Rabu, 27 Januari 2021

 

HAMBA ALLAH TAK BUTUH PUJIAN MANUSIA KETIKA BERAMAL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ketika beribadah kepada Allah Ta’ala, maka hamba hamba Allah haruslah melakukan yang terbaik sebagaimana  yang disyariatkan. Salah satu syarat penting yang harus diingat oleh hamba hamba Allah dalam beribadah atau melakukan amal shalih adalah MENJAGA KEIKHLASAN.  Ingatlah firman Allah :

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Pada hal mereka hanya diperintahkan menyembah Allah DENGAN IKHLAS mentaati-Nya semata mata karena (menjalankan) agama dan juga agar melaksanakan shalat  dan menunaikan zakat dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Q.S al Baiyinah 5).

Ketahuilah orang yang ikhlas   dalam beribadah hanya berharap penilaian Allah Ta’ala dan tidak terpengaruh dengan penilaian APALAGI PUJIAN manusia . Dia selalu sibuk menjaga hatinya agar mendapatkan ridha Allah dalam semua amal shalihnya. Sungguh pujian dan sanjungan manusia tidaklah akan merubah hakikat kita di hadapan Allah Yang Maha Mengetahui apa yang nampak dan tersembunyi.

Orang lain mungkin terkadang terpedaya dengan penampilan seseorang. Dengan indahnya perkataan seseorang. Takjub dengan nasehatnya melalui tulisan tulisan di media sosial. Lalu memberikan pujian. Bahkan terkadang pujian yang berlebihan.

Ketahuilah bahwa sebenarnya kitalah yang lebih tahu tentang hakikat diri kita yang penuh dosa dan sangat sedikit melakukan amal shalih. Bukan orang lain yang memuji itu. Oleh karena itu hamba hamba Allah jangan pernah merasa butuh terhadap pujian manusia. 

Imam Ibnul Qayyim mengingatkan bahwa pujian adalah salah satu  MUSUH ILKHLAS DALAM BERAMAL. Sifat suka dipuji  kata beliau bila bercampur dengan ikhlas maka yang satu akan membunuh yang lain. 

Ibarat api dicampur dengan air, tidak akan pernah bersatu. Kalau apinya besar akan membunuh air dan kalau airnya besar akan membunuh api. Sifat suka dipuji jika bercampur dengan ikhlas adalah seperti juga biawak bercampur dengan ikan, yang satu akan membunuh yang lain. Kalau ikannya lebih besar akan membunuh biawak dan kalau biawaknya lebih besar maka akan membunuh ikan. (Fawaidul Fawaid, dengan diringkas).

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa  kemuliaan seorang hamba tidak datang bersama pujian manusia tapi kemuliaan itu datang dengan ketakwaan. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

 Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. (Q.S al Hujurat 13).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.201)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar