Jumat, 30 Juli 2021

HAMBA ALLAH JANGAN BERMUDAH MUDAH MENYEBARKAN BERITA

 

HAMBA ALLAH JANGAN BERMUDAH MUDAH MENYEBARKAN BERITA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Lonjakan kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi telah memberikan kemudahan kepada manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan berita yang diinginkannya setiap saat. Bahkan jangkauannya sangatlah luas, bisa jadi ke seantero dunia, diantaranya adalah melalui media sosial atau media pribadi.     

Sungguh dengan peralatan smartphone yang tidak begitu canggih misalnya, seseorang  bisa dengan sangat mudah menyampaikan berita kepada pihak lain dalam hitungan detik. Apalagi dengan peralatan yang lebih canggih bisa pula menyampaikan berita berikut gambar dan photo bahkan video.

Ketahuilah bahwa kondisi yang sangat mudah ini memiliki dua keadaan  : (1) Mudah dalam berbuat baik serta mencari pahala dan ridha Allah Ta’ala. (2) Mudah pula dalam bermaksiat yaitu melakukan sesuatu yang Allah Ta’ala tidak ridha.

Oleh karena itu hamba hamba Allah janganlah bermudah mudah dalam menggunakan peralatan komunikasi yang canggih ini terutama dalam menyampaikan berita dan informasi. Ingatlah satu perkataan orang bijak : The choice is yours, pilihan ada pada anda.

Sungguh inti paling pokok dari menyampaikan atau menyebarkan berita adalah : (1) Berita itu benar. (2) Berita itu bermanfaat.

Sungguh Allah Ta’ala  telah mengingatkan orang orang beriman bahwa setiap ucapan TERMASUK TULISAN akan tercatat di sisi Allah.  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada padanya malaikat pengawas yang selalu hadir. (Q.S. Qaaf 18).

Imam Hasan al Bashri dan Qatadah berpendapat bahwa jika melihat kepada zhahir ayat jelaslah bahwa malaikat akan mencatat setiap ucapan.

Ali bin Abi Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ia (malaikat) akan menulis setiap KEBAIKAN DAN KEBURUKAN yang diucapkan. Bahkan ia akan mencatat ucapan aku makan, minum, datang, pergi, melihat dan sebagainya (Tafsir Ibnu Katsir).

 

Juga Allah Ta’ala telah mengingatkan bahwa manusia harus mempertanggung jawabkan semua perkataan dan perbuatannya, yaitu sebagaimana firman-Nya  :

 

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

 

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya. (Q.S al Isra’ 36). 

 

Syaikh as Sa’di berkata : Maksudnya, janganlah kamu mengikuti apa yang tidak kamu ketahui. Namun telitilah apa yang HENDAK KAMU KATAKAN DAN KERJAKAN. Jangan pernah sekali kali menyangka semua itu akan pergi tanpa memberi manfaat bagimu dan (bahkan bisa jadi) mencelakakanmu.

 

Sudah sepantasnya seorang hamba yang mengetahui bahwasanya dia akan diminta pertanggung jawaban tentang segala yang telah dia katakan dan perbuat serta (cara) pemanfaatan anggota badan yang telah Allah ciptakan untuk beribadah kepada-Nya, untuk mempersiapkan jawaban atas pertanyaan pertanyaan (yang akan diajukan, di akhirat kelak). Tafsir Taisir Karimir Rahman).  

Ketahuilah bahwa ketika berita yang tidak atau belum jelas kebenarannya lalu disebarkan maka bisa jadi yang menyebarkan JATUH KEPADA PERBUATAN DUSTA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan dalam sabda beliau :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: كَفَى بِالْمَرْءِ كَذَبًا أَنْ يَحْدُثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam  bersabda : Cukuplah seorang (dikatakan) berdusta jika dia menyampaikan seluruh apa yang dia dengar. (H.R Imam Muslim)

Seseorang disebut melakukan kebohongan jika ia menyampaikan semua yang telah ia dengarkan, tanpa memastikan kebenarannya. Karena biasanya, ia akan mendengar berita yang  jujur dan  juga ada berita bohong. Jika ia menyampaikan semua yang ia dengar maka tentu ia tidak akan terhindar dari kebohongan.(Faidhul Qadir).

Oleh karena itu hamba hamba Allah haruslah berhati hati. Tidak bermudah mudah  ketika menyebarkan berita atau informasi yang dia terima, baik secara lisan maupun tulisan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.385)

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar