Sabtu, 23 Januari 2021

KEDEPANKAN LEMAH LEMBUT KETIKA MENYURUH DAN MELARANG

KEDEPANKAN LEMAH LEMBUT KETIKA MENYURUH DAN MELARANG

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh beruntunglah orang orang menyeru kepada kebajikan yaitu menyuruh berbuat YANG MAKRUF dan melarang dari YANG MUNGKAR. Allah Ta’ala berfirman :

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan. Menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan MEREKA ITULAH ORANG ORANG YANG BERUNTUNG.  (Q.S Ali Imran 104)

Ketahuilah saudaraku, diantara adab yang sangat dianjurkan dalam menyeru kepada kebajikan adalah dengan MENGEDEPANKAN ATAU MENGUTAMAKAN SIKAP LEMAH LEMBUT.

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan tentang keutamaan sikap lemah lembut, diantaranya adalah sebagaimana sabda beliau :

Pertama : Allah Ta’ala menyukai lemah lembut.

Dari Ummul Mukminin ‘Aisyah, dia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda :

يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَا لَا يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ

Wahai Aisyah : Sesungguhnya Allah itu Mahalembut. Dia mencintai sikap lemah lembut. Allah akan memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan juga akan memberikan apa-apa yang tidak diberikan pada sikap lainnya. (H.R Imam Muslim)

Kedua : Lemah lembut mendatangkan kebaikan.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam  bersabda :

 مَنْ يُحْرَمْ الرِّفْقَ يُحْرَمْ الْخَيْرَ

Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan. (H.R Imam Muslim).

Syaikh Abdul Aziz as Sayyid Nada berkata : Perhiasan dalam menyeru perbuatan makruf dan melarang perbuatan munkar adalah SIKAP LEMAH LEMBUT. Beliau juga berkata : Telah berlalu perkataan para ulama Salaf bahwa SIKAP LEMAH merupakan syarat dalam menyuruh dan melarang. (Ensiklopedi Adab Islam).

Sungguh Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam Kitab-Nya bahwa manusia yang paling durhaka kepada Allah adalah Fir’aun. Diantara kedurhakannya adalah memusuhi Nabi Musa, membunuh  bayi laki laki. Puncaknya adalah dia mengaku sebagai tuhan dengan berkata : Ana rabbakumul a’la. Aku adalah tuhanmu yang paling tinggi. 

Karena sudah melampaui batas maka Allah mengutus Nabi Musa dan Harun mendatangi Fir’aun untuk memberi nasehat. Allah Ta’ala berfirman : 

ٱذْهَبَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ                                        

فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

 

Pergilah kalian (Musa dan Harun) kepada Fir’aun (untuk memberi peringatan atau nasehat), sesungguhnya dia telah melampaui batas. Berbicaralah kepadanya DENGAN LEMAH LEMBUT. Mudah mudahan dia sadar (atas kesalahannya) atau takut (kepada Allah) Q.S Thaaha 43-44).

Wajiblah bagi kita mengambil pelajaran  berharga dari ayat yang mulia ini,  bahwa terhadap manusia yang paling durhaka seperti Fir’aun, Allah mengutus Nabi Musa dan Harun  dan diperintahkan  untuk MENGINGATKAN FIR’AUN DENGAN LEMAH LEMBUT.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.192) 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar