Minggu, 16 Februari 2020

CARA YANG DIANJURKAN AGAR MENJADI HAMBA YANG SABAR


CARA YANG DIANJURKAN AGAR MENJADI HAMBA 
YANG BERSABAR

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh hamba hamba Allah membutuhkan sikap sabar dalam setiap waktu dan keadaan. Kita tidak bisa membayangkan betapa kacaunya kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat jika MENGABAIKAN SIFAT SIFAT SABAR.

Betapa rumitnya keadaan jika seorang ibu tidak sabar menghadapi anak anaknya terutama anak balita apalagi anak bayi. Betapa rumitnya pula jika seorang guru tidak bisa sabar terhadap anak anak didiknya yang memiliki berbagai karakter dan latar belakang.

Bahwa dari pengalaman dan penuturan banyak orang ternyata  ada kesimpulan yang sama bahwa   bersabar itu sulit. Tapi ketahuilah bahwa sesuatu yang disebut sulit bukan berarti tidak bisa jika berusaha untuk mendapatkannya.

Ketahuilah sebenarnya ada cara yang dapat dilakukan agar bisa bersabar bahkan meningkatkan kesabaran seorang hamba, diantara adalah :

Pertama  : Harus menyadari bahwa jika suatu musibah mendatangi seseorang maka apakah dia sabar menerima atau tidak, musibah itu sudah datang kepadanya dan itu adalah ketetapan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا ۚ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Katakanlah (Muhammad) : Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami dan hanya kepada Allah bertawakal-lah orang orang yang beriman. (Q.S at Taubah 51).

Selanjutnya, ketahuilah bahwa ketika ketetapan Allah berupa musibah datang  maka paling tidak ada dua keadaan dalam bersabar, yaitu :

(1) Jika seseorang bersabar maka akan mendapat pahala yang tidak terbatas.  Sulaiman bin Qashim berkata : Setiap amalan dapat diketahui ganjarannya kecuali kesabaran yang ganjarannya seperti air mengalir. Kemudian beliau membacakan firman Allah Ta’ala :

إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah  yang disempurnakan pahala mereka tanpa batas (Q.S az  Zumar 10)

Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : Adapun kesabaran, pahalanya berlipat ganda tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa ganjarannya sangat besar sekali hingga tak mungkin bagi seorang insan untuk membayangkan pahalanya karena tidak bisa dihitung dengan bilangan. 

Bahkan juga, pahala sabar termasuk pahala yang maklum diisi Allah tanpa bisa dibatasi. Tidak pula dapat disamakan dengan mengatakan satu kebaikan dilipat gandakan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Kesabaran itu pahalanya tanpa batas. (Syarah Riyadush Shalihin)

(2) Jika tidak bersabar maka berarti tidak suka pada apa yang telah  Allah takdirkan  atau dengan kata lain dia menolak takdir. Ujung-ujungnya adalah dosa. Sebab manusia harus menerima apapun yang telah Allah takdirkan baginya. Allah Ta’ala  berfirman : 

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri. (Q.S al Hadiid 22-23).


Kedua : Jika seseorang mendapat musibah atau ujian maka sadarilah bahwa bukan dirinya saja yang pernah mendapat musibah. Semua orang akan di uji dan itu sudah pasti. Allah Ta’ala berfirman  : 

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan ; Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi ?. (Q.S al Ankabut 2).

Ketiga : Harus yakin bahwa Allah telah menyediakan jalan keluar dari setiap kesulitan dan musibah. Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا  فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S al Insyiraah 5-6).

Tentang ayat ini, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata : (Disamping kemudahan yang konkrit). Dan ada pula kemudahan maknawi. Yakni PERTOLONGAN ALLAH KEPADA SESEORANG UNTUK BERSABAR. Itu juga termasuk kemudahan. Apabila Allah menolongmu untuk bisa bersabar, maka menjadi ringanlah bagimu urusan urusan yang sulit.

Jadi kemudahan bukan hanya terangkatnya kesusahan secara keseluruhan saja, namun termasuk kemudahan adalah terangkatnya musibah dan kesulitan. Dan ini merupakan kemudahan yang bersifat nyata.  

Keempat : Harus benar benar yakin bahwa kita milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Oleh karena itu bersabarlah jika mendapat musibah dan berdoalah agar diberi pahala dengan musibah. Dan juga   mohonlah kepada-Nya agar diberi ganti yang lebih baik.

Renungkanlah bagaimana ketegaran Ummu Sulaim dan suaminya Abu Thalhah pada saat anaknya meninggal. Kesabarannya telah mendatangkan nikmat yang besar setelah mendapat musibah itu. Dimana  kemudian Allah Ta’ala  mengganti anak yang meninggal itu dengan anak anak yang shalih. Sufyan berkata, salah seorang Anshar berkata : Aku menyaksikan sembilan anaknya, semuanya telah hafal al Qur-an.

Kelima : Ingatlah pesan Imam Ibnul Qayim. Beliau berkata : Meringankan derita suatu cobaan (agar bisa bersabar) dapat dilakukan diantaranya dengan menghitung hitung nikmat dan pertolongan yang telah diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada dirinya.

Jika dia tidak mampu menghitungnya (karena begitu banyak, peny.), niscaya derita yang dialaminya pun akan terasa ringan. Dia akan mengerti bahwa cobaan yang sedang dialaminya jika dibandingkan dengan nikmat dan pertolongan Allah kepadanya, maka musibah itu tidak lebih dari setetes air hujan.

Oleh karena kesabaran adalah sikap yang sangat dianjurkan dan diperlukan dalam berbagai keadaan maka sangatlah baik kita betul betul belajar bersabar  dan kita pelihara sikap sabar ini dalam diri kita masing masing. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.889)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar