Kamis, 08 Juli 2021

AMAL SHALIH DI 10 HARI AWAL DZULHIJJAH LEBIH DICINTAI ALLAH

 

AMAL SHALIH DI 10 HARI AWAL DZULHIJJAH LEBIH DICINTAI ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Bulan Dzulhijjah adalah salah satu dari bulan haram yang dimaksudkan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah 12 bulan (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Diantaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.  (Q.S at Taubah 36).

Satu diantara empat bulan haram itu adalah bulan Dzulhijjah, yang dijelaskan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam sebagai bulan yang diistimewakan dan diutamakan karena padanya AMAL AMAL SHALIH LEBIH DICINTAI ALLAH TA’ALA sebagaimana sabda beliau : 

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ» يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: «وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, dia  berkata, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda : Tiada hari-hari yang amal shalih di dalamnya LEBIH DICINTAI oleh Allah daripada hari-hari ini (yaitu hari-hari awal sepuluh Dzulhijjah).  Mereka (para sahabat)  bertanya : Bagaimana dengan jihad dijalan Allah ?.

Beliau shalalallahu’alaihi wasallam bersabda : Juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan diri dan hartanya kemudian ia tidak kembali lagi dengan membawa sesuatu apapun (yaitu : ia mati syahid). H.R Abu Daud.

Ketahuilah bahwa diantara amal shalih yang sangat dianjurkan di 10 hari awal bulan Dzulhijjah adalah :

Pertama : Puasa sunnah Arafah.

Diantara keutamaannya adalah sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam dalam sabda beliau :

أحتسب على الله أن يكفر السنة التي قبله والسنة التي بعده

Aku berharap kepada Allah semoga (puasa 9 Dzulhijjah) menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Puasa sunnah 1-8 Dzulhijjah.

Selain puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah juga dianjurkan untuk berpuasa tanggal 1 sampai 8 Dzulhijjah sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, …” (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Diantara  yang mengamalkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu Umar. Juga ulama lain seperti al Hasan al Bashri, Ibnu Sirin dan Qatadah. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama. (Latha-if al Ma’arif).

Ketiga : Shalat ‘Idul Adh-ha pada 10 Dzulhijjah.

Rasulullah Salalllahu ‘alaihi Wasallam telah menetapkan bahwa Islam  memiliki dua hari yang disyariatkan yaitu hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adh-ha. Sungguh pensyariatan dua hari raya ini adalah rahmat Allah Ta’ala bagi kaum muslimin. 

 

Dalam satu hadits dari Anas bin Malik, dia berkata : (Ketika) Rasulullah datang dan penduduk Madinah kala itu memiliki dua hari (raya) yang mereka gunakan untuk bermain main di masa jahiliyah. Lalu beliau bersabda : “Aku telah mendatangi kalian dan kalian memiliki dua hari yang kalian gunakan untuk bermain main dimasa jahiliyah. Sungguh Allah Ta’ala telah mengganti untuk kalian dua hari yang lebih baik dari itu, yakni hari Nahr (‘Idul Adh-ha) dan hari Fithr (‘Idul Fithri). H.R Imam Ahmad, Abu Dawud dan an Nasa’i.

Keempat : Menyembelih hewan qurban.

Pelaksanaan atau waktunya menyembelih hewan qurban  adalah pada tanggal 10 Dzulhijjah yaitu setelah shalat Idul Adha dan boleh juga pada tiga hari berikutnya yaitu  pada hari hari tasyrik. Diantara dalil menyembelih hewan qurban adalah firman Allah Ta’ala berikut ini :

 

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَفَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Sungguh Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabb-mu dan BERKURBANLAH. (Q.S al Kautsar 1-2).

 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.349)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar