Minggu, 31 Januari 2021

JIKA HATI DIPENUHI KEBAIKAN TAK ADA RUANG UNTUK KEBURUKAN

 

JIKA HATI DIPENUHI KEBAIKAN TAK ADA RUANG UNTUK KEBURUKAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta’ala  menujukkan dua jalan   bagi manusia. Tak ada jalan yang ketiga.  Allah Ta’ala berfirman :

وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ

Kami telah menunjukkan kepadanya (manusia) dua jalan.(Q.S al Balad 10)

Imam Ibnu Katsir, dalam Kitab Tafsirnya antara lain menjelaskan bahwa : Para sahabat seperti Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Ali bin Abi Thalib, dan juga Mujahid (seorang Tabi’in murid Ibnu Abbas) dan yang lainnya mengatakan bahwa dua jalan itu bermakna JALAN KEBAIKAN DAN JALAN KEBURUKAN.

Tentang surat al Balad ayat 10 ini, Syaikh as Sa’di berkata : (Dua jalan) yaitu JALAN KEBAIKAN DAN JALAN KEBURUKAN. Allah menjelaskan antara petunjuk dan kesesatan padanya (manusia).

Hamba hamba Allah yang berakal (sehat)  tentulah akan memilih dan menempuh jalan kebaikan yang akan menyelamatkan dirinya di dunia dan di akhirat kelak. Sungguh hamba hamba Allah tak mau mengisi hatinya dengan keburukan dan kebathilan sehingga hatinya selalu penuh dengan kebaikan dan kebenaran.         

Imam Ibnul Qayyim memberikan beberapa nasehat, beliau berkata : Bahwa satu wadah baru bisa diisi dengan sesuatu JIKA KOSONG DARI LAWAN SESUATU ITU. Beliau memberikan beberapa contoh, diantaranya  : 

(1) Apabila hati seseorang dipenuhi oleh keyakinan dan rasa cinta terhadap perkara yang bathil maka TIDAK ADA LAGI RUANG didalam hatinya untuk menempatkan keyakinan dan rasa cinta terhadap perkara yang haq.

(2) Demikian pula anggota tubuh, jika telah disibukkan dengan selain ketaatan kepada Allah Ta’ala maka TIDAK MUNGKIN anggota tubuh itu dapat disibukkan dengan ketaatan kepada Allah Ta’ala, kecuali setelah dikosongkan terlebih dahulu dari perbuatan yang berlawanan tersebut.

(3) Demikian pula, apabila lidah seseorang terbiasa disibukkan dengan membicarakan sesuatu yang tidak bermanfaat NISCAYA DIA TIDAK MUNGKIN berbicara tentang sesuatu yang bermanfaat baginya, kecuali setelah lidahnya dikosongkan terlebih dari perkataan perkataan yang bathil. 

(4) Hati pun demikian, jika sudah sibuk mencintai sesuatu selain Allah Ta’ala, sibuk dengan keinginan terhadap sesuatu selain Allah  serta sibuk merindukan dan larut kepada selain Allah PASTILAH IA TIDAK BISA sibuk untuk mencintai Allah dan menginginkan-Nya, juga dalam  pertemuan dengan-Nya, kecuali setelah hati itu dikosongkan dari keterkaitannya kepada selain Allah Ta’ala. (Kitab Fawaidul Fawaid).

Oleh karena itu, Wahai hamba Allah !. Isilah hatimu sepenuh penuhnya dengan kebaikan dan kebenaran. Dengan demikian tak ada ruang untuk keburukan dan kebathilan.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.206). 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar