Minggu, 10 Desember 2023

MUSIBAH PALING BESAR JIKA SEORANG HAMBA LUPA KEPADA ALLAH

 

MUSIBAH PALING BESAR JIKA SEORANG HAMBA LUPA KEPADA ALLAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, seorang hamba wajib mengingat Allah Ta'ala di setiap waktu dan dalam semua keadaannya. Allah Ta'ala mengingatkan perkara ini dalam firman-Nya :  

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ 

(Orang yang berakal yaitu) orang orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (Q.S Ali Imran 191).

Dan juga Allah Ta'ala mengingatkan  bahwa ketika seorang hamba lupa kepada Allah maka itu termasuk bahaya besar bagi keselamatan dirinya. Allah Ta’ala berfirman :  

وَلَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ نَسُوا۟ ٱللَّهَ فَأَنسَىٰهُمْ أَنفُسَهُمْ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Dan janganlah kamu seperti orang orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah MENJADIKAN MEREKA LUPA KEPADA DIRI MEREKA SENDIRI. Mereka itulah orang orang yang fasik (Q.S al Hasyr 19).

Imam Ibnu Katsir berkata : Janganlah kalian lupa untuk (mengingat) berdzikir kepada Allah sehingga Allah pun akan menjadikan kalian lupa berbuat untuk kepentingan kalian sendiri yang bermanfaat bagi kalian di akhirat kelak, karena sesungguhnya balasan itu sesuai dengan amal perbuatan. (Tafsir Ibnu Katsir). 

Tentang surat al Hasyr ayat 19 ini, Syaikh as Sa’di berkata : Adalah benar benar terhalang dari rahmat Allah jika ada orang yang melalaikan hal ini dan menyerupai orang yang melalaikan Allah. Mereka lalai untuk mengingat Allah, tidak menunaikan hak hak Allah. Mereka hanya menuruti bagian serta kemauan sendiri. Mereka tidak akan berhasil dan tidak akan mendapatkannya selama lamanya

Sebaliknya, Allah Ta’ala membuat mereka lalai pada kepentingan diri sendiri serta membuat mereka lalai dari manfaat manfaatnya sehingga urusan mereka menjadi sia sia dan merugi di dua alam yaitu dunia dan akhirat. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Ketahuilah bahwa ketika seorang hamba lupa kepada Allah Ta'ala berarti paling tidak ada  dalam diriya ada SIFAT SOMBONG DAN TAK TAHU DIRI BAHKAN BISA DISEBUT DURHAKA TIDAK TAHU BERSYUKUR. Kenapa ?, karena Allah Ta'ala telah menciptakannya, memberi rizki dan segala kebutuhannya.

Selain itu, sungguh ketika seorang hamba lupa atau   lalai mengingat Allah Ta'ala  berarti dia sedang menunggu hukuman dari Allah Ta'ala. Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah berkata : Allah Ta'ala menghukum orang yang melupakan-Nya dengan dua perkara :

(1) Allah melupakannya. Lupa Allah Ta'ala terhadap mereka adalah dengan mengabaikan, meninggalkan, membiarkan serta menyia nyiakannya. Akibatnya, kebinasaan pun lebih dekat dengannya dibandingkan kedekatan tangan dan mulut.

(2) Yang dimaksud dengan Allah Ta'ala membuatnya lupa terhadap dirinya adalah Allah Ta'ala membuatnya lupa terhadap kedudukannya yang tinggi, lupa dengan sebab sebab kebahagiannya, keberuntungannya, kebaikannya serta (lupa terhadap) perkara perkara yang menyempurnakan (diri) pribadinya.

Ia lupa terhadap semua itu dan tidak dihadirkan pula dalam pikirannya. Ia pun dibuat lupa terhadap aib, kekurangan dan keburukan (sikap) dirinya hingga tidak terlintas dalam pikirannya untuk menghilangkan dan memperbaiki keburukan tadi.

Ia juga dibuat lupa dengan penyakit penyakit hati dan jiwanya hingga tidak (berusaha) berobat untuk menghilangkan penyakit yang menyebabkan kebinasaan tersebut. (Ad Daa' wad Dawaa' dinukil secara ringkas).

Wallahu A'lam. (3.165).

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar