Sabtu, 02 Januari 2021

HARTA KOTOR TAK BISA DIBERSIHKAN DENGAN INFAK DAN SEDEKAH

 

HARTA KOTOR TAK BISA DIBERSIHKAN DENGAN INFAK DAN SEDEKAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Di zaman ini ada orang orang yang secara sadar mengetahui bahwa sebagian hartanya berasal dari yang kotor dan haram. Sebagian besar hartanya diperoleh dengan menipu, dari uang suap, dari korupsi dan yang semacamnya.

Lalu dia banyak berinfak dan bersedekah dengan harta tersebut. Dia beranggapan bahkan meyakini bahwa dengan infak dan sedekah yang banyak maka HARTANYA YANG KOTOR  BISA MENJADI BERSIH. Dan tanpa beban dia berkata bahwa bukankah harta menjadi bersih dengan mengeluarkan infak dan sedekah yang banyak. Ketahuilah bahwa sungguh ini adalah keyakinan yang keliru dan bathil.

Ketahuilah bahwa mana mungkin harta yang kotor dan haram menjadi bersih dan halal jika diinfakkan sedangkan infak dan sedekah dari HARTA YANG HARAM  TERTOLAK, TAK BERNILAI DI SISI ALLAH TA’ALA. Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا

Dari Abu Hurairah, dia mengatakan, Rasulullah bersabda : Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Mahabaik, tidak menerima kecuali yang baik…..(H.R Imam Muslim).

Syaikh Utsaimin berkata : (Tidak menerima kecuali yang baik), Dia tidak akan menerima perkataan yang buruk, perbuatan yang buruk dan selainnya. Setiap yang buruk tertolak di sisi Allah Ta’ala. Dia hanya akan menerima yang baik, yang bersih saja.

Diantaranya ADALAH SEDEKAH DENGAN HARTA YANG HALAL, ALLAH TIDAK AKAN MENERIMANYA karena Dia tidak menerima sesuatu kecuali hanya  yang baik baik saja. 

Oleh karenanya terdapat keterangan dalam sabda Rasulullah :

مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ وَلاَ يَقْبَلُ اللهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ فَإِنَّ اللهَ يَقْبَلُهَا بِيَمِيْنِهِ ثُمَّ يُرَبِّيْهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّيْ أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ، حَتَّى تَكُوْنَ مِثْلَ الْجَبَلِ.

Barangsiapa yang bersedekah dengan sesuatu yang senilai dengan sebutir kurma dari USAHA YANG HALAL, sedangkan Allah tidaklah menerima kecuali yang thayyib (yang baik), maka Allah akan menerima sedekahnya dengan tangan kanan-Nya kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti seorang di antara kalian membesarkan kuda kecilnya hingga sedekah tersebut menjadi besar seperti gunung. (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim). Lihat Syarah Arba’in an Nawawiyah

Oleh karena itu hamba hamba Allah wajib berusaha mencari harta yang halal terutama untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga serta orang orang yang dalam tanggungannya. Dan juga berinfak dan bersedekah pula dari sebagian penghasilan yang halal itu. Dengan demikian hartanya bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.162)       

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar