Rabu, 20 Desember 2023

ORANG BERIMAN TERUS MENERUS MEMOHON AMPUN

 

ORANG BERIMAN TERUS MENERUS MEMOHON AMPUN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, orang orang beriman AMAT SANGAT MEMBUTUHKAN AMPUNAN ALLAH TA'ALA ATAS DOSA DOSANYA. Oleh karena itu orang beriman senantiasa bahkan terus menerus, tak pernah bosan beristighfar atau memohon ampun kepada Allah Ta'ala. Selain itu ketahuilah bahwa :

Pertama : Orang beriman TERKADANG TERGELINCIR  kepada perbuatan dosa dan disuruh memohon ampun. Dalam satu hadits qudsi disebutkan bahwa Allah Ta'ala berfirman :

يا عبادي إنكم تخطئون في الليل والنهار وأنا أغفر الذنوب جميعاً فاستغفروني أغفر لكم

Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa pada malam dan siang, dan Aku mengampuni semua dosa, maka minta ampunlah kepada-Ku niscaya Aku akan mengampuni kalian.(H.R Imam Muslim).

Kedua : Sebagai salah satu tanda patuh kepada perintah Allah Ta'ala. Sungguh Allah Ta'ala telah memerintahkan orang orang beriman memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya yaitu sebagaimana firman-Nya : 

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ

Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepada-Nya, (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu, hingga pada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sungguh aku takut, kamu akan ditimpa siksa hari Kiamat. (Q.S Huud 3). 

Ketiga : Dosa diampuni dan menjadi orang yang beruntung. Allah Ta’ala berfirman : 

وَتُوبُوا إِلَى اللهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung. (Q.S an Nur 31).

Syaikh as Sa'di berkata : Sehingga tidak ada jalan MENUJU KEPADA KEBERUNTUNGAN kecuali dengan taubat yaitu kembali kepada dari hal hal yang dibenci oleh Allah Ta'ala baik zhahir maupun bathin menuju kepada perkara perkara yang dicintai-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Keempat : Sungguh orang orang selalu beristighfar terhambat dari adzab Allah, yaitu sebagaimana firman-Nya : 

 وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Q.S al Anfaal 33). 

Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah pencegah adzab dari mereka pada hal sebab sebab turunnya adzab itu telah tercapai. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

الْعبدُ آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ ما اسٌتغفرَ الله عزَّ وجلَّ 

Hamba akan aman dari adzab Allah ‘Azza wa Jalla selama dia beristighfar, meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (H.R Imam Ahmad).

Kelima : Mengikuti dan mencontoh perbuatan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam. Sungguh, Rasulullah Salallahu a'alihi Wasallam adalah suri tauladan atau contoh paling baik bagi manusia. Keteladanan beliau dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu. (Q.S al Ahzab 21).

Imam Ibnu Katsir berkata : Ayat yang mulia ini merupakan dalil yang kuat (yang menunjukkan kewajiban) menjadikan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam sebagai SURI TAULADAN ATAU PANUTAN dalam perkataannya, perbuatannya dan dalam segala hal kondisi beliau. (Tafsir Ibnu Katsir).

Salah satu contoh teladan yang kita harus mengambil pelajaran berharga dari Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  adalah keteladanan beliau dalam beristighfar atau memohon ampun kepada Allah Ta'ala. Ketahuilah bahwa beliau telah diampuni semua dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang. Allah Ta’ala berfirman : 

لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ

Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang  lalu dan yang akan datang. (Q.S al Fath 2).

Jadi meskipun Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  adalah maksum, terbebas dan terpelihara dari berbuat dosa, telah diampuni dosanya yang telah lalu dan yang akan datang,  tetapi beliau setiap saat MEMOHON AMPUN DAN BERTAUBAT kepada Alllah Ta’ala. Di antaranya adalah sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : 

وَاللهِ إِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرُ مِنْ سَبْعِيْنَ مَرَّةً

 

Demi Allah ! Sesungguhnya aku minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali. (H.R Imam Bukhari)

Dalam riwayat yag lain disebutkan : 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ

 Wahai manusia !. Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari. (H.R Imam Muslim).

Oleh karena itu maka setiap hamba hendaklah terus menerus serta BERSEGERA memohon ampun dan bertaubat kepada Allah Ta’ala. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya : 

وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

Dan bersegeralah kamu mencari  ampunan dari Rabb-mu dan mendapat surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang orang yang bertakwa. (Q.S Ali Imran 133)

Wallahu A'lam. (3.175)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar