Minggu, 07 Juni 2015

ORANG KAFIR PASTI MENYESAL



ORANG KAFIR PASTI MENYESAL

Oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh orang orang kafir yang mengingkari ayat ayat Allah,  sangatlah besar kesombongannya. Oleh karena itu maka sangatlah adil jika mereka mendapat siksa yang berat. Mereka dengan berani dan sering menantang para utusan Allah dengan perkataan : Segerakanlah datangnya siksa itu jika kalian (para Nabi dan Rasul Allah) termasuk orang orang benar. Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam banyak ayat, diantaranya :

Pertama : Allah berfirman : “Wa yasta’jiluunaka bil ‘adzaabi walan yukhlifallahu wa’dah.” Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar adzab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya.  (Q.S al Hajj 47)

Kedua : Allah berfirman : “Qaaluu aji’tanaa lita’fikanaa ‘an aalihatinaa, fa’tinaa bima ta’idunaa in kunta minash shaadiqiin. Mereka menjawab, Apakah engkau datang kepada kami (wahai Hud) untuk memalingkan kami dari (menyembah) tuhan tuhan kami ? Maka datangkanlah kepada kami adzab yang telah engkau ancamkan kepada kami, jika engkau termasuk orang orang yang benar.  (Q.S al Ahqaaf 22)

Sebenarnya sebagian dari  orang orang kafir itu telah mengetahui bagaimana Allah telah pernah menurunkan adzabnya di dunia kepada orang yang mendustakan ayat ayat yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul-Nya. Diantara kaum terdahulu yang pernah mendapat adzab yang berat di dunia adalah kaum Tsamud, kaum Nuh, kaum Luth, negeri Saba’ , Fir’aun beserta pengikutnya dan yang lainnya.

Selain adzab di dunia maka di akhiratpun mereka akan mendapat adzab yang berat. Semuanya telah dijelaskan kepada mereka ketika mereka masih hidup di dunia. Tetapi mereka telah mengingkarinya. Setelah mati barulah mereka menyesali akibat buruk dari kekafirannya.
Mereka baru yakin akan adanya adzab akhirat yang lebih berat karena pada saat telah mati maka mereka akan melihat sebagian alam ghaib dan berita berita ghaib yang dulu mereka ingkari.

Diantara bentuk penyesalan mereka adalah sebagaimana disebutkan dalam beberapa ayat al Qur an, diantaranya :

Pertama : Allah berfirman : “Qad khasiral ladzina kadzdzabuu biliqaa-illahi hatta idza jaa-at-humus saa’atu bakhtaatan. Qaaluu yahasratanaa ‘ala maa farrathnaa fiihaa, wahum yahmiluuna au zaarahum ‘alaa zhuhuurihim, alaa saa-a maa yaziruun” Sungguh rugi orang orang yang mendustakan pertemuan dengan Allah, sehingga apabila Kiamat datang kepada mereka secara tiba tiba, mereka berkata, Alangkah besarnya penyesalan kami tentang Kiamat itu, sambil mereka memikul dosa dosa diatas punggungnya. Alangkah buruknya apa yang mereka pikul itu.     (Q.S al An’am 31).

Kedua : Allah berfirman : “Fa lau anna lanaa karratan fa nakuuna minal mu’miniin. Maka seandainya kita dapat kembali (kedunia) niscaya kita menjadi orang orang yang beriman. (Q.S asy Syu’ara’ 102)

Ketiga : Allah berfirman :  Walau taraa idzil mujrimuuna naakisuu ru-uusihim ‘indarabbihim, rabbanaa absharnaa wa sami’naa farji’naa na’mal shaalihan inna muuqinuun” Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat orang orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya dihadapan Rabbnya. (Mereka berkata) Yaa Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (kedunia) niscaya kami akan mengerjakan amal shalih. Sungguh kami adalah orang orang yang yakin.  (Q.S as Sajdah 12).

Dan didalam berapa ayat, Allah Ta’ala telah  menceritakan kepada Rasul-Nya tentang penyesalan orang orang yang mengingkari ayat ayat Allah, diantaranya :

Pertama : Allah berfirman : “Wa lau taraa idzwuqifuu ‘alan naari fa qaaluu yaa laitana nuraddu wa laa nukadzdziba bi aayaati rabbinaa wa nakuuna minal mu’miniin”.  Dan sekiranya engkau (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, maka mereka berkata, seandainya kami dikembalikan (ke dunia) tentu kami tidak akan mendustakan ayat ayat Rabb kami, dan kami menjadi orang orang yang beriman. (Q.S al An’am 27)

Kedua : Allah berfirman : “Maka ketika mereka melihat adzab Kami , mereka berkata, kami hanya beriman kepada Allah saja dan kami ingkar kepada sembahan sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah. Maka iman mereka ketika mereka telah melihat adzab Kami tidak berguna lagi bagi mereka. Itulah (ketentuan) Allah yang telah berlaku terhadap hamba hambaNya. Dan ketika itu rugilah orang orang kafir”.  (Q.S al Mu’min 84-85)

Ketahuilah bahwa penyesalan mereka sebenarnya bukanlah penyesalan yang sungguh dan serius. Ternyata hati mereka tidaklah benar benar menyesali  apa yang telah mereka lakukan selama berada di dunia. Mereka minta dikembalikan ke dunia bukan karena mereka ingin sungguh sungguh bertaubat dan memperbaiki kesalahannya sewaktu berada di dunia, tetapi sekedar ingin lari atau menghindar dari siksa neraka yang mereka rasakan saat itu.

Begitulah keras dan membatunya hati orang orang kafir sehingga pada hari mengalami siksaan mereka masih berusaha berbohong kepada Allah Ta’ala, padahal Allah Mahamengetahui tentang segala sesuatu. Allah berfirman : “Bal badaa lahum maa kaanuu yukhfuuna min qablu, wa lau ruddu la’aaduu limaa nuhuu ‘anhu wa annahum lakaadzibuun” Tetapi (sebenarnya) bagi mereka telah nyata kejahatan yang mereka sembunyikan dahulu. Seandainya mereka dikembalikan ke dunia tentu mereka akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka itu sungguh pembohong. (Q.S al An’am 28).

Wallahu A’lam.  (337)



   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar