Jumat, 08 Desember 2023

LAKUKAN MUHASABAH TERHADAP DIRI SENDIRI

 

LAKUKAN MUHASABAH TERHADAP DIRI SENDIRI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Muhasabah, introspeksi diri atau evaluasi diri  secara bahasa  bermakna melakukan perhitungan. Sementara secara istilah  muhasabah adalah suatu upaya dalam melakukan evaluasi terhadap diri sendiri untuk melihat kebaikan dan keburukan yang telah dilakukan.

Sungguh, Allah Subhanahu wa Ta’ala  telah mengingatkan agar orang orang beriman senantiasa melakukan introspeksi diri atau muhasabah, sebagaimana firman-Nya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Wahai orang-orang yang beriman !. Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S al Hasyr 18).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga mengingatkan tentang muhasabah, sebagaimana sabda beliau :

الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ والعَاجِرُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنِّى عَلَى اللهِ

Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala. (H.R at Tirmidzi, Hadits ini Hasan).

Ketahuilah bahwa diantara kondisi orang yang tertipu dalam kehidupan dunia adalah lalai, tidak melakuan muhasabah atau evaluasi diri, bisa jadi lepas kendali. Menganggap enteng masalah dan menerjangnya. Ujung ujungnya adalah kebinasaan.

Oleh karena itu hamba hamba mestilah senantiasa melakukan muhasabah, melihat kekurangan diri lalu bersiap untuk memperbaikinya. Sungguh, muhasabah terhadap diri itu mempunyai ruang lingkup yang sangat luas yaitu dalam berbagai aspek.

Tentang perkara ini, Imam Ibnul Qayyim berkata : Kesimpulannya adalah bahwa hal pertama yang sebaiknya dilakukan oleh seseorang adalah :

(1) Muhasabah terhadap ibadah ibadah wajib. Jika dia mendapati dirinya lalai dalam melakukan kewajiban maka ia SEGERA MEMPERBAIKINYA dengan mengqadha atau memperbaikinya.

(2) Setelah itu ia melakukan muhasabah terhadap larangan. Jika ia mendapati dirinya melakukan salah satu larangan tersebut maka ia SEGERA BERTAUBAT, beristighfar dan mengerjakan kebaikan kebaikan yang dapat menghapus dosa tersebut.

(3) Setelah itu mengadakan muhasabah terhadap kelalaian dirinya. Jika ditemukan bahwa ia telah lalai dengan tujuan penciptaannya, maka hendaknya ia segera memperbaikinya dengan dzikir kepada Allah Ta'ala dan mengharap kepada-Nya.

(4) Kemudian ia mengadakan muhasabah terhadap apa yang telah diucapkan atau langkah kedua kakinya atau pergerakan kedua tangannya atau yang didengar oleh kedua telinganya. Apa yang ia inginkan dengan itu semua ?. Untuk siapa ia mengerjakannya ?. Seperti apa ia mengerjakannya ?. (Dinukil dari Kumpulan Tulisan Ibnul Qayyim)

Wallahu A'lam. (3.160).      

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar