Senin, 04 Januari 2021

BERLINDUNG KEPADA ALLAH JIKA DIDATANGI RASA MARAH

 

BERLINDUNG KEPADA ALLAH JIKA DIDATANGI RASA MARAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Islam agama yang mulia, sangat menganjurkan umatnya untuk senantiasa berusaha menahan emosi atau rasa marah. Sungguh menahan marah adalah salah satu sifat orang orang bertakwa. Allah Ta’ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang yang bertakwa yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang orang yang MENAHAN MARAHNYA dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang orang yang berbuat kebaikan. (Q.S Ali Imran 134).

Sungguh sangatlah banyak keutamaan menahan marah, Diantaranya sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

مَنْ كَظَمَ غَيْظًا وَهُوَ قَادِرٌ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ دَعَاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى رُؤُوْسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ اللهُ مِنَ الْحُوْرِ الْعِيْنِ مَا شَاءَ.

Siapa yang menahan amarah padahal dia mampu untuk melampiaskannya, Allah akan memanggilnya pada hari Kiamat di hadapan semua makhluk, hingga memberikannya kesempatan untuk memilih bidadari yang dia inginkan. (H.R Imam Ahmad, Abu Dawud, at Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Menahan marah memang suatu suatu hal yang berat karena kebanyakan manusia cenderung untuk membalas jika diperlakukan tidak baik. Bahkan jika punya kemampuan ingin membalas dengan yang lebih berat. Akhirnya bisa jatuh kepada berbagai keadaan yang buruk karena marahnya tak terkendali.

Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  telah mengajarkan kita banyak jalan untuk menahan dan mengendalikan diri ketika terpicu untuk marah. Satu diantaranya yang sangat dianjurkan  adalah dengan MEMBACA TA’AWUDZ karena marah itu dipicu oleh syaithan.  Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

إِذَا غَضِبَ الرَّجُلُ فَقَالَ : أَعُوْذُ باِللهِ سَكَنَ غَضَبُهُ

Jika seseorang yang marah mengucapkan A’udzubillahi (aku berlindung kepada Allah) niscaya akan reda marahnya. (H.R Ibnu ‘Adi, dari Abu Hurairah, dishahihkan oleh Syaikh al Al Albani. Ada penguatnya diriwayatkan oleh ath Thabrani, dari Ibnu Mas’ud).  

Dalam riwayat lain disebutkan pula sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :

اِسْتَبَّ رَجُلَانِ عِنْدَ النَّبِيِّ صلاالله عليه وسلَّم فَغَضِبَ أَحَدُهُمَ فَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى انْتَفَغَ وَجْهُهُ وَتَغَيَّرَ فَقَالَ النَّبيُ صلاالله عليه وسلَّم إِنِّي لَأعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا لَذَهَبَ عَنْهُ مَايَجِدُ ، لَوْ قَالَ أَعُوْذُ باِلله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ.  

Dua orang laki laki saling mencela dihadapan Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam. Salah seorang dari keduanya marah dan memuncak kemarahannya sehingga memerah dan berubahlah (rona) wajahnya. Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat yang jika seseorang mengucapkannya, niscaya akan hilang apa yang dirasakannya, yakni apabila dia mengucapkan : A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim.

Mereka berkata kepada laki laki itu : Apakah engkau tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Nabi Salallahu ‘alaihi Wasallam ?. Dia berkata : Aku bukan  orang gila. Laki laki itupun  berkata kepada orang yang telah menyampaikan nasihat kepadanya : Pergilah !. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Oleh karena itu ketika seorang hamba terpicu untuk marah maka segeralah berlindung kepada Allah Ta’ala dengan membaca : A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim.

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.164)

      

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar