Sabtu, 16 Desember 2023

MANUSIA YANG TERPEDAYA DAN TERTIPU DENGAN KEHIDUPAN DUNIA

 

MANUSIA YANG TERPEDAYA DAN TERTIPU DENGAN KEHIDUPAN DUNIA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, di zaman ini ada sebagian manusia yang terpedaya bahkan tertipu oleh kehidupan dunia dengan segala pernak perniknya yang tampak dihadapan mereka. Oleh karena itu mereka lalai atau mengabaikan kehidupan akhirat yang tak tampak.

Bahkan diantara mereka yang terpedaya dan tertipu ini berani dan lancang berkata : Kesenangan atau kenikmatan dunia telah dirasakan sedangkan kesenangan dan kenikmatan akhirat sesuatu yang belum pasti, belum terlihat buktinya.

Sebagian dari orang yang terpedaya dan tertipu ini berani mengatakan : Tunai lebih baik daripada kredit. Dengan kata lain yang diterima sekarang lebih baik daripada yang diterima nanti dan belum pasti. Perkataan mereka jelas MENCERMINKAN KEADAAN MAREKA YANG PARAH DAN SANGAT MEMBAHAYAKAN KARENA KETIADAAN IMAN DALAM DIRI MAREKA.

Sungguh, kenikmatan akhirat HANYA BISA DIBACA DENGAN KACA MATA IMAN tak bisa dibaca dengan kacamata akal. Kenikmatan akhirat tidak ditampakkan ketika berada di dunia karena itu adalah sebagai UJIAN APAKAH SEORANG HAMBA PUNYA IMAN ATAU TIDAK.

Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam firman-Nya :

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُالْآَخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya ? (Q.S al An’aam 32). 

Allah Ta’ala berfirman :

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Dan sungguh yang kemudian itu lebih baik bagimu dari yang permulaan. (Q.S adh Dhuha 4). 

Adapun sebagian orang yang mengatakan bahwa tunai lebih baik daripada kredit, Imam Ibnul Qayyim memberikan penjelasan : Jika suatu yang tunai dan kredit itu sama nilainya maka tunai lebih baik dibandingkan dengan kredit. Namun apabila berbeda yaitu ketika perkara kredit itu lebih banyak dan lebih baik maka tentulah yang kredit itu lebih utama.

Di dalam al Musnad karya Imam Ahmad dan juga at Tirmidzi dari al Mustaurid bin Syaddad, ia berkata, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : 

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَاللَّهِ مَا الدُّنْيَا فِى

الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ – فِى الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jari tangannya ini, perawi bernama Yahya menunjuk jari telunjuk, ke lautan, lalu hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya. 

Imam Ibnul Qayyim menambahkan penjelasan : Mendahulukan dunia yang tunai atas akhirat yang kredit merupakan tipuan terbesar dan kebodohan yang paling buruk. Jika hadits diatas tadi menjelaskan perbandingan antara dunia secara keseluruhan dengan akhirat maka bagaimana pula dengan perbandingan antara usia manusia dan akhrat ?.

Manakah yang lebih utama bagi orang yang berakal (sehat) apakah mengedepankan yang segera untuk jangka waktu yang singkat dan terhalang dari kebaikan yang abadi di akhirat, ataukah meninggalkan sesuatu yang kecil, hina dan akan sirna dalam waktu dekat dengan MENGAMBIL SESUATU YANG TIDAK TERKIRA NILAINYA, tidak ada bahayanya, tidak terbatas bilangannya dan tidak ada limit waktunya. (Ad Daa' wad Dawaa').

Wallahu A'lam. (3.171).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar