Sabtu, 02 Januari 2021

BANYAK KESENGSARAAN AKAN MENDATANGI PELAKU KEZHALIMAN

 

BANYAK KESENGSARAAN AKAN MENDATANGI PELAKU KEZHALIMAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Wahai manusia, janganlah bermudah mudah berbuat zhalim kepada manusia lain. Ketika engkau memiliki pangkat, jabatan ataupun kekuasaan dan harta janganlah digunakan untuk menzhalimi manusia. Sungguh, apapun bentuk nikmat yang engkau miliki mestilah digunakan untuk  kemashlahatan bagi diri, keluarga dan orang yang membutuhkan.

Hakikatnya nikmat Allah haruslah dijadikan sarana untuk ketaatan kepada Allah Ta’ala. Itulah salah satu tanda hamba hamba Allah yang bersyukur. Ketahuilah bahwa ketika seseorang menggunakan nikmat Allah UNTUK MENZHALIMI ORANG LAIN seperti merusak kehormatannya, mengambil hartanya, menyakitinya apalagi membunuhnya  maka itu adalah sumber kesengsaraan dan petaka baginya, diantaranya adalah : 

Pertama : Perbuatan zhalim adalah kegelapan di Hari Kiamat.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  memberi peringatan yang tegas kepada umatnya agar tidak berlaku zhalim terhadap sesama sebab akan memberi mudharat bagi dirinya. Beliau  bersabda :

 عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللّهِ أَنّ رَسُولَ اللّهَ صلى الله عليه وسلم قَالَ: «اتَّقُوا الظُّلْمَ. فَإِنّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌn  يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Dari Jabir bin Abdillah bahwasanya Rasulullah Shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda: Berhati-hatilah terhadap kezhaliman, sebab kezhaliman adalah kegelapan (yang berlipat) di hari Kiamat. (H.R Imam Muslim).

Ulama kita menerangkan dengan berpatokan pada hadits di atas bahwa kezaliman merupakan sebab kegelapan bagi pelakunya hingga ia tidak mendapatkan arah atau jalan yang akan dituju pada hari kiamat atau menjadi sebab kesempitan dan kesulitan bagi pelakunya. (Syarhu Shahih Muslim)

Kedua : Berbuat zhalim akan diqishash di Hari Kiamat.

Kezhaliman yang dilakukan seseorang  akan mengurangi pahalanya atau pun menambah dosanya sebagai  pengganti kezhaliman yang dilakukan di dunia.

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda  :

مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا، فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ

Barang siapa yang memiliki kezhaliman terhadap saudaranya maka hendaklah dia meminta kehalalan (maaf) kepadanya, karena kelak di akhirat tidak ada lagi dinar dan dirham, sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang dia zhalimi), bila tidak memiliki kebaikan maka keburukan saudaranya (yang dia zhalimi) akan diberikan kepadanya (orang yang menzhalimi). Muttafaqun ‘alaihi.

Ketiga : Mendapatkan laknat dan kebinasaan.

Allah Ta’ala berfirman :

يَوْمَ لا يَنفَعُ الظَّالِمِينَ مَعْذِرَتُهُمْ وَلَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوءُ الدَّارِ 

(yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk. (Q.S Ghafir 52).

Selain itu, ketahuilah bahwa kebinasaan pasti akan mendatangi orang zhalim. Allah Ta’ala berfirman :

فَأَوْحَىٰ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ

Kami (Allah Ta’ala) PASTI AKAN MEMBINASAKAN ORANG ORANG ZHALIM ITU. (Q.S  Ibrahim 13)

Keempat : Ancaman doa dari orang yang dizhalimi

Doa orang yang terzalimi dikabulkan oleh Allah, termasuk jika orang yang terzalimi mendoakan keburukan bagi yang menzaliminya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Juga Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan bahwa doa orang yang dizhalimi tidak ditolak sebagaimana sabda beliau :

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَشَكِّ فِيْهِنَّ

دَعْوَةُاْلوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

 Ada tiga doa yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang tidak diragukan tentang doa ini, yaitu doa kedua orang tua terhadap anaknya, doa orang yang musafir dan DOA ORANG YANG DIZHALIMI. (H.R Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad, Abu Dawud, dan at Tirmidzi)

Hamba hamba Allah, menjauhlah dari perbuatan zhalim karena pasti akan mendatangkan kesengsaraan  di dunia dan di akhirat. Wallahu A’lam. (2.161)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar