Senin, 08 Juni 2015

KISAH KISAH DALAM AL QUR AN



KISAH DALAM AL QUR-AN PALING UTAMA

Oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan al Qur-anul Karim sebagai petunjuk bagi manusia. Dalam al Qur-an sangatlah banyak  ayat yang menceritakan kisah, baik tentang perjalanan hidup dan dan dakwah para Nabi dan Rasul. Kisah tentang bagaimana para Nabi dan Rasul menghadapi kaum yang menolak dakwah dan yang menerima dakwahnya.  

Kisah mengenai orang orang terdahulu  bisa dibagi dalam tiga bagian :

Pertama : Kisah orang orang yang mendapatkan kebaikan dan keberuntungan akibat taat kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Diantaranya adalah kisah tentang Maryam, Lukman dan yang lainnya.

Kedua : Kisah orang yang mengalami kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar kepada  Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Diantaranya adalah kisah tentang Fir’aun, Qarun, kaum Tsamud dan yang lainnya.

Ketiga : Kisah tentang orang orang berbuat kerusakan dimuka bumi. Diantaranya adalah kisah Raja Abrahah yang berencana menghancurkan Ka’bah.

Sungguh kisah kisah tersebut adalah sangat bermanfaat bagi orang orang yang mau mempelajarinya, merenungi dan mengambil pelajaran dari padanya. Adapun bagi orang orang yang mendustakan ayat ayat Allah maka kisah kisah tersebut tidaklah memberikan manfaat sedikitpun kepada mereka melainkan akan menambah kesesatan mereka.

Sungguh sangatlah banyak  keutamaan dan manfaat dari kisah kisah tersebut adalah, diantaranya adalah :

Pertama : Semua kisah dalam al Qur an adalah bukti kebenaran Muhammad sebagai Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam. 

Salah satu pelajaran penting yang bisa diambil dari kisah kisah dalam al Qur an adalah tentang kebenaran dan pembenaran Muhammad sebagai utusan Allah. Perhatikanlah bahwa jika kita mengikuti dengan baik dan dengan fikiran yang terbuka bagaimana keadaan dan perjalanan hidup Rasulullah sebelum diangkat sebagai Rasul maka tahulah kita bahwa beliau tidak bisa membaca dan menulis. Beliau tidaklah pernah belajar dari siapapun tentang keadaan manusia dan peristiwa yang terjadi pada  zaman sebelum beliau. Tapi dengan wahyu dari Allah beliau bisa menceritakan berbagai kisah kisah yang terjadi zaman dahulu maupun keadaan  manusia yang durhaka dan yang taat kepada Allah dan terjadi ratusan bahkan ribuan tahun sebelum beliau diutus sebagai Rasul. 

Allah berfirman : “Nahnu naqushshu ‘alaika ahsanal qashashi bimaa au hainaa ilaika haadzal qur-aan’ wain kunta min qablihii laminal ghaafiliin” Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan al Qur an ini kepadamu. Dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang orang yang tidak mengetahui. (Q.S Yusuf 2) 
     
Beliau mampu menjelaskan dengan rinci dan runtut kisah kisah terdahulu adalah semata mata karena mendapat wahyu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu berupa ayat ayat al Qur an yang beliau terima melalui Jibril. Selain itu beliau juga banyak menceritakan kisah kisah terdahulu  melalui sabda sabda beliau yang juga merupakan wahyu dari Allah Ta’ala. Ini adalah salah satu bukti nyata dan sangat terang bahwa beliau adalah betul betul utusan Allah.

Dalam Tafsir Kariimir Rahman, yaitu dibawah judul “Pelajaran pelajaran dari surat Yusuf”  Syaikh as Sa’di berkata : Adanya bukti bukti pembenaran tentang kenabian Muhammad, dimana beliau dapat menceritakan kisah yang panjang ini (kisah Nabi Yusuf) kepada kaumnya. Pada hal beliau tidak membaca kitab kitab umat terdahulu, juga tidak (tentang kisah kisah ini) belajar kepada seorangpun. Kaum (Quraisy) menyaksikan keberadaan beliau pagi dan petang dan dalam keadaan buta huruf, tidak bisa menulis dan tidak bisa membaca.

Kedua :  Semua kisah dalam al Qur an pasti paling benar.
Sungguh kisah kisah dalam al Qur an adalah kisah yang paling benar karena yang menceritakannya adalah Yang Mahamengetahui dan ilmuNya meliputi segala sesuatu yang ada dia langit dan di bumi.  Bahkan Dialah pencipta dan pemilik semuanya.

Allah berfirman : “Waman ashdaqu minallahi hadiitsaa” Dan siapakah yang  lebih benar perkataannya dari pada Allah (Q.S an Nisaa’ 87).

Allah berfirman : “Waman ashdaqu minallahi qiila” Siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah. (Q.S an Nisaa’ 122)

Syaikh as Sa’di berkata : Maka benarlah Allah yang Mahaagung dimana firmanNya mencapai tingkatan tertinggi dalam kebenaran. Oleh karena itu firmanNya adalah benar, kabarNya adalah benar maka apapun yang ditunjukkan dari firman dan kabar-Nya itu adalah sesuai, terkandung dan terarah. (Tafsir Kariimir Rahman)   

Oleh karena itu kisah kisah dalam al Qur an pastilah benar adanya.  Semua kisah itu adalah benar benar pernah terjadi. Jauh dari kisah kisah fiktif yang diada adakan. Sungguh Allah Ta’ala menceritakan dengan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu.
Allah berfirman : “Inna haadzaa lahuwal qashashul haqqu” Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar. (Q.S Ali Imran 62)

Allah berfirman : “Nahnu naqushshu ‘alaika nabaa-ahum bil haqqi” Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) kisah ini dengan benar (Q.S al Kahfi 13).  

Ketiga : Semua kisah dalam al Qur an adalah paling bermanfaat bagi manusia.
Sungguh tidaklah Allah akan mengabarkan kisah kisah dalam al Qur an sekiranya itu tidak bermanfaat bagi yang mau mempelajari dan merenungkan hikmahnya. 

Allah berfirman : “Laqad kaana fii qashashihim ‘ibratun li ulil albaab” Sungguh pada kisah kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang orang yang mempunyai akal (Q.S Yusuf 111)

Syaikh as Sa’di berkata : Pada kisah kisah mereka maksudnya adalah kisah para Nabi dan Rasul bersama kaum mereka terdapat pengajaran  bagi orang orang yang baik dan yang buruk akan memetik pelajaran (yang bermanfaat) darinya. Dan siapa saja yang melakukan perbuatan seperti yang mereka kerjakan maka dia pasti akan menuai kemuliaan (bagi orang orang yang baik) atau kehinaan (bagi orang  orang yang buruk).Tafsir Karimir Rahman.

Keempat : Semua kisah dalam al Qur an adalah kisah terbaik.
Sungguh kisah kisah terbaik adalah apa yang diceritakan dalam al Qur an karena Allah Ta’ala yang menurunkannya.   Allah berfirman : “Nahnu naqushshu ‘alaika ahsanal qashashi bimaa auhainaa ilaika haadzal qur an. Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan al Qur an ini. (Q.S Yusuf 3).

Syaikh as Sa’di dalam menafsirkan ayat ini menjelaskan bahwa disebut sebagai kisah yang paling baik, yakni ditinjau dari segi keotentikannya, pengungkapannya yang mengalir dengan lembut dan keelokan makna maknanya.  Ketika Allah memuji kandungan kisah yang ada dalam al Qur an yang merupakan kisah terbaik secara mutlak maka tidak ada satu kisahpun dalam kitab kitab lain yang sebanding tingkatannya dengan kisah (dalam) al Qur an ini.    

Kelima : Semua kisah dalam al Qur an adalah sangat penting untuk diketahui.
Semua kisah dalam al Qur an adalah sangat penting untuk kita ketahui karena mengandung pelajaran dan hikmah yang banyak. Demikian penting dan bermanfaatnya kisah kisah tersebut, maka Rasulullah diperintahkan untuk menyampaikannya kepada manusia agar manusia itu menggunakan fikirannya.

Allah berfirman : “Faqshushil qashasha la’allahum yatafakkaruun” Maka ceritakanlah  kisah kisah itu agar mereka berfikir. (Q.S al A’raaf 176).

Dalam Shahih Qashashul Anbiaya’, Syaikh Salim bin “Id al Hilali berkata : “Bahwa dihadirkan kisah para Nabi adalah untuk memberikan pelajaran kepada orang orang yang beriman sepanjang masa dan menjadi bekal bagi pengikut mereka yang jujur dan ikhlas”.

Oleh karena itu wajiblah bagi kita semua mempelajari dan mengambil pelajaran serta manfaat dari kisah kisah dalam al Qur an. Wallahu A’lam.  (339)


1 komentar: