita akan disiksa (diminta pertanggung jawaban) karena apa yang kita ucapkan ?. Rasulullah Salallahu ‘alalihi Wasallam menjawab :

ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ

(Celakalah kamu), ibumu kehilanganmu wahai Mu’adz !.  Tidaklah manusia itu disungkurkan ke dalam neraka di atas muka atau hidung mereka, melainkan karena hasil ucapan lisan mereka. (H.R at Tirmidzi, dinilai shahih oleh Syaikh al Albani).

Oleh karena itu bersungguh sungguhlah untuk TIDAK BERBICARA kecuali yang baik baik, karena itu akan menguatkan imanmu, menjaga lisanmu dan menjadikan kamu lebih utama di hadapan teman temanmu. (Syarah Arba’in an Nabawiyah).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  mengingatkan  dalam sabda beliau yang diriwayatkan dari Abu Hurairah berikut ini :


إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان الله , لا يلقي لها بالا , يرفعه الله بها درجات , و إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله , لا يلقي لها بالا يهوي بها في جهنم

Sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan keridhaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. 

 

Dan sungguh seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun dia menganggapnya ringan, dan TERSEBAB PERKATAAN TERSEBUT DIA DILEMPARKAN KE DALAM API NERAKA.  (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Umar bin Khaththab memberi nasehat : Semoga Allah merakhmati orang yang menahan diri dari banyak berbicara dan lebih mengutamakan banyak beramal. (Uyun al Akhbar, Ibnu Taimiyah).

Sungguh di zaman ini sangat banyak manusia yang suka berbicara bahkan rebutan untuk berbicara baik lisan maupun tulisan di media sosial. Amat sering pula kita dapati manusia membicarakan perkara yang tak berguna. Ada pula yang berbicara membuat tersinggung oran lain. Ada pula yang menanyakan sesuatu yang tak bermanfaat. Semua itu menunjukkan masih lemahnya kualitas keislaman mereka.

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah menjaga diri untuk tidak berbicara kecuali hal hal yang mendatangkan kebaikan. Dan dalam hal ini termasuk re sharing ataupun  komentar di media sosial. Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيهِ

Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat baginya. (H.R at Tirmidzi dan Ibnu Majah, di shahihkan oleh Syaikh al Albani)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.367)

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar