Senin, 10 Februari 2020

SEMUA KEBOHONGAN HARUS DIPERTANGGUNG JAWABKAN


SEMUA KEBOHONGAN PASTI HARUS 
DIPERTANGGUNG JAWABKAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Manusia yang hidup dibumi setiap saat melakukan berbagai kegiatan dan mengucapkan berbagai perkataan. Cuma saja banyak diantaranya YANG BERBUAT DAN BERUCAP SUKA SUKANYA. Mereka dalam hal ini bukan hanya menzhalimi dirinya bahkan sampai menzhalimi orang lain. 
Seolah olah mereka beranggapan bahwa perbuatan dan UCAPANNYA itu akan dibiarkan saja.  Tidak dicatat dan tidak akan dipertanggung jawabkan. Allah Ta’ala berfirman :

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيد

(Ingatlah) ketika dua malaikat mencatat (perbuatannya) yang satu duduk disebelah kanan dan yang lain disebelah kiri. Tidak ada satu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat). Q.S Qaf 17-18.

Imam Hasan al Bashri dan Qatadah berpendapat bahwa jika melihat kepada zhahir ayat ini jelaslah bahwa Malaikat akan mencatat setiap ucapan. Ali bin Abi Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa dia (Malaikat) akan mencatat setiap kebaikan dan setiap keburukan yang diucapkan. Bahkan dia akan mencatat ucapan : Aku makan, minum, datang, pergi, melihat dan sebagainya (Tafsir Ibnu Katsir).  

Sungguh sangatlah banyak manusia yang dengan enteng, bermudah mudah melakukan perbuatan atau mengucapkan perkataan yang berat untuk dipertanggung jawabkan diantaranya ADALAH BERBOHONG KEPADA MANUSIA. Mereka ada yang  berbohong untuk mendapatkan DUNIA DAN SEGALA PERHIASANNYA seperti pangkat, jabatan dan juga yang lainnya.

Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Berbohong terhadap orang lain ada dua bentuk. Satu diantaranya adalah berbohong ketika  berbicara. Misalnya seseorang berkata : (1) Aku pernah mengatakan hal ini kepada si Fulan. Padahal dia tak pernah mengatakannya. (2) Atau dia mengatakan : Si Fulan telah berkata begini. Padahal si Fulan itu tidak pernah mengatakannya. (3) Atau dia berkata : Si Fulan telah datang. Padahal si Fulan belum datang, dan banyak lagi contoh yang lainnya. (Syarah al Kaba’ir).   

Ketahuilah bahwa BERKATA  BOHONG sangatlah tercela dalam syariat Islam bahkan termasuk dosa besar. (Lihat al Kaba’ir adz Dzahabi). Ingatlah bahwa perbuatan bohong bisa mengantarkan seseorang ke neraka. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِيْ إِلَى الْفُجُوْرِ ، وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِيْ إِلَى النَّارِ ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا

Dan hindarilah olehmu berlaku bohong karena kebohongan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku bohong dan selalu berbohong sehingga dia tercatat di sisi Allah Ta’ala sebagai pembohong (H.R Imam Muslim).

Diantara dalil yang mengharamkan berkata bohong serta pertanggung jawabannya adalah firman Allah Ta’ala :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani akan diminta pertanggungjawabannya. (Q.S al Isra’ 36).

Syaikh as Sa’di berkata : Sudah sepantasnya seorang hamba mengetahui bahwasanya dia akan diminta pertanggung jawaban tentang segala yang telah dia katakan dan dia perbuat serta (cara) pemanfaatan anggota badan yang telah Allah cintakan untuk beribadah kepada-Nya untuk mempersiapkan jawaban atas pertanyaan pertanyaan (yang akan diajukan). Tafsir Taisir Karimir Rahman.

Oleh karena itu hamba hamba Allah haruslah berusaha menjauhi semua bentuk  kebohongan  karena semua pasti akan dicatat dan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak. Jadi berhentilah berbohong sekecil apapun. 

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.885).


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar