Selasa, 12 Desember 2023

RASA MALU TERKAIT ERAT DENGAN IMAN

RASA MALU TERKAIT ERAT DENGAN IMAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah mengingatkan bahwa terdapat keterkaitan yang kuat antara malu  seseorang dengan imannya bahkan malu merupakan salah satu cabangnya. Rasulullah Salallahu alaihi Wasallam bersabda :  

لْإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ، أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الْإِيمَانِ

Iman memiliki lebih dari 70 atau 60 cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan Laa ilaaha ilallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang iman. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al Hakim, beliau berkata:


 اَلْـحَيَاءُ وَ اْلإِيْمَانُ قُرِنَا جَمِـيْعًا ، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ اْلاَ خَرُ

Iman dan malu merupakan pasangan dalam segala situasi dan ini kondisi. Apabila rasa malu sudah tidak ada, maka iman pun sirna. (H.R al Hakim).

Selain itu ketahuilah bahwa sifat malu hakikatnya adalah baik dan  mendatangkan kebaikan. Rasa malu akan senantiasa mengajak pemiliknya untuk berhias dengannya dan menjauhkan dari sifat sifat rendah dan hina. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

الحياَءُ لا يَأْتي إلاَّ بِخَيْرٍ

Rasa malu itu tidak mendatangkan (sesuatu) kecuali kebaikan (Mutafaq ‘alaihi).

Sungguh, diantara guru guru kita ada yang memberi nasehat tentang tiga keadaan sifat malu yang semestinya melekat pada diri seseorang, yaitu :

Sifat Pertama : Rasa malu kepada diri sendiri ketika sedikit melakukan amal shalih dihadapan Allah Ta'ala dan juga sedikit berbuat  untuk saudara sesama orang beriman.

Ketahuilah bahwa rasa malu  mendorong seseorang meningkatkan kuantitas dan kualitas amal shalih sesuai syariat  serta mendorong untuk  berbuat baik kepada sesama.

Sifat kedua : Rasa malu kepada sesama orang beriman.

Melakukan perbuatan buruk atau tercela sangatlah dilarang dalam syariat Islam. Dan juga ketika seseorang melakukan perbuatan buruk akan menjatuhkan harga dirinya dalam kehidupan bermasyarakat.

Sifat ketiga : Malu kepada Allah. Ini malu yang paling diutamakan dan paling bermanfaat untuk keselamatan di dunia dan di akhirat. Orang yang malu kepada Allah, tidak akan berani meninggalkan kewajiban dan tidak akan berani melakukan apa apa yang dilarang Allah Ta'ala. Dengan demikian dirinya terpelihara untuk selalu melakukan amal shalih dan terhalang melakukan keburukan.

Wallahu A'lam. (3.167)

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar