Selasa, 04 Februari 2020

BERSYUKUR ADALAH AKHLAK PARA NABI DAN RASUL


BERSYUKUR ADALAH AKHLAK PARA NABI DAN RASUL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Nabi dan Rasul adalah orang orang pilihan Allah yang diutus-Nya dan diberi wahyu. Ada yang diutus khusus kepada kaumnya secara terbatas dan ada pula yang diutus untuk umat manusia seluruhnya. 

Sangatlah banyak Nabi dan Rasul yang diutus Allah Ta’ala. Yang kita ketahui dari al Qur an dan as Sunnah adalah 25 orang, dimulai dari Nabi Adam ‘alaihisalam dan terakhir adalah Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasalam. Tetapi ketahuilah jumlah Nabi dan Rasul yang diutus Allah Ta’ala seluruhnya adalah sebagaimana dijelaskan dalam hadits :

Abu Dzar bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : Berapa jumlah yang pasti para Nabi.

مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةًّ َغَغَ

Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 di antara mereka adalah rasul. Banyak sekali . (H.R Imam Ahmad)

Tugas utama para Nabi dan Rasul  adalah memberi peringatan dan menyampaikan berita gembira agar  kaumnya ataupun manusia semuanya bisa selamat menjalani hidup di dunia dan juga di akhirat kelak.

Mereka semuanya adalah orang orang yang memiliki akhlak mulia. Diantara kemuliaan akhlak atau adab para Nabi dan Rasul kepada Allah Ta’ala DAN SEHARUSNYA MENJADI TELADAN BAGI ORANG ORANG BERIMAN YAITU SENANTIASA BERSYUKUR KEPADA-NYA.

Lalu pa yang dimaksud dengan syukur ?.  Al Imam Ibnul Qayyim berkata : Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah. (Madarijus Salikin).

Salah satu akhlak mulia dipegang teguh para Nabi dan Rasul adalah SENANTIASA BESYUKUR KEPADA ALLAH TA’ALA. Beberapa ayat al Qur an dan as Sunnah telah menjelaskan tentang syukurnya para Nabi dan Rasul, diantaranya :

Pertama : Nabi Nuh ‘alaihis salam. Allah Ta’ala memuji Nabi Nuh karena banyak bersyukur. 

ذرية من حملنا مع نوح إنه كان عبدا شكور

(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Nuh adalah hamba yang banyak bersyukur. (Q.S  al Isra’ 3).

Kedua : Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Sungguh Allah Ta’ala menceritakan sifat Nabi Ibrahim  diantaranya adalah senantiasa bersyukur. Allah Ta’ala berfirman :

إن إبراهيم كان أمة قانتا لله حنيفا ولم يك من المشركين* شاكرا لأنعمه اجتباه وهداه إلى صراط مستقيم

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik, Dan ia senantiasa mensyukuri nikmat-nikmat Allah, Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus. (Q.S  an Nahl 120-121).

Ketiga : Nabi Muhammad Salallahu ‘alaihi Wasallam. Sungguh beliau tak pernah lalai bersyukur  kepada Allah Ta’ala walaupun telah dijamin baginya surga. Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu’anha :

كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ، إذا صلَّى ، قام حتى تفطَّر رجلاه . قالت عائشةُ : يا رسولَ اللهِ ! أتصنعُ هذا ، وقد غُفِر لك ما تقدَّم من ذنبك وما تأخَّرَ ؟ فقال ” يا عائشةُ ! أفلا أكونُ عبدًا شكورًا

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya jika beliau shalat, beliau berdiri sangat lama hingga kakinya mengeras kulitnya. ‘Aisyah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau sampai demikian ?, Bukankan dosa-dosamu telah diampuni, baik yang telah lalu maupun yang akan datang? Rasulullah besabda: ‘Wahai Aisyah, bukankah semestinya aku menjadi hamba yang bersyukur ?.  (H.R Imam  Bukhari dan Imam Muslim)

Itulah beberapa hal tentang  akhlak para Nabi dan Rasul yang senantiasa banyak bersyukur kepada Allah Ta’ala. Oleh karena itu orang orang beriman haruslah terus menerus pula bersyukur kepada-Nya sehingga mendapat kebaikan yang banyak, diantaranya adalah mendapat ridha Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ ۖ وَلَا يَرْضَىٰ لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ ۖ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ ۗ

Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya. Dan jika kamu bersyukur niscaya dia MERIDHAI BAGIMU KESYUKURAN itu. (Q.S az Zumar 7).
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengajarkan doa agar diberi hidayah untuk senantiasa bisa bersyukur kepada Allah Ta’ala :

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Ya Allah aku mohon pertolongan agar aku selalu ingat kepada Engkau, agar aku selalu bersyukur kepada Engkau dan agar aku beribadah kepada Engkau dengan baik. (H.R Imam Ahmad dan Abu Dawud).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.880)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar