Rabu, 13 Januari 2021

INTROSPEKSI DIRI KETIKA DIPERLAKUKAN TIDAK BAIK

 

INTROSPEKSI DIRI KETIKA DIPERLAKUKAN TIDAK BAIK

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Terkadang kita merasa tak nyaman, merasa gelisah, hati menjadi sempit karena diperlakukan tidak baik oleh seseorang. Bisa jadi kita dibohongi, dibodoh bodohi, dikhianati, dihina,  dicaci maki, dighibah, difitnah dan banyak lagi yang lain.

Ketika menghadapi keadaan tak nyaman ini maka keinginan yang muncul  saat itu adalah membalas. Kalau perlu membalas dengan yang lebih buruk. Lalu bolehkah membalas ?. Boleh saja membalas dengan keburukan yang setimpal. Tapi yang lebih utama  adalah bersabar. Allah Ta’ala berfirman :

وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ ۖ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ

Dan jika kamu membalas maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan (keburukan, kezhaliman) yang ditimpakan kepadamu. Dan jika KAMU BERSABAR ITULAH YANG LEBIH BAIK bagi orang yang sabar. (Q.S an Nahal 126).

Ketahuilah bahwa kesabaran memiliki nilai tersendiri yaitu mendapatkan PAHALA SEMPURNA TANPA BATAS. Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Hanya orang orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya TANPA BATAS. (Q.S az Zumar 10).

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan.

Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat.  Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin).

Nah, selain itu, ketahuilah bahwa ada suatu hal penting yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh seseorang yang diperlakukan tidak baik yaitu MELAKUKAN INSTROSPEKSI DIRI ATAU MUHASABAH. Bisa jadi perlakuan buruk yang diterima saat ini adalah balasan dari perlakuan BURUK YANG PERNAH  DILAKUKAN PADA WAKTU YANG LALU.

Mungkin 15 atau 20 tahun yang lalu seseorang pernah berbuat buruk kepada orang lain karena saat itu sedang memiliki kekuasaan, pangkat, jabatan dan harta.  Lalu saat ini datanglah seseorang untuk berbuat buruk atau menzhaliminya yaitu di saat sudah tak memiliki kemampuan apa apa. Dalam hal ini sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam  firman-Nya :

(1) Surat al Isra’ ayat 7. Allah Ta’ala berfirman :

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika KAMU BERBUAT JAHAT MAKA (KERUGIAN BERBUAT KEJAHATAN) ITU UNTUK DIRIMU SENDIRI.

(2) Surat al Zalzalah ayat 8. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

Dan barangsiapa MENGERJAKAN KEJAHATAN  sebesar zarrah niscaya dia akan melihat (balasan) nya. 

Oleh karena itu, hamba hamba Allah ketika memiliki kemampuan untuk berbuat buruk kepada orang lain HENDAKLAH MENAHAN DIRI. Janganlah sekali kali berbuat buruk atau menzhalimi orang lain. Pasti ada balasannya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.179)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar