Kamis, 04 Februari 2021

ALLAH TA'ALA LEBIH MENCINTAI MUKMIN YANG KUAT

 

ALLAH TA’ALA LEBIH MENCINTAI MUKMIN YANG KUAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan tentang mukmin yang baik dan lebih dicintai Allah. Beliau bersabda :

اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ

Mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai Allah dari pada Mukmin yang lemah. Namun pada masing masing mereka ada kebaikan. (H.R Imam Muslim).

Secara zhahir, tentu bisa jadi  orang beriman yang kuat fisiknya akan lebih baik. Dia  mampu melakukan banyak ibadah dengan cara yang lebih baik dibanding orang yang lemah. Orang yang kuat secara ekonomi mampu berinfak dan bersedekah lebih banyak ketimbang orang yang perekonomiannya lemah dan yang lainnya.

Akan tetapi, kekuatan yang dimaksud dalam sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam : Orang Mukmin yang kuat di sini adalah kekuatan iman. Kata “kuat” di sini kembali kepada sifat yang disebutkan  sebelumnya, yaitu keimanan.

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal  berpendapat dalam tulisannya di situs rumaysho.com menyebutkan :  Mukmin yang kuat disini bukanlah yang dimaksudkan seorang mukmin yang kekar badannya, perkasa, dan sehat. Beliau berpendapat bahwa kuat yang dimaksud adalah seorang mukmin yang kuat imannya.

Setelah membawakan hadits ini, Syaikh Abdul Aziz bin Baz berkata : ORANG MUKMIN YANG KUAT ADALAH YANG KUAT IMANNYA, dikarenakan ilmu yang dimilikinya, bashirah (hujjah nyata) yang ada. Rasa takut kepada Allah, yang semuanya ini menjadikannya kuat iman. Sehingga diapun memerintahkan yang makruf dan melarang  yang mungkar.

Memberi nasehat kepada orang orang dan menyuruh kebaikan. Dia mencegah diri dari hal yang menyakiti dan mengganggu. Setiap kali kuat imannya maka semakin bertambah amal shalihnya. Sebaliknya, setiap kali lemah imannya, berkurang pula amalan shalihnya.

Juga ORANG MUSLIM YANG KUAT adalah yang dianugerahkan kualitas yang baik dalam agamanya. Punya ghirah karena Allah (yaitu rasa cemburu terhadap agama ini ketika agama dan hukum hukum Allah diusik). Yang mengagungkan Allah. Dia memerintahkan yang makruf dan mencegah yang mungkar, menasehati manusia dan memperingatkan dari berbagai keburukan. Demikianlah keadaan mukmin yang kuat.

Sedangkan mukmin yang lemah adalah yang lemah imannya. Lemah bashirahnya (lemah ilmu dalam beragama). Rasa takutnya kepada Allah Ta’ala lemah. Orang yang seperti ini, biasanya mudah terjerumus dalam maksiat. Dikarenakan imannya lemah, dan sedikit rasa takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Fatawa Nur Ala ad Darb).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah selalu memperkokoh imannya dengan sungguh sungguh dalam melakukan amal shalih dan bersungguh sungguh pula menjaga diri dari perbuatan buruk yang dilarang syariat. Dengan begitu bisa mencapai posisi MUKMIN YANG KUAT, YANG LEBIH BAIK DAN LEBIH DICINTAI ALLAH TA’ALA. Wallahu A’lam. (2.214)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar