Selasa, 26 Desember 2023

SANGATLAH BANYAK CARA ALLAH MENYAYANGI HAMBA-NYA

 

SANGATLAH BANYAK CARA ALLAH MENYAYANGI HAMBA-NYA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Tersebab keterbatasan ilmu, terkadang kita merasa sesuatu yang ditetapkan Allah Ta'ala kepada kita terasa sebagai ujian berupa musibah yang memberatkan.  Ketahuilah bahwa berbagai keadaan mendatangi kehidupan kita yang mungkin terasa tidak nyaman, dalam hal ini BISA JADI ALLAH TA'ALA INGIN MENUNJUKKAN KASIH SAYANG-NYA.

Sungguh Allah Ta'ala sangat paham tentang apa  yang terbaik buat hamba hamba-Nya. Ketahuilah bahwa : 

Pertama : Ketika seorang hamba tidak  diberi kelebihan dalam hal harta yang membuatnya ingin diberi harta yang banyak. Padahal dia diberi harta yang sedikit  itu karena kasih sayang Allah Ta'ala.  

Ketahuilah bahwa ketika seseorang memiliki harta yang banyak dirinya bisa jatuh kepada sifat sombong. Padahal orang yang sombong diharamkan masuk surga. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasalam bersabda :

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

Tidak akan masuk kedalam surga orang yang dihatinya ada kesombongan meskipun seberat biji sawi. (H.R Imam Muslim).

Selain itu Allah Ta'ala, dengan kasih sayang-Nya  menginginkan seorang hamba ringan hisabnya di akhirat dan disegerakan masuk surga. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ خَمْسِمِائَةِ عَامٍ

Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun. (H.R Ibnu Majah  dan at Tirmidzi dari Abu Hurairah).

Kedua : Ketika seorang hamba didatangi ujian berupa musibah, bisa jadi itu adalah bagian dari kasih sayang Allah Ta'ala kepadanya. Sungguh ujian berupa musibah bagi orang orang beriman bukanlah sebagai siksaan dan adzab melainkan  sebagai penghapus dosa.  Rasululah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

Dari Abu Sa'id al Khudri, dari Abu Hurairah, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam  bersabda :  

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya. (H.R  Imam Bukhari  dan Imam Muslim).

Rasulullah Salallahu alahi Wasallam juga bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَة

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata: Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Cobaan itu akan senantiasa bersama orang yang beriman baik laki laki ataupun perempuan baik berkaitan dengan dirinya, anaknya ataupun hartanya sampai dia berjumpa dengan Allah tanpa membawa dosa.” (HR. At-Turmudzi no. 2323 dengan sanad yang shahih)

Selain  itu, ketahuilah bahwa sebagai salah satu cara Allah Ta'ala menyayangi hamba-Nya adalah  akan mengangkat derajat seorang hamba melalui ujian berupa musibah yang mendatanginya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : 

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا سَبَقَتْ لَهُ مِنْ اللَّهِ مَنْزِلَةٌ لَمْ يَبْلُغْهَا بِعَمَلِهِ ابْتَلَاهُ اللَّهُ فِي جَسَدِهِ أَوْ فِي مَالِهِ أَوْ فِي وَلَدِهِ .

Sesungguhnya seorang hamba ketika didahului kedudukan tinggi di sisi Allah sedangkan amalnya tidak sampai (untuk mendapat kedudukan itu) maka Allah akan mengujinya pada diri, harta atau anaknya. (H.R Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Oleh karena itu hamba  Allah tidak berkeluh kesah dengan ujian berupa musibah yang mendatanginya karena merupakan bagian dari   kasih sayang Allah, diantaranya  akan menjadi jalan UNTUK MENGHAPUS DOSANYA DAN MENGANGKAT DERAJATNYA. Wallahu A'lam. (3.184)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar