Sabtu, 30 Desember 2023

TIDAK BERTEMAN AKRAB DENGAN ORANG YANG BURUK KELAKUANNYA

 

TIDAK BERTEMAN AKRAB DENGAN ORANG YANG BURUK KELAKUANNYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hakikatnya, tidak ada larangan berteman dengan siapapun. Tetapi untuk BERTEMAN AKRAB mestilah pilah pilih. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan umatnya tentang memilih teman akrab. Beliau bersabda :

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman akrab. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).

Ketika memilih teman yang buruk prilakunya  akan menyebabkan rusak agama seseorang. Jangan sampai kita menyesal pada hari kiamat nanti karena pengaruh teman yang buruk sehingga tergelincir dari jalan kebenaran dan terjerumus dalam kemaksiatan. Renungkanlah firman Allah Ta'ala  berikut : 

وَيَوْمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَـٰلَيْتَنِى ٱتَّخَذْتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلًۭا

يَـٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًۭا

 لَّقَدْ أَضَلَّنِى عَنِ ٱلذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَآءَنِى ۗ وَكَانَ ٱلشَّيْطَـٰنُ لِلْإِنسَـٰنِ خَذُولًۭا

Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al Qur’an sesudah al Qur’an itu datang kepadaku. Dan syithan itu tidak mau menolong manusia. (Q.S al Furqan 27-29).

Lihatlah,  bagaimana Allah Ta'ala dalam ayat al Qur an ini menggambarkan seseorang yang telah menjadikan orang-orang yang buruk kelakuannya sebagai teman-teman (dekatnya) di dunia sehingga di akhirat menyebabkan penyesalan yang sudah tidak berguna lagi.

Perkara teman akrab, Imam Ibnu Qudamah al Maqdisi memberikan nasehat tentang memilih teman (sahabat atau teman akrab). Beliau berkata :   Secara umum, hendaknya orang yang engkau pilih menjadi sahabat memiliki lima sifat berikut :

(1) Orang yang berakal. (2)  Memiliki akhlak yang baik, (3) Bukan orang fasik (yang banyak berbuat dosa). (4) Bukan ahli bid’ah (yang mengada ada dan membuat perkara baru dalam agama) dan  (5)  Bukan orang yang rakus dengan dunia. (Mukhtashar Minhajul Qashidin).

 Jadi mulai sekarang mari kita introspeksi lagi diri kita. Siapa siapa saja yang telah kita jadikan sahabat atau teman dekat kita selama ini. Bagaimanapun kita masih ada kesempatan untuk memilah dan memilih teman dekat yang akan membantu dan mengajak kita kepada keselamatan  dunia dan akhirat.

Wallahu A'lam. (3.188)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar