Minggu, 23 Februari 2020

IBADAH MENCAKUP SEMUA ASPEK KEHIDUPAN


IBADAH MENCAKUP SEMUA ASPEK KEHIDUPAN 

 Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Orang orang beriman sangatlah paham bahwa tujuan utama penciptaan manusia adalah BERIBADAH, MENGABDI DAN MENYEMBAH KEPADA ALLAH TA’ALA. Allah Ta’ala berfirman :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan  agar mereka  beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56)

Syaikh as Sa’di berkata : Inilah tujuan Allah Ta’ala menciptakan jin dan manusia. Dan Allah Ta’ala mengutus semua rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan tersebut adalah menyembah Allah Ta’ala  mencakup : (1) Berilmu tentang Allah Ta’ala. (2) Mencintai Allah Ta’ala. (3) Kembali kepada-Nya. (4) Menghadap kepada-Nya dan berpaling dari selain-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Apa makna ibadah ?. Perkara ini telah dijelaskan oleh ulama yang mumpuni ilmunya, diantaranya :

Pertama : Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (w. 728 H.)

Ibadah adalah satu istilah yang menghimpun seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala, berupa perkataan dan perbuatan yang nampak (zhahir) dan yang tidak nampak (bathin). Al ‘Ubudiyah.

Kedua : Imam Ibnu Katsir (w. 774 H.)

Beliau berkata : Di dalam syariat (ibadah) adalah suatu ungkapan dari apa yang menggabungkan kesempurnaan atau puncak kecintaan, ketundukan dan rasa takut. (Tafsir Ibnu Katsir)  

Ketahuilah bahwa ibadah itu mencakup makna yang luas dalam semua aspek  kehidupan setiap hamba. Perkara ini ditunjukkan dalam firman Allah Ta’ala :

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Katakanlah (Muhammad) : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabb seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama tama berserah diri (muslim). Q.S al An’am 162-163.

Jadi, ibadah itu bermakna sangat luas. Tidak hanya berkenaan dengan kegiatan ritual. Bukan pula sekedar  masalah ruku’ dan sujud di masjid. Tapi berkaitan pula dengan kegiatan dan kehidupan seorang hamba seperti makan, minum, tidur, bermuamalah, berhubungan dengan kegiatan ekonomi, berpolitik, bekerjasama, saling tolong menolong dan yang lainnya.

Sungguh Islam ini adalah agama yang sempurna, agama yang haq dan diridhai Allah Ta’ala. Islam mengajarkan dan mengatur semua perkara yang berkaitan dengan kebutuhan manusia umumnya untuk KESELAMATAN DUNIA DAN AKHIRATNYA.

Nah, untuk memperoleh keutamaan dan kebaikan Islam ini secara benar dan sempurna maka Allah Ta’ala menyeru orang orang beriman untuk mengambil dan melaksanakan Islam ini SECARA KESELURUHAN. Allah Ta’ala berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Wahai orang-orang yang beriman !. Masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. al Baqarah 208).

Imam Ibnu Katsir berkata : Allah Ta’ala berfirman menyeru para hamba-Nya yang beriman kepada-Nya serta membenarkan Rasul-Nya untuk mengambil seluruh ajaran dan syari’at Islam dan melaksanakan seluruh perintah dan meninggalkan seluruh larangan sesuai kemampuan mereka. (Tafsir Ibnu Katsir).

Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.896)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar