Senin, 15 Februari 2021

DIANJURKAN BANYAK BERIBADAH DI EMPAT BULAN HARAM

 

DIANJURKAN BANYAK BERIBADAH DI EMPAT BULAN HARAM

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hakikatnya hamba hamba Allah haruslah bersemangat dalam MELAKUKAN BANYAK IBADAH di setiap waktu dan keadaannya. Semua itu akan sangat bermanfaat untuk memberatkan timbangan amalnya di akhirat kelak. Ketika timbangan amal kebaikan seorang lebih berat dari amal buruknya maka dia menjadi orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman :

وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan) nya mereka itulah orang yang beruntung. (Q.S al A’raf   8)

Allah Ta’ala berfirman :

فَاَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهٗۙ فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ

Maka adapun orang yang berat timbangan (kebaikan) nya. Maka  dia berada dalam kehidupan yang memuaskan (menyenangkan). Q.S al Qari’ah 6-7.

Sungguh Allah Ta’ala dengan kasih sayang-Nya, memberikan atau menetapkan waktu waktu tertentu untuk melipat gandakan nilai pahala amal shalih. Diantaranya adalah juga PADA EMPAT BULAN HARAM. Allah Ta’ala berfirman :

Ketahuilah bahwa diantara 12 bulan tahun Hijrah ada 4 bulan haram yaitu sebagaimana firman Allah :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah 12 bulan (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Diantaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus.  (Q.S at Taubah 36).

Nama nama  empat bulan haram tersebut  dijelaskan oleh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau :

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban. (H.R Imam Bukhari no. 3197 dan Imam Muslim no. 1679).

Ibnu Abbas, ahli tafsir terbaik dalam Islam,  memahami dari firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :  Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,  bermakna bahwa larangan berbuat zalim berlaku pada keseluruhan bulan, lalu Allah menghususkan empat bulan dan menjadikannya sebagai bulan mulia dan lebih mengagungkan kehormatannya. Allah menjadikan dosa di dalamnya lebih besar, BEGITU JUGA AMAL SHALIH DENGAN PAHALA LEBIH BESAR. (Tafsir Ibnu Katsir).

Dari penjelasan Ibnu Abbas  diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa empat bulan haram  tersebut mempunyai kelebihan tertentu yaitu : Beramal pada bulan bulan itu memiliki balasan yang lebih besar. Oleh karena itu hamba hamba Allah ketika berada pada empat bulan tersebut SANGATLAH DIANJURKAN MEMPERBANYAK IBADAH untuk memberatkan timbangan amal shalihnya.

Dalam hal ini, yang sangat penting diingat bahwa anjuran banyak beribadah adalah DENGAN IBADAH IBADAH YANG DISYARIATKAN. Jangan sampai karena SEMANGAT BERIBADAH, lalu melakukan  ibadah yang tak ada atau tak jelas tuntunannya atau ibadah yang disandarkan kepada hadits hadits lemah, dha’if ataupun maudhu’.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه ِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa  beramal yang tidak ada perintahnya dari kami maka amalannya tertolak. (H.R Imam Muslim)

Wallahu A’lam. (2.232)

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar