Sabtu, 03 Juli 2021

HAKIKATNYA KEKUATAN SEORANG HAMBA ADA PADA HATINYA

 

HAKIKAT KEKUATAN SEORANG HAMBA ADA PADA HATINYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika berbicara tentang kekuatan manusia maka umumnya orang orang membayangkan kekuatan fisik antara lain ditandai dengan badan yang sehat dan tegap. Ini benar TETAPI TAK SEPENUHNYA BENAR.

Sebab apabila dihadapkan kepada kegiatan ibadah atau dalam mengamalkan suatu ibadah yang disyariatkan kita menyaksikan banyak orang yang memiliki fisik yang kuat, badan tegap tetapi lemah dalam melakanakan ibadah.  Sebaliknya ada saudara kita yang kelihatan tak begitu kuat secara karena sakit sakitan atau sudah lanjut usia tapi mampu melakukan banyak ibadah. Perhatikanlah :

(1) Betapa banyak orang yang lanjut usia dengan jalan terseok seok terkadang pakai tongkat tetapi bisa berjalan ke masjid untuk shalat berjamaah dan menghadiri taklim.

(2) Betapa banyak orang secara fisik kelihatan lemah tetapi mampu berpuasa wajib Ramadhan sebulan penuh. Dan juga istiqamah dalam mengamalkan puasa puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyaumil bidh.

(3) Betapa banyak orang yang secara fisik kelihatan lemah tetapi mampu bangun di sepertiga malam terakhir untuk qiyamul lail.

Jadi ternyata kekuatan seseorang hakikatnya tidak terletak kepada fisik yang tegap TETAPI PADA HATI yang memiliki rasa takut dan rasa cinta kepada Allah Ta’ala serta kuatnya niat ikhlas di hatinya ketika akan melakukan suatu kebaikan.

Ubaidillah bin Ajlan rahimahullah berkata : Sesungguhnya Allah Ta’ala  menjadikan kekuatan seorang mukmin itu di dalam hatinya, bukan pada anggota tubuhnya. Tidaklah engkau lihat, seorang tua yang lemah namun ia mampu berpuasa di siang yang terik, malamnya ia shalat lail,  sementara para pemuda (banyak) yang tak mampu melakukannya. (Syua'bul Iman).

Sebelum menutup tulisan ini, dinukilkan satu sabda Rasulullah Salallahu  'alaihi wasallam tentang hati  

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati. (H.R Imam  Bukhari no. 52 dan Imam Muslim no. 1599).

Hati adalah  raja sedangkan anggota badan ibarat pasukannya. Apabila buruk rajanya maka buruk pula pasukannya”. (Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah).

 

Kesimpulannya adalah bahwa kita sangat dianjurkan merawat fisik agar bisa sehat dan kuat tetapi juga penting bahkan amat penting menjaga hati agar tetap sehat yaitu hati yang selalu rindu dan bersemangat untuk beribadah meskipun harus menghadapi berbagai kesulitan dan hambatan secara fisik.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.339)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar