Selasa, 16 Februari 2021

DAPAT PREDIKAT TERCELA KARENA MENCELA ORANG LAIN

DAPAT PREDIKAT TERCELA KARENA MENCELA ORANG LAIN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Suka mencela adalah PERBUATAN TERCELA yang tak patut dipelihara oleh orang orang beriman. Sungguh Allah Ta’ala  telah melarang sifat yang buruk ini, sebagaimana firman-Nya :

وَلَا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا بِالْأَلْقَابِ ۖ بِئْسَ الِاسْمُ الْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚ وَمَنْ لَمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Janganlah kamu SALING MENCELA SATU SAMA LAIN dan janganlah saling memanggil dengan gelar gelar yang buruk. Seburuk buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, Maka mereka itulah orang-orang yang zhalim. (Q.S. al Hujraat  11)

Syaikh Abdurrahman as Sa’di rahimahullah berkata : Dalam ayat ini terdapat penjelasan tentang sebagian hak seorang mukmin dengan mukmin yang lain. Yaitu janganlah sekelompok orang mencela sekelompok yang lain baik dengan kata kata ataupun perbuatan yang mengandung makna merendahkan saudara sesama muslim.

Perbuatan ini TERLARANG DAN HARAM HUKUMNYA. Perbuatan ini menunjukkan bahwa orang yang mencela itu merasa kagum dengan dirinya sendiri (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga telah mengingatkanl tentang keburukan dan bahaya sifat mencela. sebagaimana sabda beliau :

سِبَابُ الْمُسْلِمِ فُسُوقٌ ، وَقِتَالُهُ كُفْرٌ

Mencela seorang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya (adalah) kekufuran. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Bahwa  Imam adz Dzahabi, dalam Kitab al Kaba’ir mengelompokkan sifat suka mencela ini sebagai SALAH SATU DOSA BESAR.  Dan sungguh dosa besar hanya bisa dihapus dengan taubat nasuha atau taubat yang sebenar benarnya. (Lihat Kitab al Kaba’ir).

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa al Hafizh as Sakhawi berkata : Kami mendapatkan riwayat dari Imam Dar al Hijrah, Malik bin Anas, beliau mengatakan, aku menjumpai  di negeri ini yaitu Madinah, sejumlah orang yang tidak memiliki kekurangan namun mereka SUKA MENCELA KEKURANGAN ORANG LAIN. Jadilah mereka setelah itu MEMILIKI BANYAK KEKURANGAN.  

Sebaliknya aku jumpai sejumlah orang yang memiliki banyak kekurangan namun mereka TIDAK MAU MEMBICARAKAN KEKURANGAN ORANG LAIN. Hasilnya kekurangan kekurangan yang mereka miliki itu dilupakan oleh banyak orang. (Adh Dhau’ al Laami’, sebagaimana dinukil Majalah al Furqan edisi 168).  

Oleh karena itu hamba hamba Allah jangan memelihara sikap suka mencela karena dilarang dalam agama kita. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.233).

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar