Senin, 01 Februari 2021

KEWAJIBAN MENYURUH KEPADA KEBAIKAN MELARANG KEMUNGKARAN

 

KEWAJIBAN MENYURUH KEPADA KEBAIKAN DAN MELARANG KEMUNGKARAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman hakikatnya mempunyai kewajiban untuk berusaha menyuruh atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah atau melarang kemungkaran. Dalam bahasa yang masyhur disebut dengan amar ma’ruf nahi mungkar.

Ketahuilah bahwa melakukan amar ma’ruf nahi mungkar adalah termasuk bagian dari kewajiban tolong menolong sesama orang orang beriman. Allah Ta’ala berfirman :

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ

Dan orang orang yang beriman, laki laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi PENOLONG BAGI YANG LAIN. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar…. (Q.S at Taubah 71).

Bahwa salah satu sikap mulia  yang dianjurkan kepada orang beriman adalah menginginkan kebaikan bagi saudaranya. Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

 لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai (kebaikan) untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai (kebaikan) untuk dirinya sendiri. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz, seorang ulama besar dan pernah menjadi Mufti Kerajaan Saudi Arabia, pernah ditanya tentang hukum meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar. Beliau memberikan penjelasan : Hukumnya (meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar) adalah berarti dia DURHAKA TERHADAP ALLAH DAN RASUL-NYA, IMANNYA LEMAH. Dia terancam bahaya besar yang berupa penyakit hati dan efek efeknya, cepat maupun lambat, sebagaimana firman Allah Ta’ala :

Orang orang kafir dari Bani Israil TELAH DILAKNAT melalui lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh sangat buruk apa yang mereka lakukan. (Q.S al Ma’idah 78-79).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ

Barangsiapa di antara kalian yang melihat suatu kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tidak mampu maka dengan lisannya, maka jika ia tidak mampu dengan hatinya dan itulah selemah-lemah iman. (H.R Imam Muslim).

Dan juga sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

إِنَّ إِذَا رَأَوُا الْمُنْكَرَ فَلَمْ يُنْكِرُوْهُ أَوْشَكَ أَنْ يَعُمَّهُمُ اللهُ بِعِقَابِهِ

Sesungguhnya manusia itu bila melihat kemungkaran tapi tidak mengingkarinya maka dikhawatirkan Allah akan menimpakan siksa-Nya yang juga menimpa mereka. (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan Ibnu Majah).

(Kitab Fatwa fatwa Terkini sebagaimana di nukil dari Majalatul Buhuts edisi 37).

Ketahuilah bahwa salah satu cara mewujudkan perkara ini adalah dengan saling menasehati dan saling mengingatkan. Saling mengajak kepada kebaikan dan saling mencegah kepada kemungkaran. Ketahuilah bahwa seorang hamba tak boleh meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar jika dia memiliki kemampuan.

Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam, dari Jabir bin Abdullah :

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

 

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. (H.R ath-Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.207)

  

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar