Selasa, 12 Januari 2021

SETIAP SAAT ADA UPAYA MUSUH MERUSAK ISLAM

 

SETIAP SAAT ADA UPAYA MUSUH UNTUK MERUSAK ISLAM

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Semenjak Islam ini didakwahkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam lebih kurang 1400 tahun yang lalu,  musuh musuh Islam telah berusaha untuk menghambat dakwah beliau. Tujuannya sangatlah jelas yaitu agar Islam ini lemah tak berkembang. 

Upaya merusak dan melemahkan Islam terus berlangsung hingga saat ini termasuk di negeri kita yang penduduknya mayoritas Islam. Anehnya, di negeri kita, manusia yang  ingin melemahkan dan merusak Islam bukan hanya orang kafir tetapi dilakukan juga oleh orang orang yang mengaku Islam. KTP-nya Islam dan kalau mati tetap ingin mayatnya diselenggarakan secara Islam.

Mungkin, Allahu A’lam, mereka itu bisa (?) disebut sebagai orang munafik yang digambarkan oleh para ulama terdahulu.  Ibnu Juraij berkata : Orang munafik ialah orang yang omongannya atau bicaranya menyelisihi tindak-tanduknya, batinnya menyelisihi lahiriahnya, tempat masuknya menyelisihi tempat keluarnya, dan kehadirannya menyelisihi ketidakadaannya. (‘Umdah at-Tafsir).

Lalu kenapa mereka ingin melemahkan dan merusak Islam ?. Bisa jadi karena pemahamannya yang keliru tentang Islam. Kenapa bisa keliru ?. Bisa jadi terpengaruh oleh kemilaunya harta dunia, bergengsinya pangkat, jabatan, popularitas dan yang lainnya.

Bisa jadi juga karena sebagian mereka memperdalam ilmu tentang Islam di negeri kafir dan disana mereka belajar Islam dari orang kafir pula. Setelah selesai belajar sudah dapat gelar, pulang ke tanah air. Lalu mulailah mereka memperlihatkan KEKELIRUAN BERAT mereka dalam memahami Islam. Diantaranya kekeliruan mereka adalah :

Pertama : Mereka berani mengatakan semua agama sama.

Ketahuilah bahwa setelah Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam diutus, maka satu satunya agama yang sempurna dan sah  di sisi Allah serta diridhai-Nya adalah Islam.Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ

 

Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam. (Q.S Ali Imran 19)

Allah Ta’ala  berfirman :

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ

Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. (Q.S al Ma-idah 3).

Imam Ibnu Katsir berkata : Inilah  nikmat Allah ‘Azza wa Jalla yang terbesar bagi umat ini di mana Allah telah menyempurnakan agama mereka, sehingga  mereka pun tidak lagi membutuhkan agama lain selain agama ini.  Juga tidak membutuhkan nabi lain selain nabi mereka Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

 Oleh karena itu, Allah Ta’ala menjadikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai penutup para nabi, dan mengutusnya kepada kalangan jin dan manusia. Maka perkara yang halal adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam halalkan dan perkara yang haram adalah yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam haramkan. (Tafsir Ibnu Katsir)

Jadi setelah datangnya agama Islam  yang dibawa oleh Nabi kita Muhammad Sallallahu ‘alaihi Wasallam maka agama  seperti Nashrani Yahudi  seluruhnya adalah agama yang bathil  tidak diridhai Allah Ta’ala dan tertolak. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan  di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi. (Q.S Ali Imran 85).

Kedua : Mereka berani mengatakan bahwa jilbab adalah budaya Arab.

Ini juga pendapat yang keliru. Ketahuilah bahwa pemakaian jilbab ataupun hijab tidaklah sesuatu yang masyhur dikalangan wanita Arab sebelum Islam. Kalaupun ada sebagian kecil  yang berjilbab tapi jilbab mereka tidaklah memenuhi syarat sebagai penutup aurat sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta’ala kepada kaum mukminah.

Sungguh berhijab bagi mukminah adalah perintah Allah Ta’ala, sebagaimana firman-Nya :

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ

Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (Q.S an Nuur 31)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan : Ini adalah PERINTAH ALLAH TA’ALA  kepada wanita wanita Mukminah, karena kecemburuan-Nya terhadap suami suami mereka, para hamba-Nya yang beriman,  dan untuk membedakan mereka dengan sifat wanita Jahiliyah dan wanita musyrikah.

Imam Ibnu Katsir juga  mengatakan : Perempuan pada zaman Jahiliyah biasa melewati laki-laki dengan keadaan  dada terbuka, tanpa ada selimut sedikitpun. Bahkan kadang-kadang mereka memperlihatkan lehernya untuk memperlihatkan semua perhiasannya. (Tafsir Ibnu Katsir)   

Oleh karena itu sangatlah keliru jika ada yang mengatakan bahwa semua agama sama dan   jilbab adalah budaya Arab.  Hamba hamba Allah jangan terpedaya untuk membenarkan perkataan mereka yang bathil ini, meskipun yang mengatakan adalah seorang doktor atau professor sekalipun. JANGAN MAU DIBODOHI  dengan dalil akal mereka.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.177)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar