Sabtu, 30 Januari 2021

HARTA MUNGKIN SAJA MENIPU PEMILIKNYA

 

HARTA MUNGKIN SAJA MENIPU PEMILIKNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Harta dunia berupa materi sangatlah menggiurkan, berasa indah bagi manusia. Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam firman-Nya :

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa apa yang diinginkan. Yaitu wanita, anak anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik (surga). Q.S Ali Imran 14.

Oleh karena banyak orang yang sangat bersemangat dalam mencari dan mengejar harta meskipun terkadang jatuh kepada yang syubhat dan haram. Bahkan ada pula yang melalaikan sebagian amal ibadah demi harta. Na’udzubillah.

Dalam perkara harta agak sering kita mendengar kabar terutama di media sosial ada orang orang yang MENIPU PEMILIK HARTA. Hartanya diambil diambil secara bathil oleh rekan bisnisnya, oleh atasannya ataupun oleh saudaranya dan yang lainnya.

Tapi ketahuilah bahwa ternyata ada orang orang yang DITIPU OLEH HARTANYA SENDIRI. Cuma saja terkadang mereka tak menyadarinya. Dia telah jatuh kepada  ghurur.

Ibnu Jauzi berkata : Ghurur adalah sifat yang menipu penyandangnya. Ini suatu kebodohan  yang membuat seseorang MENILAI SESUATU YANG BURUK SEBAGAI SUATU YANG BAIK DAN KESALAHAN SEBAGAI SUATU KEBENARAN. (Talbis Iblis)

Diantara bentuk perbuatan ghurur yaitu menilai sesuatu yang buruk sebagai suatu yang baik.  Banyak diantara  MANUSIA YANG SEOLAH OLAH TERBELENGGU KE DUA TANGANNYA. Tak mau berbagi harta dengan orang lain meskipun dia telah diberi  Allah Ta’ala harta yang  berlimpah.

Sungguh berbagi harta dengan orang lain yang membutuhkannya, dalam bentuk infak, sedekah dan yang lainnya ADALAH SATU PERBUATAN YANG SANGAT BAIK. Nah, ketika seseorang dihinggapi penyakit ghurur dia menilai BAHWA MEMBERIKAN ATAU BERBAGI HARTA DENGAN ORANG LAIN DIANGGAPNYA SEBAGAI SUATU KEBURUKAN. Dia telah tertipu dengan hartanya, diantaranya :

Pertama : Dia merasa bahwa ketika dibagi dengan orang lain hartanya berkurang.        

Orang ini beranggapan kalau harta dibagi dengan orang lain adalah suatu yang harus dihindari karena hartanya akan berkurang. Padahal dia merasa sudah bersusah payah mencari dan mengumpulkannya. Dia melihat harta dengan kacamata dunia.

Ketahuilah dan yakinlah bahwa tak mungkin harta orang yang berinfak dan  bersedekah akan berkurang. Kenapa ?, karena Allah Ta’ala berjanji akan menggantinya. Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ  ۖ

Katakanlah : Sungguh Rabb-ku melapangkan rizki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba hamba-Nya. Dan apa saja yang kamu infakkan, ALLAH AKAN MENGGANTINYA dan Dia-lah pemberi rizki yang terbaik. (Q.S Saba’ 39).

Syaikh as Sa’di berkata : Maka janganlah kalian SALAH DALAM MENDUGA bahwa berinfak itu termasuk hal yang DAPAT MENGURANGI RIZKI. Bahkan Allah berjanji akan memberi ganti untuk orang yang berinfak. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam secara tegas dan terang memberitahukan kepada umatnya bahwa  hakikat sebenarnya sedekah tidaklah mengurangi harta.

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

Sedekah tidaklah mengurangi harta. (H.R Imam Muslim dari  Abu Hurairah).

Makna hadits dijelaskan oleh Yahya bin Syarf An Nawawi rahimahullah : Harta tersebut akan diberkahi dan akan dihilangkan berbagai dampak bahaya padanya. Kekurangan harta tersebut akan ditutup dengan keberkahannya. Ini bisa dirasakan secara inderawi dan kebiasaan.Walaupun secara bentuk harta tersebut berkurang, namun kekurangan tadi akan ditutup dengan pahala di sisi Allah dan akan terus ditambah dengan kelipatan yang amat banyak. (Syarah Shahih Muslim).

Kedua : Dia tak mengetahui bahwa infak dan sedekah akan menambah harta.

Allah Ta’ala akan melipat gandakan harta yang diinfakkan di jalan –Nya, yakni sebagaimana firman-Nya : 

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui. (Q.S al Baqarah 261).

Diriwayatkan dari jalan Abu Mas’ud, dia berkata :    Seorang laki-laki datang dengan membawa (seekor) unta yang  di hidungnya yang telah diberi tali kekang. Laki-laki itu berkata (kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam) : Unta ini saya sedekahkan di jalan Allah. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam :

لَكَ بِهِا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُ مِائَةِ نَاقَةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ

Dengan sedekahmu ini maka pada hari kiamat kamu akan mendapatkan 700 ekor unta, semuanya telah diberi tali kekang pada pemeriksaannya. (H.R. Imam Muslim,  an Nasai  dan Imam Ahmad).

Ketiga : Dia tak mengetahui bahwa infak dan sedekah memadamkan dosa.

Manfaat yang diperoleh oleh pemberi sedekah ternyata  melebihi manfaat yang didapat oleh sipenerima sedekah . Salah satu diantaranya adalah akan menghapus dosa dan kesalahan. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَالْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api. Hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar. (H.R al Baihaqi dalam Syu’abul Iman)

Selain itu, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjelaskan bahwa sedekah bisa memadamkan kemarahan Allah Ta’ala :

صدقة السر تطفىء غضب الرب

Sedekah dengan rahasia bisa memadamkan murka Allah (Shahih at Targhib)

Sungguh hamba hamba Allah yang merasa berat untuk berinfak dan bersedekah hakikatnya dia telah TERTIPU DENGAN HARTANYA. Dia merasa berinfak dan bersedekah akan merugikan dirinya dan mengurangi hartanya. Pada hal semuanya akan memberikan manfaat yang sangat banyak baginya.

Ketahuilah saudaraku, orang yang menahan hartanya dari berinfak dan  bersedekah  lalu digunakan untuk berjudi atau bermaksiat bisa HABIS HARTANYA. TAPI TAK ADA RIWAYAT YANG MENYEBUTKAN BAHWA ORANG YANG BANYAK BERINFAK DAN BERSEDEKAH LALU HABIS HARTANYA DAN JATUH MISKIN.

Wallahu A’lam. (2.204).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar